Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Museum Nasional Hadirkan Pameran Foto Negeri Elok, Apa Saja Isinya?

Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Intinya sih...
  • Pameran diselenggarakan oleh Komunitas Negeri Elok bertema “80 Tahun Keberagaman”
  • Pameran berisikan kumpulan foto-foto alam dan masyarakat Indonesia yang memukau
  • Terdapat instalasi bambu yang penuh makna filosofis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Halaman tengah Gedung A Museum Nasional Indonesia mendadak gegap gempita pada Selasa sore (19/8/2025). Taman hijau dengan arca terasa berbeda lewat hiasan aneka bunga melati yang tertata rapi. Pohon palem dipasang di beberapa titik sebagai peneduh. Meja dan kursi tinggi seakan menanti tamu untuk hadir dan duduk di sana.

Beberapa tokoh publik di Indonesia hadir saat itu. Mereka adalah Didit Hediprasetyo, Fadli Zon, dan Titiek Soeharto. Setelah saling bertegur sapa dengan sejumlah tamu, Didit segera naik ke tangga yang dijadikan panggung. Sambutan ia berikan. Lantas, sambutannya dilanjutkan oleh Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia. Menit-menit berikutnya, Fadli dan Titiek terlibat dalam prosesi menggunting untaian bunga melati. Ya, keduanya meresmikan pameran fotografi Negeri Elok.

Dengan antusiasme yang tinggi, segera saja para tamu undangan memasuki pintu di belakang panggung tadi. Tak sabar mereka jadi saksi bagaimana 80 tahun Indonesia merdeka digambarkan dengan keberagaman yang elok dalam satu per satu jepretan para fotografer kenamaan.

1. Pameran ini diselenggarakan oleh Komunitas Negeri Elok bertema “80 Tahun Keberagaman”

Didit Hediprasetyo (kedua dari kanan) di peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Didit Hediprasetyo (kedua dari kanan) di peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Diresmikan dua hari setelah 17 Agustus, pameran bertema “80 Tahun Keberagaman” ini memang digelar dalam rangka peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pameran diinisiasi oleh Didit Hediprasetyo Foundation dan diikuti oleh lima belas fotografer terkemuka di Indonesia.

Kurasi dilakukan oleh Andra Martin dan Davy Linggar. Tidak hanya sebagai kurator, Andra Matin yang adalah seorang arsitek, ikut turun tangan dalam instalasi. Sementara itu, Davy Linggar juga ikut berpartisipasi lewat karya visual yang dipamerkan.

"Saya berterima kasih kepada Andra Matin dan Davy Linggar dan para seniman yang telah berkontribusi melalui karyanya di Negeri Elok 2025. Di sini, ada 1945 bambu runcing, instalasi karya Andra Matin dan kurasi foto dari beliau," kata Didit yang juga pendiri Didit Hediprasetyo Foundation.

2. Pameran berisikan kumpulan foto-foto alam dan masyarakat Indonesia yang memukau

Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI di peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI di peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Pameran “80 Tahun Keberagaman” menghadirkan potret keindahan Indonesia melalui delapan tema, yakni masa lalu, wajah, lanskap, kuliner, fauna, arsitektur, budaya, dan film. Setiap tema jadi jendela untuk melihat kemerdekaan yang bukan sekadar momen sejarah, melainkan semangat yang hidup, bertumbuh, dan terus bergerak bersama masyarakat Indonesia.

Kita bisa melihat gambaran masyarakat tradisional Batak yang menyunggi keranjang anyam, panorama gunung yang dikelilingi laut, Candi Borobudur di antara hamparan kabut, hingga masyarakat Baduy yang berfoto dengan Presiden Prabowo Subianto. Semua seakan-akan menegaskan bahwa keberagaman Indonesia adalah anugerah yang indah dan tidak dapat disangkal. Namun, perbedaan itu pula yang menjadikan Indonesia satu hingga kini berusia 80 tahun.

"Tidak banyak negara yang bisa mencapai 80 tahun merdeka. Banyak negara yang sudah tumbang, bahkan sebelum 70 tahun, seperti Uni Soviet, seperti Yugoslavia. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa kita masih berdiri tegak. Sang Merah Putih masih berkibar," kata Fadli dalam sambutannya.

3. Terdapat instalasi bambu yang penuh makna filosofis

Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Siluet instalasi bambu di pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Begitu memasuki ruang pameran, pengunjung akan disapa oleh deretan bambu dengan suasana remang-remang. Bambu di sini adalah pengingat bahwa rakyat Indonesia mengusir penjajah dengan bambu runcing.

Filosofis, jumlah bambu yang dipakai mencapai 1945, tahun Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari jajahan Belanda. Bambu tidak hanya berfungsi sebagai elemen desain, tetapi juga pengingat akar sejarah bangsa. Instalasi ini membentuk pelindung yang mengitari inti pameran, seolah menjaga kisah-kisah di dalam foto yang bersemayam di baliknya.

“Bambu menjadi simbol yang kami pilih karena ia tumbuh dari tanah kita sendiri, sederhana namun kuat. Sama seperti semangat kemerdekaan. Tidak selalu hingar-bingar, tetapi mengakar dan terus hidup dalam keseharian,” papar Andra Matin.

4. Pengunjung juga dapat menyaksikan karya film pendek

Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Sebelum lorong demi lorong foto berakhir, pengunjung dapat menyaksikan film di ruang teater. Film-film ini menunjukkan karya Jay Subyakto, M. Syauqi Subhan Tuasikal, dan Reuben Tourino.

Beberapa di antaranya merupakan film hitam-putih, sebagiannya lagi dalam warna. Namun, semuanya sama-sama dalam format film pendek yang merekam denyut zaman di Indonesia.

5. Pameran dibuka untuk umum dan dapat dikunjungi hingga 31 Oktober mendatang

Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)
Situasi peresmian pameran fotografi NEGERI ELOK 2025 80 Tahun Keberagaman pada Selasa (19/8/2025) di Museum Nasional Indonesia. (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Didukung oleh Wonderful Indonesia, Indonesian Heritage Agency, dan Bank Mandiri, pameran ini dibuka untuk umum hingga 31 Oktober 2025. Kunjungan akan terbagi dalam sembilan sesi setiap harinya. Satu sesinya berdurasi satu jam dari rentang pukul 09.00-20.00 WIB dan ada jeda istirahat satu jam setiap pukul 12.00-13.00 WIB dan 18.00-19.00 WIB.

Harga tiketnya Rp80 ribu. Namun, untuk Warga Negara Indonesia bisa mendapatkan diskon 50 persen. Pelajar, mahasiswa, dan wartawan juga bisa mendapatkan gratis masuk dengan menunjukkan kartu identitas pelajar, mahasiswa, atau persnya. Informasi selengkapnya dapat kamu cek di Instagram Museum Nasional Indonesia @museumnasionalindonesia.

Menyaksikan keragaman Indonesia dalam nuansa yang remang-remang, agaknya menjadi momen yang tepat bagi kita untuk merenung. 80 tahun merdeka bukanlah waktu singkat. Selama itu pula, silih berganti tantangan dihadapi negeri ini. Tapi, kita layak bersyukur dapat hidup di negeri yang indah, kaya, dan tetap satu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us