9 Novel tentang AI, Bisa Jadi Kawan atau Lawan

- Klara dan Sang Matahari - Kazuo Ishiguro: AI sebagai teman manusia, merasakan cinta dan spiritualitas.
- I, Robot - Isaac Asimov: Pertarungan antara manusia dan robot, relevan hingga sekarang.
- Do Androids Dream of Electric Sheep? - Philip K. Dick: Manusia memburu android dengan hati mirip manusia.
Penggunaan AI (Artificial Intelligence) semakin marak di berbagai sektor. Tak heran jika banyak novel yang mengeksplorasi potensi AI ini. Seperti semua ciptaan manusia lain, AI bisa digunakan untuk kebaikan umat manusia, tetapi juga bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.
Sembilan novel berikut ini bercerita tentang penggunaan AI. Ada yang dimanfaatkan manusia dengan sebaik-baiknya, tetapi ada juga yang jadi ancaman. Bahkan, ada novel dengan tokoh utama AI! Kalau kamu suka membaca novel fiksi ilmiah, yuk, jelajahi novel tentang AI yang gak kalah menarik!
1. Klara dan Sang Matahari - Kazuo Ishiguro

Klara dan Sang Matahari dari penulis Jepang Kazuo Ishiguro bercerita tentang Klara, sebuah AI yang diciptakan untuk jadi teman manusia. Klara si Teman Artifisial dibeli untuk jadi teman Josie, seorang gadis sakit-sakitan dari keluarga kaya raya. Klara pun merawat Josie dan mulai mengenal anggota keluarganya yang lain. Perlahan, AI ini mulai mempertanyakan keberadaannya sendiri dan bahkan mulai merasakan cinta dan spiritualitas pada dunia. Di novel ini, Kazuo Ishiguro mengeksplorasi dunia modern yang sangat dinamis dan mengajukan satu pertanyaan fundamental: apa arti dari mencintai?
2. I, Robot - Isaac Asimov

I, Robot berlatar di masa ketika manusia dan robot hidup bersama. Kedua peradaban ini harus mendefinisikan ulang kehidupan, cinta, dan kesadaran. Tak jarang, manusia dan robot harus melawan satu sama lain demi bertahan hidup!
Novel ini ditulis puluhan dekade yang lalu, tetapi pertanyaan yang diajukan Isaac Asimov masih relevan hingga sekarang. Jika robot semakin pandai, kapankah robot bisa dibilang punya kesadaran sendiri? Jika robot sudah punya kesadaran, apakah etis jika manusia masih mempergunakan robot semau mereka?
3. Do Androids Dream of Electric Sheep? - Philip K. Dick

Novel fiksi ilmiah klasik ini berlatar di Bumi yang sudah tidak layak huni, sehingga umat manusia tergerak untuk pindah ke Mars. Namun, masih ada manusia yang bertekad untuk tinggal di bumi. Salah satunya adalah Rick Deckard, yang punya misi memburu para android.
Android ini adalah para robot berbentuk manusia yang membaur di tengah kehidupan manusia biasa. Sekarang, Deckard harus memburu mereka sambil menghadpai kenyataan bahwa bukan hanya tampang saja yang serupa, para android ini juga punya hati yang sangat mirip manusia!
4. Robopocalypse - Daniel H. Wilson

Novel tentang AI yang satu ini ditulis oleh pemegang gelar Ph.D di bidang robotika! Robopocalypse bercerita tentang sebuah AI cerdas bernama Archos yang berwujud seperti seorang anak laki-laki pemalu. Meski terlihat lemah karena masih anak-anak, Archos berhasil menaklukkan sistem-sistem di balik segala industri peradaban manusia—mulai dari error kecil di teknologi sehari-hari sampai kegagalan total di sistem pertahanan dan komunikasi yang mengakibatkan peperangan besar-besaran antara manusia dan AI. Kisah thriller ini menceritakan bahaya AI dalam skala besar jika tidak diregulasi dengan ketat!
5. The Diamond Age - Neal Stephenson

