Perbedaan Time Boxing Vs. Time Blocking, Mana yang Lebih Baik?

- Time blocking fokus pada satu tugas dalam waktu yang ditentukan, efektif untuk manajemen waktu harian.
- Time boxing memungkinkan kamu melakukan berbagai macam tugas dalam waktu tertentu, membantu melatih fokus.
- Time blocking cocok untuk tugas spesifik, sementara time boxing sesuai untuk proyek jangka panjang dan rutinitas.
Kemampuan manajemen waktu merupakan soft skill yang perlu dimiliki semua orang. Untuk melatih skill ini, kamu mungkin pernah mendengar istilah time boxing atau time blocking sebagai metode untuk mengelola waktu. Kedua metode manajemen waktu ini kerap digunakan agar kamu dapat melakukan pekerjaan dengan efektif dalam kurun waktu tertentu.
Namun meski keduanya memiliki fungsi yang sama, kamu perlu mengetahui perbedaan keduanya agar tahu mana yang lebih cocok untuk diterapkan. Berikut penjelasan perbedaan keduanya yang mungkin bisa membantumu untuk manajemen waktu dengan lebih efisien. Yuk, simak!
1. Time blocking lebih berfokus pada satu tugas pada satu waktu, sedang time boxing melakukan banyak tugas dalam kurun waktu tertentu

Sesuai namanya “block”, time blocking lebih berfokus pada satu tugas yang didekasikan pada waktu yang terjadi di satu hari. Metode ini mengatur tugas yang perlu dikerjakan dalam satu hari di jam-jam tertentu, sehingga manajemen waktu dapat dilakukan dengan lebih efektif.
“Untuk melakukan time blocking, triknya adalah dengan membagi tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan spesifik, mulai dari mengerjakan pekerjaan kantor hingga makan siang, atau pergi bersama teman selepas kerja, time blocking lebih menargetkan bagaimana tugas tersebut harus selesai dalam kurun waktu tertentu, misalnya kamu akan bekerja dari jam 8 pagi - 2 siang dan fokuskan diri pada waktu tersebut memang untuk bekerja,” ungkap pakar yang berfokus pada pengoptimalan penggunaan waktu, energi, dan sumber daya, Fadeke Adegbuyi, dikutip Business Insider.
Di sisi lain, time boxing memiliki tugas yang lebih luas untuk dilakukan dalam satu waktu. Dengan metode ini, kamu dapat melakukan berbagai macam tugas dalam waktu yang kamu “box”, sehingga fokusnya bukan pada tugas, tetapi pada waktu yang kamu luangkan.
"Kedua teknik ini melibatkan pengalokasian waktu yang tetap untuk aktivitas tertentu, tetapi jika time blocking mencakup waktu yang benar-benar disediakan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, time boxing dimaksudkan untuk membatasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas, karena kamu berkomitmen untuk beralih ke tugas lain jika waktu telah habis," ujar Chloe Leibowitz, Co-Founder firma konsultasi We Are Tabono
2. Time blocking berfungsi untuk berfokus pada pengerjaan tugas, sementara time boxing lebih fokus pada pengelolaan waktu

Untuk menerapkan salah satu di antara keduanya, kamu perlu tahu mana yang lebih kamu butuhkan. Jika kamu ingin fokus pada satu tugas, time blocking bisa jadi metode yang tepat karena lebih berfokus pada tugas-tugas yang lebih spesifik untuk dikerjakan.
Dilansir Todoist, Cal Newport, penulis buku Slow Productivity: The Lost Art of Accomplishment Without Burnout, menyebutkan bahwa time blocking bisa membuat kamu lebih produktif karena kamu hanya akan fokus pada satu tugas dalam satu batasan waktu tertentu, sehingga kamu bisa mendorong diri sebelum waktu yang di-block selesai.
Di sisi lain, time boxing cocok untukmu yang ingin berfokus pada pembagian waktu. Cara kerja time boxing adalah dengan memfokuskan jangka waktu tertentu untuk tugas-tugas yang ingin kamu lakukan. Contoh penerapan time boxing pun bisa dilihat dari teknik Pomodoro yang membutuhkan waktu untuk berfokus selama 25 menit.
3. Time blocking bisa untuk menghalau distraksi dari tugas yang dilakukan, sementara time boxing bisa untuk melawan prokrastinasi

Cara kerja time blocking adalah dengan mengelola tugas-tugas di kalender atau agenda dengan teliti. Cara ini cocok untukmu yang ingin mencurahkan perhatian secara khusus kepada satu tugas dan fokus secara lebih baik.
Jadi, bisa dikatakan bahwa cara ini lebih cocok untukmu yang mudah terdistraksi. Itu karena time blocking akan menjagamu melakukan tugas lain selagi kamu sedang melakukan satu tugas di satu waktu. Di sisi lain, time boxing lebih cocok untukmu yang sering kali terjebak prokrastinasi.
Dengan metode time boxing yang membuat “kotak waktu”, kamu menetapkan tujuan untuk menyelesaikan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu, sehingga kamu dapat terhindar dari sikap menunda-nunda. Dengan merencanakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah tugas sebelum memulainya akan membuat kamu lebih terarah dalam menggunakan waktu dan apa yang dikerjakan.
4. Meskipun lebih spesifik, time blocking lebih fleksibel dibandingkan dengan time boxing

Kedua metode ini berbeda dalam hal fleksibilitas dan ketepatan waktu saat digunakan. Time blocking memungkinkanmu untuk menetapkan blok waktu khusus untuk setiap tugas, tetapi tetap memberikan fleksibilitas.
Jika satu tugas belum selesai, kamu bisa melanjutkan ke tugas berikutnya tanpa merasa terjebak pada satu periode waktu. Pendekatan ini cocok untuk mereka yang membutuhkan struktur tetapi tetap ingin ruang untuk penyesuaian.
Di sisi lain, time boxing menuntut disiplin yang lebih tinggi. Dalam metode ini, kamu menetapkan batas waktu yang spesifik untuk sebuah tugas dan saat waktu tersebut habis, kamu harus berhenti, terlepas dari apakah tugas itu selesai atau tidak.
Metode ini mengutamakan fokus penuh selama periode waktu yang telah ditentukan dan melatihmu untuk tidak menunda pekerjaan. Dengan time boxing, kamu diharapkan menyelesaikan tugas sebelum batas waktu sehingga membantu meningkatkan efisiensi dan manajemen waktu.
5. Mana yang harus dipakai?

Lalu, mana metode yang dinilai lebih tepat untuk digunakan? Untuk menentukan metode yang tepat, kamu perlu memahami kebutuhan dan karakteristik pekerjaanmu. Time blocking lebih cocok jika kamu memiliki banyak tanggung jawab harian yang perlu diselesaikan.Time blocking sangat ideal untukmu yang membutuhkan struktur untuk menjalani kegiatan sehari-hari tanpa tekanan ketat terhadap waktu.
Sebaliknya, time boxing lebih sesuai untuk proyek jangka panjang atau tugas yang sifatnya berulang dan sulit diselesaikan sepenuhnya, seperti membuat presentasi mingguan di tempat kerja atau membersihkan rumah secara rutin. Metode ini membantu melatih fokus mendalam pada satu aktivitas dalam waktu tertentu, sehingga kamu dapat membangun kebiasaan dan mengerjakan tugas dengan konsistensi. Pilihan ini sangat efektif jika kamu ingin meningkatkan efisiensi dan produktivitas sambil tetap menjaga rutinitas.
Itu dia perbedaan time blocking dengan time boxing yang perlu kamu ketahui. Lantas, kira-kira mana metode yang paling cocok untukmu?