Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bangkitkan Semangat Gotong Royong lewat Renovasi Hulu Solok Sipin 

Anak-anak berkreasi di renovasi mata air Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Anak-anak berkreasi di renovasi mata air Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

Kota Jambi saat ini tengah mengalami banyak perkembangan di berbagai bidang, terutama sektor pembangunan. Ini sejalan dengan tujuan pemerintah mempercepat pembangunan demi peningkatan infrastuktur perdagangan dan jasa hingga peningkatan investasi. Tidak bisa dimungkiri, modernitas melahirkan masyarakat urban dan mengonstruksi gedung-gedung tinggi yang menghiasi wajah Tanah Pilih Pesako Betuah.

Sementara, 2 tahun terakhir, seperti kota lain di Indonesia, Jambi juga tengah berperang melawan pandemik COVID-19. Menurut situs resmi pemerintah Provinsi Jambi, per 17 Februari 2022, tercatat 31.030 kasus positif di Provinsi Jambi atau 0,73% dari kasus nasional. Pandemik telah berimbas pada seluruh sektor kehidupan masyarakat. Ribuan orang kehilangan pekerjaan, ekonomi melemah, dan tentu saja dampak psikologi berupa trauma yang dialami masyarakat.

Namun, bukan kemegahan dari kilauan kaca gedung ataupun nestapa dampak COVID-19 itu yang akan saya tulis di sini. Cerita yang lebih menarik datang dari salah satu sudut di jantung Kota Jambi, tepatnya RT 13, Kelurahan Sungai Putri. Dengan semangat gotong royong, warga bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat COVID-19 dengan mempertahankan nilai-nilai keluhuran di tengah derasnya arus modernisasi. Berikut kisahnya.

1.Selayang pandang RT 13, Kelurahan Sungai Putri

Warga RT 13 gotong royong merenovasi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Warga RT 13 gotong royong merenovasi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

RT 13, Kelurahan Sungai Putri masuk ke dalam wilayah Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Secara geografis, RT 13 berlokasi di pusat Kota Jambi. Betapa tidak, dia tepat berada di depan Rumah Dinas Walikota Jambi dan dikelilingi Museum Negeri Jambi, SMAN 1 Kota Jambi, Korem 042/Garuda Putih, serta puluhan spot komersial di sekitarnya. Wilayah ini dulunya berupa rawa dan kebun bambu. Tak heran bila kontur tanahnya berbukit.

Di balik tembok gedung salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, sekitar 73 kepala keluarga mendiami RT 13, Kelurahan Sungai Putri. Suku Jambi, Jawa, Minang, Batak, dan sebagainya hidup dengan penuh harmoni di sini.

Meski berlokasi di tengah kota, suasana perkampungan masih sangat terasa kental di RT 13. Pemukiman warga yang berdampingan dengan pepohonan hijau menyambut saya saat menginjakkan kaki di sini. Gelak tawa anak-anak dan suara burung liar bersautan menenangkan hati.

Saat datang sore itu, saya melihat sekumpulan anak-anak berburu capung, remaja bermain bulu tangkis, pria-pria dewasa berkumpul sambil berbincang di teras rumah, dan tampak pula seorang perempuan tengah mencuci di sumur mata air Hulu Solok Sipin yang menjadi kekayaan wilayah ini. Sungguh pemandangan yang sulit ditemui di wilayah perkotaan, apalagi di masa pandemik ini.

2. Berawal dari niat tulus menjaga mata air

Warga RT 13 bergotong royong mengerjakan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Warga RT 13 bergotong royong mengerjakan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

Ketersediaan air bersih tidak pernah menjadi masalah bagi warga RT 13, Kelurahan Sungai Putri. Keberadaan mata air Hulu Solok Sipin dengan debit air yang besar sangat membantu warga untuk memenuhi kebutuhannya.

Sosok Jhe Edhyanto telah turun-temurun mendiami wilayah RT 13, Kelurahan Sungai Putri. Berbekal pesan mendiang ayahnya, ia berkomitmen menjaga mata air Hulu Solok Sipin agar terus dapat dimanfaatkan oleh warga.

