Prediksi Tren Perhiasan 2025, Emas Ultra-Light Makin Populer

- Emas dengan bobot lebih ringan akan mendominasi pasar perhiasan di 2025 karena harga emas yang semakin mahal.
- Inovasi teknologi seperti "ultralight hollow" akan mendukung tren emas yang lebih ringan namun tetap besar dalam dimensi.
- Tren perhiasan emas simpel dan minimalis cocok untuk dipakai sehari-hari, terutama bagi Gen Z yang ingin gaya praktis.
Tahun 2025 akan membawa angin segar dalam dunia perhiasan, tentunya dengan berbagai tren baru yang siap mencuri perhatian. Untuk melihat lebih dalam mengenai apa yang akan menjadi tren perhiasan di tahun depan, IDN Times berbincang dengan Michael Yahya, Creative Head UBS Gold seputar hal tersebut.
Ia membagikan pandangannya tentang inovasi yang akan mendominasi industri perhiasan. Yuk, simak lebih lanjut tren perhiasan yang siap memukau di tahun 2025 yang akan datang lewat ulasan berikut ini!
1. Perhiasan emas akan memiliki bobot yang lebih ringan

Menurut Michael, tren pertama yang akan mendominasi perhiasan di 2025 adalah emas dengan bobot lebih ringan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga emas, sehingga banyak orang cenderung memilih perhiasan dengan gramasi lebih rendah untuk menyesuaikan budget.
“Sekarang yang saya lihat trennya adalah pasti lebih ringan karena harga emas semakin mahal. Kalau misalnya kita punya bujet Rp2 juta, dulu mungkin bisa dapat sekitar 2,5 gram, sekarang kita cuma bisa dapat mungkin 2 gram atau bahkan gak sampai 2 gram,” jelas Michael saat diwawancarai IDN Times dalam kampanye terbarunya di Jepang, pada Selasa (22/10/2024).
Perhiasan dengan desain ringan ini memungkinkan konsumen tetap bisa tampil elegan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
2. Perhiasan emas ultra-light bisa jadi solusi

Michael menambahkan, bahwa tren emas yang lebih ringan di 2025 akan semakin didukung oleh inovasi teknologi dalam pembuatan perhiasan. UBS Gold misalnya, telah mengembangkan teknologi "ultralight hollow" untuk menciptakan perhiasan dengan tampilan yang besar namun dengan bobot yang lebih ringan.
“Dengan teknologi ini, perhiasan tampak sama besar tetapi lebih ringan, jadi dengan bujet yang sama, misalnya Rp2 juta, konsumen tidak harus membeli yang lebih kecil. Mereka bisa memilih perhiasan yang lebih ringan dengan dimensi yang sama,” jelas Michael.
Ini menjadi solusi menarik, mengingat harga emas diperkirakan akan terus naik di tahun depan. Koleksi perhiasan seperti ini akan memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin tampil elegan dengan perhiasan berukuran besar namun lebih ringan dan terjangkau.
3. Desain simpel dan minimalis untuk pemakaian harian

Tren berikutnya adalah perhiasan emas dengan desain yang simpel dan minimalis, cocok untuk dipakai sehari-hari. Menurut Michael, tren ini muncul karena Gen Z menjadi target pasar yang terus tumbuh bagi banyak brand perhiasan.
Terlebih, generasi ini cenderung menyukai perhiasan yang bisa dikenakan setiap hari dan bukan hanya untuk acara besar.
“Emas yang bisa dipakai harian, bukan (perhiasan) statement besar-besar untuk pesta. Jadi lebih ke daily wear,” ujar Michael.
Selain itu, perhiasan ini dibuat dengan kadar emas lebih rendah, seperti 8 karat, sehingga lebih terjangkau. Desain yang sederhana dan harga yang ramah di kantong membuatnya cocok bagi gen Z yang menginginkan gaya praktis, namun tetap elegan.
4. Merek perhiasan artis mungkin tidak bertahan lama

Michael juga memberikan tanggapannya saat ditanyai terkait tren selebriti yang meluncurkan brand perhiasan mereka sendiri. Meski langkah ini menarik, ia menilai bahwa masuk ke pasar perhiasan, terutama emas, bukanlah hal yang mudah bagi brand artis.
“Kalau dari perhiasan dari artis, kayaknya tidak semudah itu ya, terutama karena kita di perhiasan emas dan harga emas semakin mahal,” jelasnya.
Michael menambahkan dari sisi bisnis, bahwa brand selebriti akan sulit bersaing dengan merek perhiasan yang sudah mapan di industri ini. Tantangan tersebut tidak hanya berkaitan dengan harga, tetapi juga keberlanjutan bisnis dalam menghadapi fluktuasi ekonomi.
Brand perhiasan yang sudah ada cenderung memiliki strategi untuk tetap relevan, sementara brand baru dari selebriti mungkin akan menemui hambatan besar untuk menembus pasar yang kompetitif.
5. Harga emas yang terus naik membuat permintaan emas batangan meningkat

Tren kenaikan harga emas juga memicu peningkatan permintaan masyarakat terhadap gold bar sebagai instrumen investasi. Michael menjelaskan, bila semakin banyak orang Indonesia yang menyadari nilai emas sebagai aset yang stabil untuk melindungi keuangan.
“Tren belakangan ini, karena harga emas naik terus, semakin banyak masyarakat Indonesia semakin percaya sama emas. Jadi penjualan kita untuk gold bar itu meningkat,” ujarnya.
Kesadaran ini mendorong konsumen untuk lebih aktif mengamankan aset mereka melalui investasi emas. Logam mulia ini diakui sebagai pilihan andal dalam menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Wawasan yang dibagikan oleh Michael menunjukkan bahwa adanya perubahan kebutuhan dan preferensi dari konsumen. Gimana, tertarik untuk beli perhiasan emas yang lebih besar tapi lebih ringan di tahun 2025?