Profil Niatus Sholihah, Gadis Difabel yang Ditawari Jadi Stafsus Raffi
- Raffi Ahmad menawari Niatus Sholihah sebagai staf khususnya setelah mengetahui perjuangan hidupnya.
- Niatus Sholihah, 21 tahun, dari Bondowoso, Jawa Timur, mengalami kesulitan ekonomi namun gigih dalam menyelesaikan pendidikannya.
- Dibesarkan oleh kakek dan nenek, Niatus berhasil meraih prestasi dan mendapatkan beasiswa KIP kuliah di Universitas PGRI Semarang.
Raffi Ahmad yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, sempat menawari Niatus Sholihah sebagai staf khususnya. Hal itu disampaikannya dalam sebuah tayangan televisi.
Niatus sendiri memiliki kisah hidup yang cukup berliku. Ia berjuang untuk menyelesaikan pendidikan dengan keterbatasan yang dimiliki dari kurangnya dukungan orangtua. Inilah kisah hidup Niatus Sholihah.
1. Profi Niatus Sholihah
Nama: Niatus Sholihah
Usia: 21 tahun
Asal: Bondowoso, Jawa Timur
Pendidikan: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Universitas PGRI Semarang
Pekerjaan saat ini: content creator
2. Perjuangan Niatus dalam menempuh pendidikan, terdesak ekonomi namun akhirnya bisa lulus sekolah
Niatus dibesarkan oleh kakek dan neneknya sejak kecil sebab telah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya sejak lahir. Kakek Niatus adalah seorang penjual balon keliling dengan penghasilan yang tidak stabil. Bahkan tak jarang, Kakek Niatus tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
Niatus mengaku masa remajanya mengalami kesulitan ekonomi. Ia berjuang keras untuk bisa menyelesaikan sekolahnya, termasuk dengan membantu berjualan. Untungnya, Niatus memiliki sikap yang gigih sehingga mampu meraih prestasi di berbagai kejuaraan.
Berkat dedikasinya, Niatus berhasil mendapatkan beasiswa KIP kuliah untuk melanjutkan pendidikan di Universitas PGRI Semarang. Kini, ia tengah menjalani pendidikan dari jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD).
3. Perjalanan pilu Niatus sebagai seorang anak yang diabaikan orangtuanya
Naitus terlahir dengan keterbatasan fisik dan mengalami pengabaian dari kedua orangtunya. Ia terpaksa tumbuh dan dibesarkan oleh kakek dan nenek. Sejak SD, Niatus menyadari bahwa kakek dan nenek yang selama ini membesarkannya, bukanlah orangtua kandung.
Semakin tumbuh dewasa, perempuan muda tersebut mulai memahami dan mengetahui kalau kedua orangtuanya adalah tetangga Niatus sendiri. Ibunya telah mengakui bahwa Niatus adalah putri yang ia lahirkan dan diabaikan semasa kecil. Meski sedih mengetahui fakta tersebut, namun semangat hidup Niatus tak pernah surut.
Kini ia aktif menjadi content creator di media sosial untuk berbagi mengenai banyak hal positif. Kisah hidupnya menginspirasi, ya? Semoga bisa membangkitkan semangatmu di saat merasa terjatuh, ya!