Tolong dijago nian mato aek itu karena banyak yang memanfaatkannyo,” ucap Jhe menirukan perkataan ayahnya.

Air adalah substansi utama di dalam kehidupan manusia. Untuk memanfaatkan sumber mata air ini, Jhe bersama warga bergotong royong membangun sumur dan jalur pipa alternatif guna memasok kebutuhan air bersih. Sebagian warga menggunakan mesin pompa air yang mengalir ke rumah, sedangkan beberapa yang lain mengambil langsung air ke sumur.

Hal senada juga dikatakan oleh Sarji, warga RT 13, “Mata air ini memang sudah dimanfaatkan dari dulu untuk minum, mandi, mencuci, semuanya”.

Bahkan, saat musim kemarau pun, air yang dihasilkan tetap jernih dan mencukupi kebutuhan warga. “Orang-orang dari luar banyak yang datang untuk ambil air. Tetap kami berikan karena ini (mata air), kan, titipan dari Yang Maha Kuasa,” tambah Sarji.

Pemanfaatan mata air Hulu Solok Sipin secara langsung juga berimbas pada perekonomian warga. Diakui oleh Ketua RT 13, Eko Budiyanto, warga sangat terbantu dengan keberadaan mata air karena pada akhirnya mengurangi biaya air bersih yang biasanya dibayarkan secara rutin ke PDAM setiap bulan.

Inilah yang akhirnya memotivasi warga untuk bersama-sama merawat sumber mata air Hulu Solok Sipin agar terus dapat mereka manfaatkan hingga anak cucu nanti, sebagaimana yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya.

3. Warga RT 13 berkomitmen menjaga keseimbangan ekologi wilayah mereka

Warga menikmati suasana pagi di RT 13 Sungai Putri. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Warga menikmati suasana pagi di RT 13 Sungai Putri. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

Gotong royong yang dilakukan warga RT 13 tidak hanya dalam pemanfaatan mata air Hulu Solok Sipin saja. Dimotori oleh Jhe, mereka mengembangkan gerakan untuk menjaga keseimbangan ekologi, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Gerakan ini diimplementasikan dalam beberapa program konkret, salah satunya pemanfaatan lahan kosong menjadi sarana olahraga. Siang hari, lapangan ini digunakan oleh anak-anak untuk bermain permainan tradisional seperti kelereng hingga lompat tali. Sementara, sore hingga malam hari, orang dewasa menggunakan lapangan untuk bermain bulu tangkis.

Pepohonan di sekitar RT 13 juga mereka pertahankan untuk mencapai keseimbangan ekosistem. Bahkan, dalam rangka pergantian tahun kemarin, salah satu sudut wilayah RT 13 dimanfaatkan untuk aktivitas camping. Warga, khususnya para remaja, mendirikan tenda di bawah rindangnya pepohonan.

Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh warga ini mengerucut pada sebuah tujuan menjadikan RT 13 Sungai Putri sebagai destinasi desa wisata berkonsep "Kampung di Tengah Kota". Sangat unik, kan?

4. Ekologi Hulu Solok Sipin menjadi salah satu titik Social Healing Spot E-Troopers

Warga RT 13 bergotong royong mengerjakan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Warga RT 13 bergotong royong mengerjakan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

Potensi dan semangat gotong royong yang tertanam di RT 13, Kelurahan Sungai Putri menarik perhatian pihak E-Troopers. E-Troopers adalah gerakan social healing di bawah naungan Yayasan Erick Thohir.

Tidak bisa dimungkiri, pembatasan kegiatan masyarakat dalam 2 tahun terakhir telah membuat kita menjadi berjarak. Melalui E-Troopers, Yayasan Erick Thohir ingin membangkitkan kembali kebiasaan gotong royong masyarakat Indonesia yang sempat tersisihkan ini.

Selama September hingga Desember 2021 lalu, E-Troopers terjun ke delapan provinsi di Pulau Sumatra untuk membangun fasilitas umum yang bermanfaat. Gerakan ini semata-mata karena satu tujuan mulia, yaitu membantu masyarakat lepas dari trauma akibat COVID-19.

