5 Alasan Orang Gak Mau Uang Tabungannya Dipinjam

- Orang gak mau uang tabungannya dipinjam karena mengumpulkannya susah payah
- Punya tujuan spesifik dengan tabungan tersebut, seperti untuk membeli rumah tanpa kredit
- Gak yakin kamu bakal mengembalikannya cepat dan tepat, serta kamu juga bisa menabung sendiri kalau mau
Saat kamu perlu meminjam uang tentu pilih-pilih dulu siapa yang akan didatangi. Dirimu tahu tidak semua orang bisa dan mau membantumu. Orang yang jelas-jelas berada dalam kondisi keuangan sama atau lebih parah darimu gak mungkin diandalkan.
Lain dengan orang yang memiliki tabungan lebih besar daripada uang yang dibutuhkan olehmu. Kamu berharap ia akan lebih mudah mengulurkan tangan. Barangkali dirimu pernah mendengarnya bercerita soal tabungannya.
Malah dia menjadi nasabah di beberapa bank dan saldo setiap tabungannya gede. Akan tetapi, bersiaplah kecewa. Orang yang punya tabungan banyak boleh jadi tak mau mengeluarkannya sedikit pun untukmu. Meski ia seketika terkesan pelit di matamu, alasannya sebetulnya juga kuat. Coba pahami melalui penjelasan berikut ini mengapa orang gak mau uang tabungannya dipinjam.
1. Ia mengumpulkannya susah payah

Kamu sampai mencari pinjaman uang ke sana kemari. Maknanya, dirimu pasti juga tahu betapa sulitnya mengumpulkan uang. Boro-boro uang guna ditabung. Uang buat makan sehari-saja mesti diperoleh dengan kerja keras.
Maka keengganan orang memakai uang tabungannya untuk meminjamimu sejumlah dana dapat dimengerti. Jika dirimu selalu mengira orang yang punya tabungan banyak berarti penghasilannya gede, ini bisa salah. Mungkin saja gajinya malah lebih kecil darimu.
Bedanya denganmu, ia mau bersusah payah menyisihkan uang demi ditabung. Dia tidak berlangganan layanan hiburan apa pun. Ia membeli pakaian murah secara online dan bukan keluar masuk mal. Ia sampai bawa bekal makan serta minum setiap hari dan sebagainya.
2. Punya tujuan spesifik dengan tabungan tersebut

Orang yang menabung butuh motivasi ekstra. Tanpa motivasi yang tinggi, sebentar-sebentar pasti uang tabungannya diambil lagi. Konsisten nabungnya cuma tahan beberapa bulan. Lalu hasilnya ludes dalam sekejap karena gak tahan godaan.
Makin besar tabungan yang sudah berhasil dikumpulkannya dan belum juga dibelanjakan, artinya tujuannya lebih gede lagi. Misalnya, dirimu tahu seseorang memiliki saldo tabungan 150 juta rupiah. Ini yang membuatmu berpikir mudah sekali untuknya meminjamkan 10 juta rupiah saja.
Masih ada 140 juta rupiah di rekeningnya. Asal kamu tahu saja, mungkin dia menabung biar bisa beli rumah tanpa kredit. Harga rumah incarannya 500 juta rupiah. Tabungan yang menurutmu sudah sangat besar masih minus 350 juta rupiah buat mencapai tujuannya. Kalau sebagiannya dipinjamkan ke kamu, tambah lama dia bisa memiliki tempat tinggal.
3. Gak yakin kamu bakal mengembalikannya cepat dan tepat

Ada juga orang yang tetap rutin menabung walaupun lagi gak punya tujuan tertentu. Saving semata-mata sudah menjadi kebiasaannya. Bahkan sejak dia belum bekerja dan hanya memiliki uang saku yang tidak seberapa.
Namun, ini tetap bukan kepastian ia bakal bersedia memberimu pinjaman sekecil apa pun. Tergantung kamu sendiri. Bila dirimu tampak meyakinkan akan mampu mengembalikan pinjaman dengan cepat dan sesuai jumlahnya, mungkin dia mau.
Sebaliknya kalau rekam jejakmu soal uang dan utang gak bagus, dia tak mau mengambil risiko. Ia takut uang tabungannya tidak kembali. Meski pinjamanmu jauh lebih kecil daripada saldonya, tetap saja itu uangnya. Butuh kerja keras untuk dia mendapatkan dan menabungnya.
4. Kamu juga bisa menabung sendiri kalau mau

Ia berpikir sederhana saja. Kalian sama-sama bekerja. Bahkan pendapatanmu boleh jadi lebih besar dari penghasilannya. Aneh kalau dirimu malah hendak meminjam uang padanya. Soal alasanmu yang tak memiliki tabungan gak meluluhkan hatinya.
Bila ia saja masih bisa menabung, seharusnya dirimu juga mampu. Tinggal kamu mau atau tak sedikit menahan keinginan untuk membelanjakan seluruh uang. Kalaupun penghasilanmu tidak sebesar dia, ia masih yakin menabung bukannya mustahil.
Paling cuma saldo kalian yang berbeda. Itu masih cukup buat memenuhi kebutuhanmu. Dia mengantisipasi kamu yang tak mau disiplin menabung, tetapi tabungannya yang menjadi korban.
Tabungannya bukan dana daruratmu. Sekali permintaanmu berutang dipenuhi, nanti kamu tambah suka mengandalkannya. Bisa-bisa tabungannya ludes selagi dirimu gak pernah berubah.
5. Dia bahkan tidak tahu dirimu punya tabungan atau gak

Kamu tahu ia memiliki tabungan bahkan sampai ke perkiraan jumlahnya. Tentu kemungkinan besar info ini didapatkan secara langsung atau tidak dari dia sendiri. Namun, ia gak tahu dirimu juga punya simpanan atau sama sekali tidak.
Dia hanya tak mau dicurangi oleh siapa pun. Jangan sampai kamu berkata gak punya uang sama sekali sehingga perlu berutang padanya. Akan tetapi, di kemudian hari ternyata dirimu diketahui memiliki tabungan. Bahkan jumlahnya tidak sedikit.
Kamu hanya enggan uang tabunganmu berkurang sekalipun untuk dipakai sendiri. Dirimu lebih suka meminjamnya dari orang lain selama tidak berbunga. Syukur-syukur kalau kelak dia sampai lupa tidak pernah menagih. Jika seseorang dapat memastikan perekonomianmu memang sulit, baru ia mengulurkan tangan.
Orang gak mau uang tabungannya dipinjam karena tidak mau jadi sasaran utang. Menabung merupakan cara orang memproteksi uang dari dorongan dalam diri buat menghabiskannya. Oleh karena itu, dia bakal lebih protektif lagi saat dirimu mencoba mengutak-atiknya.