Temanmu Mengalami Masalah? Dia Pasti Gak Mau Dengerin 25 Kalimat Klise Ini
Sumber Gambar: www.splitsville.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah bisa datang pada siapa saja, termasuk orang-orang terdekatmu. Masalah tersebut bisa terkait pekerjaan, keuangan, keluarga, percintaan, bahkan kematian. Nggak jarang kamu yang berada di sebelah temanmu menjadi bingung apa yang harus disampaikan pada mereka. Kamu ingin menenangkan mereka, namun tanpa sengaja kamu bisa jadi memperburuk keadaan lho. Kok bisa?
Nih IDNtimes kasih tahu jawabannya, ternyata ada beberapa kalimat yang nggak seharusnya kamu ucapkan pada temanmu yang sedang mengalami masalah.
1. “Kamu yang sabar ya.” / “Kamu yang kuat ya.” / “Yang tabah ya.”
Sumber Gambar: kepikiranbarusan.wordpress.comKata-kata ini super klise sekali. “Sabar ya” adalah kata-kata yang sudah hilang maknanya. Semua orang bisa mengatakan “sabar ya”, bahkan dalam candaan sekalipun. Jadi, jangan pernah gunakan kalimat yang terdengar berbasa-basi ini.
2. “Sudah, berhentilah menangis. Tidak ada gunanya.”
Sumber Gambar: www.fanpop.comSiapa yang bilang air mata itu dikeluarkan dengan sengaja? Air mata yang keluar adalah respon tubuh dari perasaan sedih yang dirasakan seseorang. Tahukah kamu? Ketika seseorang meneteskan air mata, ia merangsang produksi endorphin, sebuah hormon yang membuat kita merasa senang. Hormon ini dapat melawan stres yang dialaminya. Jadi, berguna atau tidak?
3. “Banyak orang lain yang mengalami lebih buruk daripada kamu.”
Sumber Gambar: www.youtube.comKetika kamu mengalami masalah, kamu mencari seseorang untuk mendengarkan ceritamu; bukan untuk dibandingkan dengan cerita lain yang lebih buruk. Kamu ingin dimengerti. Jadi, jangan gunakan perbandingan ya apabila ia masih tenggelam dalam masalahnya. Mungkin kamu dapat menyampaikan hal ini sebagai refleksi ketika semuanya sudah benar-benar berakhir.
4. “Berdoa aja yang banyak.”
Sumber Gambar: www.youtube.comNggak ada yang bilang berdoa itu salah dan nggak bisa menyelesaikan masalah. Tapi ketika seseorang mengalami masalah, stres, bahkan depresi, ia lebih butuh saran-saran yang bersifat teknis; karena pikirannya akan lebih kusut dari biasanya. Berdoa adalah hal yang abstrak, yang berarti ia bergantung mengandalkan Tuhan-nya. Siapa bilang juga sebelum itu ia tidak terus berdoa? Yang ia butuhkan sekarang adalah aksi yang mendukung doa tersebut.
5. “Aku ngerti perasaanmu.”
Sumber Gambar: www.jatik.comMemang kamu berusaha menunjukkan bahwa kamu mengerti. Tapi kata-kata ini bisa menjadi bumerang ketika ternyata pada titik tertentu ia menemukan bahwa kamu berbeda pemahaman dengan dia. Bisa-bisa, ia malah menutup diri dari kamu.
6. “Itu semua cuma ada di pikiranmu.”
Sumber Gambar: kelascinta.comMungkin kamu bermaksud menyampaikan padanya kalau ia tidak seharusnya tenggelam dalam perasaan yang dialaminya. Tapi, berkata “itu semua hanya di pikiranmu” hanya menunjukkan kalau kamu nggak ikut melihat beban yang dialaminya, dan tidak berada satu sisi dengan dia.
7. “Siapa bilang hidup itu adil?
Sumber Gambar: hollywoodhiccups.comNggak ada yang bilang memang. Tapi kamu nggak ada gunanya menyampaikan ke dia kalu hidup nggak adil. Dia juga tahu itu.
8. “Kamu hanya harus lebih dekat dengan Tuhanmu.”
Sumber Gambar: www.brillio.netLagi-lagi, ini adalah konsep abstrak yang mungkin bukan kata-kata yang ia butuhkan. Malah bisa jadi, ia jadi menutup diri karena kamu hanya bisa menyampaikan hal seperti ini tanpa memberikan solusi yang baik.
9. “Kamu seharusnya lebih kuat dari itu.”
Sumber Gambar: fivethirtyeight.comJadi, persepsi kamu salah? Kalau iya tipe orang yang cenderung pesimis, bisa jadi ia semakin mempercayai bahwa ia ternyata memang nggak sekuat itu.
10. “Sudah, jangan mengasihani diri sendiri terus.”
Sumber Gambar: www.preapps.comBukannya mengasihani diri sendiri, dia juga butuh bantuan untuk diangkat. Kamu seakan-akan melihat orang tenggelam dan mengatakan “sudah jangan tenggelam” tanpa membantunya.
11. “Coba saja kamu lebih bergantung pada Tuhan, ini nggak akan terjadi.”
Sumber Gambar: en.wikipedia.orgBelum tentu lho dia gak bergantung pada Tuhan selama ini. Masa tiap dia berdoa, sembahyang, atau ke tempat ibadah harus lapor kamu dulu? Selain itu, kamu yakin alasan utama dari masalah yang dialaminya adalah hubungannya dengan Tuhannya?
12. “Ayolah, dewasa dikit.”
Sumber Gambar: www.youtube.comTidak dewasa itu seperti apa? Dewasa itu seperti apa? Kedewasaan adalah konsep yang abstrak dan sangat subjektif. Kamu nggak bisa memaksanya untuk dewasa sesuai pandanganmu. Di samping itu, dia mungkin juga butuh bantuanmu untuk bangkit.
13. “Pikir positif, dong!”
Editor’s picks
Sumber Gambar: shadienbashi.comKetika stres, beberapa orang memang lebih susah untuk berpikir positif karena perasaan yang dialaminya mengarahkannya kepada kekhawatiran, ketakutan, dan lain sebagainya. Alhasil, emosi-emosi tersebut menjadi kabut di pikirannya. Bantulah dia dengan perbuatan, bukan dengan perkataan yang seperti perintah.
14. “Ayolah, ini hari yang indah!”
Sumber Gambar: findwallpaper.infoBagimu mungkin indah. Kamu seakan nggak ngerti perasaannya. Di saat orang lain merasakan keindahan, ia butuh untuk dibantu untuk membuka kabut yang menutupi matanya terlebih dahulu. Baru bisa melihat keindahan.
15. “Nggak usah terlalu depresi lah.”
Sumber Gambar: www.nomorestrangers.orgNggak ada orang yang mau merasa depresi.
16. “Masalahmu nggak sebesar itu kok.”
Sumber Gambar: www.satujam.comLagi-lagi, kamu gak ada di posisinya. Kamu juga nggak bisa menyamakan kapasitasnya dengan kapasitasmu. Tiap orang memiliki kapasitas tersendiri. Di samping itu, ingat bahwa kalian pasti memiliki kondisi yang berbeda entah itu dari tingkat pendidikan, kondisi keluarga, ekonomi, dan lain sebagainya. Jadi, kamu nggak bisa mengatakan masalahnya nggak sebesar itu hanya dari kacamatamu saja.
17. “Semangat!”
Sumber Gambar: microstockdiaries.comSama saja dengan “yang sabar ya”.
18. “Yah, semua orang bisa sedih ya.”
Sumber Gambar: commons.wikimedia.orgYa, dia pun tahu hal itu. Kamu nggak perlu mengatakan “kamu nggak spesial kok, sama aja sama manusia lain” secara halus.
19. “Kamu kok nggak kelihatan sedih?”
Sumber Gambar: www.stylepinner.comNggak semua orang menunjukkan kesedihan. Ada orang-orang yang pintar menyembunyikannya, hanya karena ia ingin bersikap tegar. Kamu nggak perlu memaksa dia secara nggak langsung untuk menunjukkan kesedihannya. Bisa-bisa dia malah marah, lho.
20. “Sudahlah, jangan cari perhatian.”
Sumber Gambar: www.sott.netIni kata-kata yang sangat offensive. Kamu seakan-akan merasa ia berlebihan dan nggak memposisikan diri menjadi dia. Sudah pasti, ia langsung menutup diri dan menghindari kamu.
21. “Kamu aja yang melebih-lebihkan.”
Sumber Gambar: theveggienana.comSama dengan yang di atas, kalimat ini berpotensi sekali merusak pertemanan kalian. Nggak ada yang lebih menyebalkan daripada kalimat seperti ini. Kamu pun akan marah jika menerimanya, bukan?
22. “Nggak usah dipikirkan, lah.”
Sumber Gambar: www.youtube.comDia pasti juga maunya begitu. Tapi gimana lagi kalau masalahnya masih ada, atau masih membekas, atau menghantui dia? Kamu ada di sana untuk membimbingnya pelan-pelan keluar dari situasi tersebut.
23. “Aku jadi ikutan depresi kena kamu.”
Sumber Gambar: stemjobs.comNah lo, kok kamu jadi ikutan tenggelam? Kalau memang kamu ikut stres pun, jangan tunjukkan padanya. Kamu hanya perlu menjadi orang yang kuat agar ia percaya untuk bersandar padamu.
24. “Kalau ada yang bisa kubantu, bilang saja.”
Sumber Gambar: www.heleninbetween.comKelihatannya memang sangat baik, namun sebenarnya pernyataan ini menimbulkan banyak pertanyaan dan keraguan dari penerimanya. Seberapa rela kamu akan membantu dia? Apa batasnya? Selain itu, dia sudah bermasalah, masihkah dia harus memikirkan apa yang bisa kamu bantu? Daripada mengatakan kalimat ini, akan lebih berguna jika kamu bisa memikirkan hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan untuk meringankan bebannya. Sekadar hadir di sampingnya, membantu mengerjakan pekerjaan rumahnya agar ia bisa menenangkan diri saja, membelikan makanan kesukaannya, dan lain sebagainya.
25. “Kamu nggak suka kan merasa begini? Ya ubah saja.”
Sumber Gambar: www.reddit.comNgomong memang gampang.
Keluarkanlah kata-kata yang lebih mengarah pada solusi penyelesaian, baik itu secara teknis pada masalahnya, ataupun solusi untuk mengatasi kelelahan emosional yang dialaminya. Apabila kamu benar-benar bingung harus mengatakan apa, kamu hadir di sebelahnya dan menjadi pendengar yang baik saja sudah lebih dari cukup.
Baca Juga: Lagi Stres? Yuk, Lawan dengan Cara-Cara Sederhana Ini
Topik:
Berita Terkini Lainnya
