5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskan

Selalu mendahulukan kepentingan orang lain  

Siapa sih yang tidak pernah mendengar nasihat dan penuturan tentang menjadi orang yang baik hati? Bisa dipastikan setiap orang pasti pernah mendengarnya. Baik hati merupakan salah satu perilaku terpuji yang sudah seharusnya diteladani. Menjadi sosok yang baik hati, kamu pasti akan dikagumi oleh banyak orang.

Meskipun begitu, baik hati ini juga ada batasannya, lho Jangan sampai perilaku baik hati yang berlebihan pada akhirnya malah membuatmu diperas untuk kepentingan orang lain. Lantas, apa saja kekeliruan tentang konsep baik hati yang perlu diluruskan? Berikut ini penjelasannya.

1. Selalu mendahulukan kepentingan orang lain

5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskanilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Setiap dari kita bisa dipastikan memiliki segudang tuntutan urusan dan pekerjaan yang sesegera mungkin harus dibereskan. Namun hal ini seringkali dianggap sebelah mata dan dilupakan begitu saja ketika kita diminta untuk membantu urusan dan kepentingan orang lain.

Padahal ini merupakan salah satu konsep baik hati yang keliru dan perlu diluruskan, lho. Bagaimana pun juga, kamu harus bisa mengenali apa yang menjadi urusan penting dan kebutuhanmu sendiri. Jangan karena alasan berbaik hati pada akhirnya malah membuat banyak kepentinganmu sendiri terbengkalai.

2. Selalu mengalah

5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskanilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/Liza Summer)

Berhadapan dengan berbagai macam karakter dan kepribadian orang, seringkali kita mengambil keputusan untuk mengalah. Apalagi jika kita tengah terlibat dalam suatu konflik. Walaupun berada di posisi yang benar, kita selalu mengalah dengan alasan menerapkan konsep baik hati.

Bagaimana pun juga, sikap selalu mengalah seperti ini bukan perilaku yang bijak. Mungkin tujuanmu adalah berbaik hati dengan selalu mengalah dari perselisihan. Tapi jika kamu berada di posisi yang tidak salah, kamu sama saja dengan menutupi sebuah kebenaran.

Baca Juga: 5 Tips Tanamkan Abundance Mindset dalam Diri, Yuk Tebarkan Kebaikan!

3. Menerima meskipun diperlakukan tidak sepantasnya

dm-player
5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskanilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Menjadi sosok yang baik hati, seseorang pasti identik dengan perilaku lemah lembut, sering mengalah, dan cenderung menghindari pertikaian. Tidak jarang kamu akan memilih diam dan menerima dengan lapang dada meskipun menerima perlakuan yang tidak sepantasnya.

Jika kamu termasuk tipe orang yang sering mengartikan konsep baik hati dengan perilaku-perilaku tersebut, ketahuilah ini merupakan kekeliruan yang sesegera mungkin harus diluruskan. Sikap menerima meskipun diperlakukan tidak sepantasnya bukan penerapan konsep baik hati, tapi kamu membiarkan tindakan penghinaan.

4. Terus menuruti keinginan orang lain

5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskanilustrasi mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang pasti memiliki keinginannya masing-masing dalam hidupnya. Entah itu terkait kehendak-kehendak hidup yang sepele maupun yang menyangkut urusan penting. Namun demikian, dalam hidup kita seringkali menuruti keinginan orang lain dan mengabaikan apa yang menjadi kehendak diri sendiri.

Jika ini hanya terjadi sekali mungkin bisa dimaklumi. Tapi jika kondisi yang demikian selalu terjadi berulang dan terus menerus, tentu ini menjadi suatu konsep yang perlu diluruskan. Apa yang kamu lakukan sudah bukan lagi tentang menjadi sosok baik hati, tapi kamu tumbuh menjadi pribadi yang tidak punya pendirian.

5. Rela menjalankan semua pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawabmu

5 Kekeliruan Konsep Baik Hati yang Perlu Diluruskanilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Setiap orang bisa dipastikan memiliki tanggung jawabnya masing-masing yang harus dipikul. Tapi yang namanya hidup, seringkali kita bertemu dengan tipe orang yang suka lari dari tanggung jawab bahkan membebankan pekerjaannya supaya dikerjakan oleh orang lain.

Menghadapi sosok yang demikian, tentu kita harus memiliki ketegasan diri. Bagaimana pun juga, rela menjalankan semua tugas yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabmu bukanlah perilaku baik hati. Kamu sama saja membiarkan seseorang teledor dan bertindak sewenang-wenang.

Menjadi sosok yang baik hati merupakan salah satu sikap terpuji yang patut diterapkan. Meskipun demikian, ini juga ada batasannya. Jika kamu masih sering terjebak dalam lima kekeliruan konsep baik hati di atas, segera perbaiki sudut pandangmu, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Kebaikan Perlu Diteruskan, Jangan Cuma Berhenti di Kamu

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya