5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicu

Jangan disepelekan apalagi dilabeli “drama” 

Reaksi seseorang terhadap sesuatu memang terkadang bisa cukup sulit diprediksi. Di satu waktu akan biasa saja, tapi di lain waktu justru tampak merespons situasi dengan sangat berlebihan. Sayangnya, dalam kondisi ini sebagian orang kerap menilai negatif bahkan melabeli lebay atau dianggap cuma “drama”. Padahal bisa saja memang ada alasan kuat yang membuat mereka bereaksi di luar dugaan.

Jangan disepelekan, berikut lima alasan kenapa seseorang bisa bereaksi berlebihan terhadap sesuatu. Boleh jadi memang ada trauma yang terpicu atau sedang labil secara emosi.

1. Trauma masa lalunya sedang terpicu 

5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicuilustrasi merasa takut (Pexels.com/Rene Asmussen)

Trauma memang bisa sangat membekas dan sulit diatasi dalam waktu singkat sebab ada emosi negatif yang seolah terus melekat. Bukan cuma rasa takut dan cemas, gak jarang perasaan malu, bersalah, sedih hingga marah juga ikut menyerang mental seseorang yang punya pengalaman traumatis di masa lalu.

Gak heran saat dihadapkan dalam situasi yang memicu trauma, dia akan merespons secara berlebihan. Ada ledakan emosi yang dirasakan dan tanpa sadar muncul ke permukaan lewat reaksi yang tampak berlebihan bagi orang lain. Padahal sebenarnya reaksi semacam ini cukup wajar mengingat latar belakang trauma yang dialami dulu.

2. Emosi saat itu tidak stabil 

5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicuilustrasi perempuan muda (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Meski gak memiliki trauma, tapi reaksi berlebihan juga bisa muncul jika emosi sedang labil. Situasi ini biasanya disebabkan adanya kebiasaan memendam perasaan hingga di satu titik merasa tidak mampu menahannya lagi. Ketika beban terasa makin berat ditambah ada kejadian yang memancing emosi, bisa dipastikan respons yang diberikan akan di luar kendali.

Emosi yang kerap terabaikan dan amarah yang sering ditekan tanpa sadar akan meluap dan menyerang orang lain yang sebenarnya gak layak jadi pelampiasan. Ibarat bom waktu yang sudah tersimpan lama, hanya butuh satu kejadian yang jadi pemicu hingga semua orang bisa saja jadi target ledakan emosi.

Baca Juga: 5 Pertanyaan yang Bisa Membantumu Mengelola Emosi Negatif

3. Sedang kewalahan akibat stres yang dialami 

dm-player
5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicuilustrasi merasa terluka (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Namanya hidup, pasti akan ada saja masalah yang membebani pikiran hingga berujung pada stres yang dirasakan. Sayangnya, gak semua orang bisa mengelola stres yang ada dan tetap berpikiran jernih dalam merespons situasi, baik sikap maupun perkataan yang dianggap kurang nyaman.

Bisa saja orang selalu tersenyum ramah tapi memendam masalah yang masih sulit terpecahkan. Situasi di mana orang sedang kewalahan secara emosional juga gak selalu bisa terlihat jelas. Walhasil, ketika tanpa sengaja “disenggol”, reaksi yang gak sewajarnya pun akan jadi respons pertama yang dikeluarkan dan biasanya tampak berapi-api dalam konotasi negatif.

4. Situasi berduka membuat perasaan seolah campur aduk 

5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicuilustrasi bersedih (Pexels.com/Nathan Martins)

Sudah jadi rahasia umum kalau dalamnya hati seseorang sangat sulit diduga, terlebih saat dihadapkan dengan kesedihan. Situasi berduka seringkali membuat segala sesuatu tampak rumit dan perasaan pun jadi campur aduk hingga proses mengobati luka hati pun gak jarang butuh waktu yang tidak sebentar.

Gak heran kalau dalam situasi bersedih, perilaku orang lain bisa bikin seseorang gak nyaman hingga merespons secara berlebihan. Jadi, seharusnya orang lain berhenti mengaduk-aduk emosi di momen yang kurang tepat ini. Meski niatnya memberi semangat, tapi kerumitan orang yang berduka akan sulit ditebak karena sedang kesulitan berpikir dengan jernih.

5. Sedang kesulitan mengendalikan kecemasan yang dirasakan 

5 Alasan Seseorang Bereaksi Berlebihan pada Sesuatu, Traumanya Terpicuilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Isabela Drasovean)

Level kecemasan setiap orang bisa sangat berbeda satu sama lain tergantung pemahaman situasi dan kedewasaan mental masing-masing. Saat seseorang sedang merasa kesulitan dalam mengendalikan rasa cemasnya, perilaku orang lain di sekitarnya bisa terasa menganggu ketenangan pikiran hingga membuatnya bersikap di luar kendali.

Biasanya ada ketegangan yang meningkat dan amarah yang mudah terpancing saat seseorang sudah diliputi kecemasan. Pada akhirnya, reaksi di luar kebiasaan dan cenderung berlebihan pun muncul sebagai benteng perlindungan dirinya. Meski lumrah, tapi orang pun harus tetap belajar mengendalikan kecemasannya agar bisa kembali berpikir dan bersikap tenang.

Gak jarang saat mendapati reaksi berlebihan dari orang lain akan ada pengabaian hingga pemberian label negatif seperti lebay atau “drama”. Namun, melihat kelima alasan tadi, setidaknya pikiran kita jadi lebih terbuka atas penyebab dari respons orang lain yang dirasa berlebihan. Semua perilaku pasti ada alasannya, tinggal kita mau membuka diri untuk memahami dan memaklumi atau tidak.

Baca Juga: 5 Fakta Trauma Akustik, Gangguan Pendengaran akibat Suara Keras

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya