Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

No-Buy Year Challenge, Berani Coba Tantangan untuk Berhemat?

ilustrasi belanja (unsplash.com/@introspectivedsgn)

Pernahkah kamu membayangkan menjalani hidup tanpa belanja barang baru selama setahun penuh? Beberapa waktu lalu muncul challenge baru di media sosial, khususnya X, yaitu No-Buy Year. Tantangan ini mengajak kamu untuk mengevaluasi kebiasaan konsumsi kita dan menguji kemampuan berhemat.

Tantangan ini bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga tentang mempraktikkan gaya hidup minimalis. Beberapa warganet berniat untuk memulai tantangan ini di tahun baru 2025. Apakah kamu tertarik untuk mengambil tantangan ini? Cek cara dan tipsnya di bawah ini!

1. Apa itu No-Buy Year Challenge?

Ilustrasi belanja daring (Pexels.com/AS Photography)

No-Buy Year Challenge adalah tantangan untuk berhenti belanja barang-barang yang kurang penting selama setahun penuh. Intinya, kamu hanya membeli kebutuhan pokok saja, seperti makanan, tagihan rumah, atau perawatan kesehatan. Tujuannya adalah agar kamu bisa lebih hemat, tidak konsumtif, dan mulai sadar mana kebutuhan serta keinginan.

Selain bikin dompet aman, tantangan ini juga mengajarkan kita untuk lebih kreatif dalam memakai barang yang sudah ada. Misalnya, alih-alih beli baju baru, kamu bisa mix and match pakaian lama atau menerapkan capsule wardrobe. Tentunya, ini juga cara seru untuk hidup lebih minimalis!

2. Mengapa harus ada No-Buy Year Challenge?

ilustrasi belanja pakaian (freepik.com/standret)

Ada banyak manfaat dari tantangan no-buy year. Pertama, ini bisa membantu kamu menghemat uang. Dengan memangkas pengeluaran, kamu bisa fokus melunasi utang, menabung, atau bahkan merencanakan investasi masa depan. Tantangan ini bisa membuka jalan untuk mencapai tujuan finansial dengan lebih mudah.

Selain itu, no-buy year membuat kita menjadi konsumen yang lebih conscious dan bijaksana. Kebiasaan konsumtif sering kali membuat kita kehilangan kesabaran dan terlalu bergantung pada kepuasan yang 'instan.' Tantangan ini membantu melatih kesabaran, tanggung jawab, dan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.

Terakhir, tantangan ini juga mendukung gaya hidup berkelanjutan. Dengan membeli lebih sedikit dan lebih selektif, kita bisa mendukung bisnis lokal, mengurangi jejak karbon, dan merawat barang yang sudah dimiliki dengan lebih baik. Hasilnya, hidup menjadi lebih sederhana dan bermakna.

3. Aturan sederhana yang perlu diketahui sebelum memulai No-Buy Year Challenge

Ilustrasi belanja.(pixabay.com/StockSnap)

  • Identifikasi kebutuhan dasar: Tentukan pembelian esensial seperti makanan, obat-obatan, tagihan, dan penggantian barang habis pakai yang benar-benar diperlukan.
  • Buat kategori larangan atau 'no-buy': Hindari membeli barang tertentu, seperti pakaian baru (kecuali mendesak), barang dekoratif, gadget, atau kosmetik. Fokus pada hidup minimalis.
  • Durasi challenge: Tetapkan periode waktu spesifik, seperti satu bulan hingga setahun, untuk menjaga konsistensi.
  • Daftar 'pengecualian' barang: Buat daftar barang yang diperbolehkan (untuk dibeli), seperti hadiah atau keperluan kerja.
  • Rencana 'sanksi': Siapkan strategi untuk mengatasi pelanggaran aturan agar tetap berada di jalur. Misalnya dengan mengatur sanksi untuk diri sendiri jika melanggar tantangan.
  • Sesuaikan rules lainnya: Sesuaikan rules berdasarkan tujuan pribadi, seperti mulai belanja barang lokal atau mengurangi langganan digital (seperti premium apps).

4. Bagaimana cara memulai tantangan ini?

Ilustrasi belanja (pexels.com/Max Fischer)

Tentukan kebutuhan pokok
Langkah pertama adalah menyusun daftar kebutuhan dasar yang disesuaikan dengan kebutuhan pribadi. Kategori ini mencakup bahan makanan, kebutuhan rumah tangga, produk perawatan pribadi, dan biaya transportasi. Gunakan pendekatan spesifik, seperti memeriksa ruangan satu per satu untuk memastikan semua barang penting terdaftar.

Pikirkan kembali sumber kebutuhan
Cobalah evaluasi cara mendapatkan barang pokok dengan lebih hemat dan berkelanjutan. Contohnya, ganti barang sekali pakai dengan produk yang bisa digunakan kembali, belanja di pasar lokal, atau cari alternatif seperti barang bekas dan toko kecil. Pilihan ini lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat anggaran.

Tetapkan aturan
Buat aturan spesifik sesuai tujuan no-buy year, seperti membatasi kategori pembelian tertentu. Sesuaikan aturan ini agar sejalan dengan kebutuhan, termasuk membeli hanya yang benar-benar diperlukan atau menggunakan barang yang sudah dimiliki.

Persiapkan diri untuk menghadapi tantangan
Mengantisipasi tantangan (yang akan hadir) bisa membantu kamu menjaga konsistensi. Jika belanja adalah pelarian, cari aktivitas pengganti seperti hobi baru atau bergabung dengan kelompok sosial. Mengganti kebiasaan ini dengan kegiatan yang lebih sehat bisa membantu mengurangi keinginan belanja impulsif.

5. Aktivitas yang bisa dikerjakan untuk menahan hasrat untuk belanja

Ilustrasi belanja hemat saat shopping day(Pexel.com/MART PRODUCTION)

Cobalah hobi baru
Isi waktu luang dengan hobi gratis, seperti membaca, menulis, berolahraga, atau melatih keterampilan baru. Aktivitas ini bisa membantu mengalihkan perhatian dari belanja sebagai hiburan.

Kenali dan atasi pemicu
Identifikasi apa yang memicu keinginan belanja, misalnya iklan atau rasa bosan. Kurangi eksposur dengan menghapus langganan iklan atau menghindari situasi yang memicu hasrat ingin belanja.

Perkuat koneksi sosial di rumah
Undang teman ke rumah untuk acara-acara seperti makan malam bersama atau karaoke. Cara ini bisa membuatmu lebih hemat daripada bertemu di luar atau hangout.

Coba lebih sering datang ke perpustakaan
Kunjungi perpustakaan untuk menemukan buku, film, atau media baru tanpa biaya.

Rawat barang yang dimiliki
Bersihkan, perbaiki, atau atur ulang barang yang ada. Hal ini dapat menimbulkan apresiasi baru terhadap benda yang sudah dimiliki.

Transformasi barang lama
Berikan sentuhan dan nuansa baru pada furnitur atau barang lama dengan kreativitasmu. Hal ini dapat memberikan sensasi perubahan tanpa membeli baru.

Cobalah untuk berolahraga
Alihkan energi untuk belanja ke kebiasaan sehat seperti olahraga. Selain meningkatkan kesehatan, ini membantu mengurangi dorongan untuk belanja impulsif.

Itu dia penjelasan detail tentang No-Buy Year Challenge. Beberapa tips dan cara di atas juga bisa kamu terapkan, lho! Gimana, siap untuk memulai tantangan ini sebagai resolusi 2025? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Nisa Zarawaki
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us