Pesan dari Single's Inferno 3: 5 Pembeda Wife dan Girlfriend Material

Serial Single's Inferno 3 lalu menjadi bahan perbincangan di media sosial. Di setiap musimnya, serial ini selalu menghadirkan tokoh yang menjadi topik hangat. Pasalnya, di musim ini nama yang kian dibincangkan adalah pemain basket profesional, Lee Gwan Hee yang memiliki pesona tersendiri.
Memiliki kemampuan andal dalam merayu dan berkomunikasi, Lee Gwan Hee kerap dianggap sebagai "pemain" profesional yang menghasilkan berbagai reaksi penonton. Belum cukup aksinya, ucapannya pun menjadi buah mulut khususnya dalam episode terakhir yang disiarkan kemarin.
Di saat-saat terakhir, ia melontarkan pernyataan kontroversial mengenai dua perempuan berbeda. Salah satu di antaranya merupakan tipe yang lebih cocok sebagai pacar, adapun yang lain dikatakan lebih pas dijadikan sebagai seorang istri. Namun, apa sebenarnya pembeda antara kedua peran ini? Berikut lima perbedaan seseorang wife atau girlfriend material.
1. Dewasa secara emosional

Kedewasaan emosional menjadi dasar seseorang untuk memulai hubungan. Melibatkan pemahaman dan pengelolaan diri secara sehat, aspek ini berbicara mengenai bagaimana seseorang dapat berempati dengan pasangannya.
Dilansir Lunch Actually, menurut Violet Lim, CEO Lunch Actually, "Seseorang dengan kedewasaan emosional yang dapat memahami perasaan pasangannya namun tetap merasa nyaman dengan diri mereka sendiri adalah ciri seorang calon istri yang baik".
Adapun dalam serial Single's Inferno 3, Choi Hye-Seon menunjukkan kedewasaan emosional melalui bagaimana cara dia memperlakukan Lee Gwan Hee. Ketika Hye-Seon menyadari bahwa pria yang disukainya ingin berkenalan dengan wanita lain, ia membiarkan pria itu memilih perempuan lain untuk menemaninya ke pulau yang mereka sebut ‘surga’.
Hye-Seon membiarkan Gwan Hee pergi kencan dengan berbagai orang berbeda untuk mengenal sifat masing-masing perempuan tanpa menekannya untuk memilihnya. Sementara Cho Min-Ji merasa insecure, takut Gwan Hee akan berbicara dengan perempuan lain dan sebaliknya, dia menjadi lebih ‘cringe’ untuk mendapatkan perhatian pria itu.
Meskipun beberapa pria mungkin menganggap sifat manja Cho Min-Ji lucu dan menarik, namun hal ini diklasifikasikan sebagai girlfriend material yang berbeda dengan Hye-Seon.
2. Kesetiaan

Terkadang, ketika seseorang lebih berfokus pada kriteria fisik, mereka mungkin sedang dalam proses "mencari" seseorang yang dianggap cocok dengan preferensi fisik dengan mereka. Tinggi pasangan, daya tarik fisik, dan kenyataan bahwa selalu ada orang yang terlihat lebih menawan akan selalu menjadi bahan pertimbangan.
Pada tahap ini, apabila seseorang telah menemukan yang cocok secara fisik, ia masih dianggap sebagai kandidat yang sesuai untuk menjadi pacar. Namun, ketika kita menemukan dan mempertimbangkan seseorang yang tidak hanya memiliki kesamaan nilai-nilai tetapi juga memiliki aspirasi masa depan yang serupa, itu jelas dikategorikan sebagai calon istri/suami.
Saat kita menemukan seseorang yang memenuhi kriteria penting kita, umumnya kita menjadi cukup matang untuk setia pada hubungan tersebut. Cho Min Ji dianggap sebagai tipe pacar yang potensial dalam acara tersebut karena perilakunya yang agak menggoda, tidak hanya kepada satu orang.
Dia selalu tampil dengan percaya diri saat memberikan pujian kepada pria, yang mampu membuat hati para pria berdegup kencang. Layaknya bagaimana ia memberikan kesempatan kepada Lee Jin-Seok dan Lee Gwan Hee untuk mendekatinya secara bersamaan.
3. Tanggung jawab

