Presiden Prabowo baru saja menggelar sarasehan ekonomi 2025. Namun, gak semua orang paham dengan sarasehan. Jika menengok arti katanya dalam KBBI, sarasehan tampaknya berbeda dengan rapat.
Lantas, apa arti dari sarasehan? Untuk tahu ulasan lebih lanjutnya, simak artikel ini sampai habis, ya!
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarasehan diartikan pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu. Sarasehan umumnya membicarakan topik-topik tertentu yang relevan dengan kelompok yang hadir.
Sarasehan juga dapat dimaknai sebagai pertemuan yang lebih santai dari rapat resmi untuk membahas suatu topik. Sarasehan dapat diselenggarakan dalam berbagai konteks seperti pendidikan, organisasi, bahkan pemerintahan.
Sarasehan berasal dari Bahasa Jawa yang berarti duduk bersama untuk berbincang. Untuk itu, ciri khas sarasehan umumnya berupa diskusi yang dilakukan dalam suasana santai.
Topik yang dibahas dalam sarasehan cukup fleksibel dari hal-hal yang bersifat penting dan serius hingga pengalaman pribadi. Sarasehan juga bisa dilakukan untuk membangun keakraban. Modelnya seperti seminar, duduk melingkar, atau makan bersama.
Sarasehan digelar guna menjalin komunikasi yang lebih akrab dan hangat antar peserta. Sarasehan dilakukan untuk bertukar ide, pengalaman, gagasan, dan solusi terhadap suatu masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja.
Sarasehan di kampus untuk mempererat hubungan antara mahasiswa baru dengan dosen atau senior. Sarasehan di desa dapat dilakukan untuk membahas hal-hal yang diperlukan oleh desa tersebut.
Sarasehan di organisasi bisa membahas kepentingan organisasi atau penyusuhan struktur organisasi. Berbagai komunitas juga dapat menggelar sarasehan guna membahas isu-isu yang relevan dengan bidang masing-masing.
Itu dia ulasan singkat seputar arti sarasehan. Kamu pernah gak ikut sarasehan?