The Diamond Age berkisah tentang Nell, seorang gadis yatim piatu yang hidup sendirian. Ia hanya ditemani sebuah alat AI curian yang ternyata sangat pintar dan berbahaya. AI yang disebut Primer ini adalah mentor, guru, sekaligus pelatih bertarung bagi Nell.
Sekarang, berbagai pihak ingin merebut Primer dari tangan Nell. Neal Stephenson mengeksplorasi potensi AI sebagai alat untuk mengedukasi. Buku yang ditulis di tahun 90-an ini ternyata masih relevan dengan kondisi sekarang!
6. Daemon - Daniel Suarez

Teknologi mengontrol berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari lampu rumah yang diaktifkan secara otomatis sampai mobil yang bisa menyetir sendiri. Di novel Daniel Suarez ini, teknologi yang membuat program komputer berjalan secara mandiri ini dikenal dengan sebutan daemon. Ketika seorang programmer game terkenal, Matthew Sobol, meninggal secara tiba-tiba, sebuah daemon yang selama ini dorman tiba-tiba menyala. Daemon demi daemon mulai aktif dan mengontrol dunia teknologi yang saling terhubung. Novel yang ditulis seorang ahli komputer ini pasti akan disukai penggemar fiksi ilmiah!
7. Neuromancer - William Gibson

Sebelum internet diciptakan, penulsi William Gibson memperkenalkan kita pada Matrix, sebuah dunia siber yang merepresentasikan setiap bit data sebagai sebuah halusinasi. Henry Dorsett Case adalah seorang pencuri data terhebat di Matrix. Hingga suatu hari, seorang mantan pegawai menyabotase Case dan merusak sistem sarafnya.
Kini, seorang pegawai misterius merekrut Case untuk mengerjakan misi terakhirnya. Targetnya? Sebuah AI dengan kekuatan dan kecerdasan di luar pemahaman manusia. Novel pemenang berbagai penghargaan ini berhasil memprediksi masa depan digital yang ditinggali umat manusia saat ini!
8. Machines Like Me - Ian McEwan

Machines Like Me berlatar di London tahun 1980-an dan bercerita tentang Charlie, seorang pemuda tanpa tujuan hidup jelas, yang jatuh cinta pada Miranda yang cerdas. Ketika Charlie tiba-tiba mendapat uang yang banyak, ia membeli sebuah manusia sintetis bersama Adam. Charlie dan Miranda pun mendesain kepribadian Adam. Kini, Adam adalah pria yang nyaris sempurna—ia kuat, pintar, dan sangat menawan. Tak lama kemudian, cinta segitiga muncul di antara Charlie, Miranda, dan Adam. Lewat novel ini, Ian McEwan membuat pembaca merenung tentang apa yang membuat kita jadi manusia. Selain itu, kisah ini jadi peringatan akan bahaya menciptakan sesuatu di luar kendali kita.
9. The Mother Code - Carole Stivers

Rekomendasi novel tentang AI yang terakhir ini berlatar di tahun 2049, ketika umat manusia terancam punah akibat persebaran virus mematikan. Ilmuwan pun berusaha mempertahankan kehidupan manusia dengan cara menginkubasi janin di dalam tubuh robot. Anak-anak ini akan dilahirkan dan dibesarkan oleh robot-robot dengan kepribadian masing-masing.
Salah satu anak dari robot ini adalah Kai yang dibesarkan oleh ibu robot bernama Rho-Z. Kai belajar cara bertahan hidup dari ibunya, tetapi seiring dia bertambah besar, ibunya pun berubah secara tak terduga. Ketika pemerintah memutuskan para ibu robot ini harus dihancurkan, Kai harus membuat keputusan: memutus hubungan anak dan ibu dengan Rho-Z atau bertarung untuk mempertahankan satu-satunya figur ibu yang ia miliki.
Ternyata, novel tentang AI sudah ditulis sejak berpuluh-puluh tahun lalu, sebelum AI berkembang jadi secanggih sekarang. AI bisa jadi kawan maupun lawan, tergantung cara kita menggunakannya. Apakah kamu tertarik hidup berdampingan dengan AI seperti di buku-buku di atas?