Mengambil jalan yang lebih mudah dalam suatu hubungan dan menghindari tanggung jawab di berbagai aspek, seperti mengabaikan penyelesaian masalah, menghilang ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman, dan mengalihkan perhatian dari konflik besar, tidak dapat dianggap sebagai ciri-ciri seseorang yang cocok untuk menjadi istri/suami.
Alih-alih bersikap abai, tanggung jawab dalam hubungan seharusnya dihadapi dan diselesaikan bersama. Jika salah satu pihak berusaha menghindar, maka hubungan itu berpotensi mengalami keretakan.
Ada aspek yang lebih besar lagi untuk dianggap sebagai wife/husband material, yakni tanggung jawab finansial. Ini mengacu pada stabilitas finansial menjadi faktor penting.
Meskipun tidak perlu menjadi kaya seperti Mark Zuckerberg, namun memiliki tanggung jawab untuk menyokong keluarga sangatlah penting. Menunjukkan kebijaksanaan dalam mengelola keuangan pribadi adalah tanggung jawab yang diperlukan bagi seseorang yang ingin dianggap sebagai calon istri/suami.
4. Hubungan emosional

Mempunyai ikatan emosional seperti saling memahami bahasa cinta tanpa mewajibkan pasangan untuk mengikuti dan memperlakukan mereka dengan bahasa cinta tanpa syarat merupakan karakteristik yang sangat penting sebagai kriteria wife/husband material yang berkualitas.
Pasangan dapat mengekspresikan cinta mereka satu sama lain melalui berbagai cara. Dalam serial ini, Lee Gwan Hee menunjukkan bahasa cinta dengan cara melayani pasangannya, sedangkan Hye-Seon berperan sebagai penyedia keinginan pasangan.
Hye-Seon memberikan perhatian dengan memberi makanan, sementara Min Ji, sebaliknya, mengajak Gwan Hee melakukan tugas seperti mencuci buah-buahan dan menggoda secara fisik. Min Ji memperlakukan Gwan Hee sesuai dengan bahasa cinta pribadinya, bukan bahasa cinta yang diinginkan oleh Gwan Hee.
Hal ini mengindikasikan bahwa Min Ji memiliki sifat yang cocok sebagai calon pacar yang dapat menciptakan ketegangan batin, namun tidak memberikan kenyamanan emosional.
5. Pendekatan terhadap pengambilan keputusan

Stabilitas dalam suatu hubungan dipengaruhi oleh sifat kepemimpinan yang berkualitas. Seseorang dengan kemampuan yang dapat mengambil keputusan penting dalam setiap argumen menggambarkan bagaimana ia memiliki komitmen penuh pada hubungannya.
Meskipun kecil, konflik tetap dapat mempengaruhi proses berjalannya hubungan. Namun, keberhasilan hubungan turut dilihat berdasarkan kemampuan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang menghasilkan perubahan besar yang menguntungkan bagi keduanya.
Lee Gwan Hee menilai bahwa Hye-Seon memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam membuat keputusan, tidak pernah mengubah pendiriannya dalam memilih dengan siapa ia ingin pergi ke "surga". Walaupun keputusannya untuk pergi dengan pria lain menciptakan perasaan yang sebenarnya terhadap Gwan Hee, tindakannya menunjukkan kecenderungannya untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih serius dan jangka panjang.
Namun, bagi seorang pria, sikap Gwan Hee yang kurang tegas mencerminkan bahwa ia mungkin belum siap untuk berkomitmen dalam hubungan jangka panjang atau mungkin tidak cocok sebagai seorang suami.