Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mempersiapkan Media Tanam untuk Tanaman Indoor, Anti Busuk

ilustrasi bibit tanaman (unsplash.com/markusspiske)
ilustrasi bibit tanaman (unsplash.com/markusspiske)
Intinya sih...
  • Tanaman indoor memberikan kesegaran dan kepuasan dalam merawatnya
  • Kenali kebutuhan tanamanmu untuk memilih media tanam yang tepat
  • Sterilisasi media tanam, pastikan drainase pot berfungsi, dan rawat dengan bijak agar tanaman tumbuh optimal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanaman indoor dipilih bukan cuma karena nilai estetiknya yang bikin ruangan keliatan cozy, tapi juga karena jadi penyegaran dari penatnya rutinitas. Di tengah padatnya kegiatan sehari-hari, punya sesuatu yang bisa dirawat dan tumbuh itu rasanya satisfying banget. Punya tanaman hias harus dimulai dari nyiapin media tanam yang tepat biar tanamanmu bisa tumbuh subur.

Media tanam itu ibarat “rumah” buat tanaman. Kalau rumahnya nggak layak, ya gimana tanaman mau betah? Kamu butuh tekstur yang pas, nutrisi yang sesuai, dan kondisi yang bisa bikin akar bernapas dengan lega. Makanya, penting buat ngerti lima cara mempersiapkan media tanam dari awal supaya peluang tanaman buat hidup makin tinggi.

1. Kenali kebutuhan tanamanmu dulu

ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/ Yavuz Eren Güngör)
ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/ Yavuz Eren Güngör)

Gak semua tanaman punya kebutuhan media tanam yang sama. Misal, tanaman jenis sukulen dan kaktus lebih suka media yang cepat kering dan berpori. Sehingga, mereka cocok dengan campuran pasir malang, pumice, dan sedikit tanah.

Berbeda sama tanaman tropis kayak monstera, philodendron, atau pothos yang suka media agak lembab, tapi aerasi bagus. Jadi komposisi tanahnya biasanya pakai cocopeat, perlite, dan sekam bakar. Dengan tahu karakter tanamannya, kamu jadi lebih mudah buat mutusin media tanam apa yang cocok.

2. Pilih campuran media tanam yang tepat

ilustrasi tanah kompos (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi tanah kompos (pexels.com/Gustavo Fring)

Media tanam yang umum dipakai buat tanaman indoor biasanya gabungan dari beberapa bahan. Gak perlu semuanya dimasukin, tapi pilih yang sesuai kebutuhan. Beberapa bahan yang bisa kamu gunakan ada tanah taman (potting soil) yang cocok sebagai tempat akar menempel. Lalu ada cocopeat yang bikin media lebih lembap dan ringan, cocok buat tanaman tropis.

Selain itu ada juga perlite yang bantu aerasi dan mengurangi risiko akar busuk. Pasir malang (pumice) yang bikin media cepat kering, bagus buat sukulen. Selanjutnya ada sekam bakar dan juga kompos. Kalau tanamanmu tipe yang gampang busuk akar, bikin komposisi lebih ringan dan cepat kering. Kalau tanaman suka lembap, tambahkan komponen penyimpan air kayak cocopeat.

3. Sterilisasi media tanam untuk hindari jamur dan hama

ilustrasi menyiram tanaman (unsplash.com/trung18tuoi)
ilustrasi menyiram tanaman (unsplash.com/trung18tuoi)

Ini langkah yang sering dilewatkan, padahal penting banget. Bahan media tanam mentah kadang masih mengandung bakteri, jamur, atau telur hama kecil. Kalau langsung dipakai, tanamanmu bisa kena penyakit atau muncul serangan seperti kutu putih dan jamur di permukaan tanah.

Cara nyederhanain sterilisasi yang bisa kamu terapkan bisa dimulai dari memanggang media di oven sekitar 100°C selama 20-30 menit. Lalu jemur di bawah matahari langsung minimal 2 jam. Terakhir, semprot dengan larutan fungisida organik, misalnya dari air rebusan daun sirih. Kamu gak harus memakai bahan kimia, ada banyak pilihan organik yang lebih aman digunakan.

4. