Menjadi Bahan Ejekan, 5 Dampak Negatif Single Shaming
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Label jomblo ngenes membuat orang yang usianya sudah matang kerap mendapat perlakuan tidak mengenakan. Adapun beberapa dampak negatif akibat single shaming tersebut, berikut ulasannya.
1. Mendapat label buruk
Status jomblo merupakan sebuah pilihan, ada berbagai alasan yang mendasarinya, seperti ingin mengejar karier, fokus pendidikan, ataupun trauma dengan masa lalu sehingga belum siap untuk menjalin hubungan. Akan tetapi, status lajang seringkali dicap sebagai orang yang paling ngenes.
Salah satu julukan yang kerap diberikan kepada orang berstatus lajang adalah dicap negatif seperti gak laku, tidak bahagia, bahkan mendapat gelar sebagai perawan tua. Label buruk itu pun sering menjadi pembicaraan di dunia kerja, pertemanan, bahkan keluarga.
Status lajang pun kerap menjadi cibiran karena dikonotasikan sebagai orang yang selalu kesepian, tidak bahagia, hidup sial, dan lainnya. Dengan berbagai cap buruk itu seakan-akan menjadi jomblo adalah kutukan, padahal banyak alasan positif yang harus dipertimbangkan sebelum berani untuk mengakhiri masa lajang.
2. Mudah tertekan
Tentunya setiap orang mendambakan memiliki rumah tangga yang bahagia, akan tetapi mencari pasangan yang tepat itu bukanlah perkara mudah karena membutuhkan waktu dan proses. Sayangnya, status lajang seringkali dianggap rendah, bahkan orang-orang dengan sengaja memberi perkataan yang menyinggung seorang jomblo.
Tentu saja hal itu akan membuat sakit hati dan terus memikirkan komentar tersebut. Tak jarang tekanan dari orang-orang untuk segera menikah membuat tidak nyaman ataupun risi.
Baca Juga: 5 Cara Bijak Merespon Single Shaming, Gak Perlu Marah-marah
Editor’s picks
3. Terteror banyak pertanyaan
Bentuk single shaming yang sering ditemui adalah banyaknya pertanyaan, seperti kapan nikah, kamu gak kesepian sendiri, teman-temanmu udah pada nikah, lho, mana nih undangannya, kamu terlalu pilih-pilih ya, kapan mau dikenalin, dan lainnya. Status lajang akan selalu mendapat teror pertanyaan ataupun sindiran sehingga orang jomblo akan merasa tersudutkan.
4. Menjadi bahan ejekan orang-orang
Dampak yang sering dialami single shaming adalah selalu menjadi bahan ejekan dari orang- orang di sekitarnya. Status lajang dijadikan subjek olok-olokan, terkadang seorang jomblo dipermalukan dan ditertawakan di hadapan publik. Perlakuan tidak mengenakan tersebut tentu saja dapat menjatuhkan, sebab mengejek status lajangnya terus menerus secara blak-blakan atau frontal akan membuatnya sangat malu dan sedih.
5. Kurangnya rasa percaya diri
Terlalu sering mengalami single shaming akan membuat seseorang merasa minder atau tidak percaya diri. Apalagi, kedudukan status lajang di mata orang-orang berada di bawah dibandingkan dengan mereka yang sudah punya pasangan.
Anggapan itulah yang membuat rasa kepercayaan diri berkurang, sebab harus memiliki pasangan bagi orang jomblo adalah momok. Sehingga tidak heran kalau mereka merasa enggan untuk menghadiri berbagai kegiatan yang kerap dijadikan ajang pamer pasangan, seperti acara reuni, pernikahan, ataupun keluarga.
Status lajang merupakan sebuah pilihan setiap orang, maka kita tidak boleh melakukan single shaming. Apa pun yang menjadi alasannya kita mesti menghargai dan tetap memberlakukan mereka dengan baik.
Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Orang yang Single Shaming Padamu, Bikin Geregetan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.