Tidak Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Hukumnya?

Salatnya jadi gak sah

Dalam Islam, ada ketentuan terkait mandi wajib atau mandi junub. Mandi wajib bisa disebabkan oleh beberapa perkara, salah satunya adalah hubungan intim antara suami dan istri. Dalam hubungan intim pun, umat muslim harus mandi wajib karena dua hal, yaitu bertemunya dua kemaluan (walaupun gak keluar air mani) dan keluarnya air mani (walaupun gak ada pertemuan dua kemaluan).

Bagi pasangan suami istri, tentunya wajib mengetahui ketentuan ini. Jika gak melaksanakan mandi wajib setelah berhubungan, maka ibadahnya gak akan sah. Inilah penjelasan hukum gak mandi wajib setelah berhubungan suami istri dalam Islam.

1. Hukum gak mandi wajib setelah berhubungan

Tidak Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Hukumnya?ilustrasi suami istri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Melansir buku berjudul Fiqih karya Udin Wahyudin, disebutkan bahwa mandi wajib adalah mandi yang harus dilakukan karena adanya alasan-alasan tertentu. Dalam Islam, mandi wajib harus dilaksanakan jika kita memiliki hadas besar, contohnya ketika sudah berhubungan suami istri.

Lantas, bagaimana jika gak mandi wajib setelah berhubungan suami istri? Maka, salatnya gak akan sah. Salat gak akan sah jika kita masih mempunyai hadas besar. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis,

"Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi," (HR Bukhari nomor 291; Muslim 348).

Oleh sebab itu, setelah berhubungan suami istri memang diharuskan mandi wajib. Mandi wajib ini tetap harus dilakukan, meskipun gak keluar air mani. Disebutkan dalam hadis,

"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi," (HR Muslim nomor 350).

2. Hukum menunda mandi wajib

Tidak Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Hukumnya?ilustrasi suami dan istri (pexels.com/@olly)
dm-player

Dalam beberapa waktu, mungkin pasangan suami istri berhubungan intim di malam hari. Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya gak masalah jika mau menunda mandi wajib. Dengan catatan, harus segera mandi wajib ketika mendekati waktu salat (misalnya salat subuh). 

"Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangkan ia dalam keadaan junub?' Beliau menjawab, 'Iya, jika salah seorang di antara kalian junub, hendaklah ia berwudhu lalu tidur'," (HR Bukhari nomor 287; Muslim 306).

Meskipun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu, namun disunnahkan juga untuk berwudhu sebelum tidur. Intinya, yang sebaiknya dihindari adalah meninggalkan mandi wajib atau menundanya hingga melewatkan waktu salat.

3. Niat dan cara mandi wajib yang benar

Tidak Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri, Bagaimana Hukumnya?ilustrasi mandi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Melansir NU Online, hal pertama yang harus dilakukan saat mandi wajib adalah niat. Jika mampu melafalkan secara lisan, maka lebih utama untuk melafalkannya. Adapun niat mandi wajib adalah,

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillahi ta'ala."

Menurut mazhab Syafi'i, niat harus dilafalkan berbarengan saat air pertama kali disiramkan ke seluruh tubuh. Setelah niat, cara berikutnya adalah mengguyur semua bagian luar tubuh (termasuk rambut dan bulu-bulunya). Menurut NU Online, untuk bagian tubuh yang berbulu dan berambut, air diharuskan mengalir sampai ke bagian kulit dalam serta pangkal rambut/bulu.

Bagian yang paling wajib dari mandi junub adalah niat, membersihkan najis (jika ada), dan mengguyurkan air ke seluruh tubuh. Jika sudah melakukan tiga hal itu, maka tubuh sudah gak mengandung najis.

Itulah hukum gak mandi wajib setelah berhubungan suami istri. Sebaiknya, segerakan mandi wajib jika memungkinkan. Kalau gak memungkinkan, maka gak masalah untuk menundanya, asalkan gak sampai meninggalkannya atau melewatkan salat 5 waktu.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Salat di Akhir Waktu? 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya