Sadarkah kamu bahwa masyarakat urban menjadi penyumbang sampah terbesar? Hidup di perkotaan membuat kita lekat dengan limbah atau sampah tanpa memikirkan dampaknya untuk sekitar.
Namun, kini mulai banyak brand fashion yang turut berkontribusi menjaga ekosistem lingkungan melalui gaya hidup sustainable. Berikut ini beberapa rekomendasi brand fashion lokal yang ikut menerapkan sustainability.
Sukkacitta merupakan brand fashion yang menerapkan farm to closet sustainability. Sebagai pendiri, Denica Riadini-Flesch melalui Sukkacitta berupaya memberdayakan perempuan yang ada di pelosok agar mereka bisa hidup lebih layak.
Komitmennya terhadap hidup berkelanjutan terlihat dari penggunaan material lokal. Kapas lokal, pewarna dari tanaman, bahkan kancing dan packaging-nya hasil dari daur ulang.
Sukkhacitta menghadirkan beragam busana perempuan dan laki-laki. Dari atasan, bawahan, kebaya, outer, kain, hingga aksesori.
Nilai sustainability diangkat KaIND melalui kerjasamanya dengan petani sutra eri binaan untuk menerapkan ethical farming. KaIND melakukan proses budidaya sutra tanpa membunuh pupa.
Pengolahan tenun pun secara manual dan tidak menggunakan mesin. Bahkan, nantinya proses pewarnaannya menggunakan bahan alami bernuansa earthy tones.
Selain scarf, KaIND juga memanfaatkan kain perca menjadi selop, lho. Semua produknya dibanderol mulai dari Rp200 ribuan!
Brand Lepas memproduksi outfit yang mengutamakan nilai keberlanjutan. Pemilihan bahannya menggunakan serat alami seperti linen rami dan tencel. Dari awal, Lepas tidak menggunakan plastik dari pra produksi sampai paska produksi.
Outfit yang diproduksi Lepas semuanya memiliki potongan yang timeless. Lepas juga mengadopsi konsep slow fashion dengan produksi yang terbatas dan by request. Dengan membatasi jumlah produksinya, Lepas turut menerapkan sustainable living yang mindful agar tidak menimbulkan sampah berlebih.
Kalau kamu tertarik, seluruh produk Lepas dari baju hingga bisa dibeli secara offline dan online. Harganya dibanderol dari Rp300 ribuan sampai Rp1 juta.
EASE merupakan local sustainable clothing line yang menjunjung nilai keberlanjutan melalui pemilihan bahannya. EASE menggunakan bahan tencel yang terbuat dari 100 persen serat alami tumbuhan.
EASE juga memiliki tagline #KnowWhatYouWear untuk menunjukkan bahwa sebenarnya setiap produksinya sudah melewati kurasi yang tepat dan nyaman dipakai. Buatmu yang suka style minimalis dengan potongan simpel dan polos, kamu bisa mendapatkan produk dari EASE secara offline dan online. Harganya dimulai dari Rp500 ribuan, tertarik?
Mungkin kamu sering menemukan brand pakaian yang menerapkan sustainability. Tapi, apakah kamu pernah menemukan sneaker dengan konsep sustainability?
Pijak Bumi merupakan brand yang sadar bahwa perubahan harus dimulai dari kesadaran. Pijak Bumi meluncurkan sepatu-sepatu dengan konsep eco-friendly.
Bahannya menggunakan kulit sapi yang disamak menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan. Selain itu, Pijak Bumi juga menggunakan kain tenun dan karet natural. Nah, uniknya Pijak Bumi juga memfasilitasi pengembalian dan tukar barang dengan syarat tertentu.
Harganya masih terjangkau dimulai dari Rp400 ribuan, lho. Kalau kamu butuh mencoba langsung, Pijak Bumi juga hadir secara offline di Sarinah, Jakarta Pusat.
Ini dia referensi brand tas dengan konsep upcycle dan recycle. Menariknya, Popsiklus khusus menggunakan limbah dari karton bekas susu, lho. Karton bekas susu diolah lagi menjadi tote bag hingga mini wallet.
Ketidaktertarikan pengepul sampah terhadap karton susu akhirnya dimanfaatkan Popsiklus untuk menghasilkan produk yang lebih berkelas. Di tahun 2021, Popsiklus berhasil mendapatkan Good Design Award untuk kategori 'Personal Accessories & Wearable Personal Items' dan penghargaan INACRAFT Awards 2022 untuk kategori 'Other Natural Materials'. Kunjungi instagram @popsiklus, kalau kamu tertarik, ya!
Itu dia beberapa brand fashion lokal yang menerapkan sustainability. Produknya keren-keren, ya!