Setelah Direktur Program Social Healing Spot E-Toopers, Emyu Musthafa, meninjau langsung ekologi Hulu Solok Sipin dan berdiskusi dengan warga RT 13, akhirnya disepakati untuk melakukan renovasi. Renovasi meliputi pembuatan bak kontrol air, perbaikan sumur, pembuatan jalan setapak sepanjang 64 meter menuju sumber mata air, dan selebihnya untuk memperindah lapangan bulu tangkis. Pendanaan renovasi dibantu oleh Yayasan Erick Thohir, sedangkan pengerjaan dilakukan oleh warga secara gotong royong.

Pekerjaan renovasi dilakukan selama hampir 1 bulan. Warga silih berganti datang untuk membantu, bahkan anak-anak dan remaja pun turut serta berkreasi melalui lukisan tangan mereka di dinding dan jalan setapak menuju mata air. Semangat gotong royong yang telah tertanam akhirnya semakin kuat dengan adanya program Social Healing Spot yang digagas oleh Yayasan Erick Thohir. 

Setelah pekerjaan rampung, peresmian dan serah terima pekerjaan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin dilaksanakan pada 18 Desember 2021. Acara ini dihadiri oleh pelaksana program E-Troopers dan warga RT 13.

5. Warga RT 13 memberi apresiasi positif pada program Social Healing Spot E-Troopers

Warga dan tim E-Troopers menghadiri acara serah terima pekerjaan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)
Warga dan tim E-Troopers menghadiri acara serah terima pekerjaan renovasi ekologi Hulu Solok Sipin. (dok. pribadi/Jhe Edhyanto)

Program Social Healing Spot E-Troopers dan bantuan renovasi mata air Hulu Solok Sipin disambut antusias oleh warga RT 13. Warga sukarela bergerak karena mereka menyadari bantuan ini sangat bermanfaat untuk kehidupan mereka saat ini dan pada masa yang akan datang.

“Dengan adanya bantuan ini, sumur mata air tambah bagus dan terawat. Kampung jadi lebih maju. Otomatis, warga juga bahagia”, tutur Sarji.

Mewakili segenap warga RT 13, Eko Budiyanto mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Erick Thohir atas bantuan renovasi yang telah diberikan. “Sekarang warga ambil air sudah lebih mudah. Kampung terawat dan warga senang bermain di luar rumah. Aktivitas jadi semakin hidup.”

6. Semangat gotong royong warga RT 13 dan E-Troopers akan terus mengalir demi tujuan #BangkitSamaSama

Pengunjung menikmati suasana sore di wilayah RT 13 Sungai Putri. (dok. pribadi/Ratumas Ovvy)
Pengunjung menikmati suasana sore di wilayah RT 13 Sungai Putri. (dok. pribadi/Ratumas Ovvy)

Program Social Healing Spot dari Yayasan Erick Thohir memotivasi warga RT 13 untuk mengembangkan potensi wilayah mereka. Warga kian semangat mewujudkan RT 13, Kelurahan Sungai Putri menjadi desa wisata dengan konsep kampung di tengah kota.

Jhe bersama Ketua RT dan warga lainnya tengah menyusun program guna mencapai tujuan ini. Gerakan yang mereka susun meliputi penataan wilayah hingga peningkatan sumber daya manusia melalui lokakarya (workshop) kewirausahaan. Mereka berharap program desa wisata ini dapat berdampak langsung pada perekonomian warga.

“Rencananya, parit ini mau diisi dengan ikan seperti yang kita lihat di daerah luar. Sekarang sedang kita uji coba,” tutur Eko.

“Nantinya warga juga didorong menjual makan untuk mengisi semacam food court. Dengan catatan, makanan yang dijual sejalan dengan konsep pedesaan tadi,” tambah Jhe.

Itulah sekelumit cerita yang saya bawa pulang dari kunjungan ke RT 13, Kelurahan Sungai Putri. Seperti halnya mata air Hulu Solok Sipin, semangat gotong royong warga RT 13 untuk mewujudkan desa wisata akan terus mengalir. Begitu pula dengan E-Troopers Yayasan Erick Thohir, mereka yang akan terus menyebarkan semangat #BangkitSamaSama melawan trauma akibat COVID-19 ke seluruh wilayah Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us