Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Hisab dan Rukyat, Penentu Awal Bulan Hijriah

ilustrasi nuansa Ramadhan (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi nuansa Ramadhan (pexels.com/Thirdman)

Pernah dengar tentang metode hisab dan rukyat? Bagi para umat Islam, kamu pasti sudah gak asing dong dengan dua sebutan tersebut. 

Dua metode penentuan awal bulan Hijriah ini memang sering kita dengar penyebutannya saat menjelang bulan Ramadan. Namun, apa sih bedanya hisab dan rukyat? Untuk kalian yang penasaran, yuk simak penjelasan dari perbedaan hisab dan rukyat di bawah ini!

1. Pengertian hisab dan rukyat

ilustrasi Ramadan (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi Ramadan (pexels.com/PNW Production)

Kata hisab diambil dari bahasa Arab yaitu al hisab. Hisab sendiri memiliki artian yaitu perhitungan atau pemerikasaan. Dalam bidang fikih sendiri, hisab merupakan penentuan waktu-waktu ibadah.

Sedangkan kata rukyat berasal dari bahasa Arab yaitu al-ra'a yang berarti melihat dengan mata. Sehingga, dapat dikatakan bahwa rukyat adalah melihat dengan mata secara langsung.

2. Perbedaan hisab dan rukyat

Al-Qur'an dengan tasbih (pexels.com/ali burhan)
Al-Qur'an dengan tasbih (pexels.com/ali burhan)

Hisab merupakan metode yang digunakan dalam perhitungan waktu dan arah yang menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu beribadah, waktu puasa, Idul Fitri, haji, hingga waktu untuk melaksanakan salat gerhana. 

Sedangkan rukyat sendiri merupakan metode yang digunakan untuk mengamati dan menentukan visibilitas hilal untuk memastikan apakah kita sudah memasuki awal bulan Ramadan atau belum. Metode ini biasanya dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu seperti teleskop.

3. Cara penentuan bulan Hijriah menggunakan metode hisab dan rukyat

Ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Towfiqu_barbhuiya)
Ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Towfiqu_barbhuiya)

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan hisab dan rukyat yang digunakan untuk mengetahui awal bulan baru. Selanjutnya, terdapat tiga kriteria yang digunakan dalam metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu:

1. Telah terpenuhinya ijtimak (konjungsi)

2. Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam

3. Pada saat terbenamnya matahari, piringan bagian atas bulan berada di atas ufuk.

Di sisi lain, pengamatan dengan metode rukyat sendiri ditandai dengan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya Ijtimak (konjungsi). Cara ini juga terbagi menjadi tiga cara, yaitu:

1. Mengandalkan mata telanjang

2. Mengamati dengan mata yang dibantu alat optik (umumnya teleskop)

3. Menggunakan alat optik (umumnya teleskop) terhubung sensor atau kamera.

Nah, itu dia penjelasan dari perbedaan hisab dan rukyat yang sering jadi penentu mulainya bulan Ramadan. Semoga di bulan Ramadan tahun ini, kita bisa mendapatkan lebih banyak kemuliaan dibandingkan tahun lalu ya, teman-teman. 

Penulis: Rani Purwanti

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sierra Citra
Delvia Y Oktaviani
3+
Sierra Citra
EditorSierra Citra
Follow Us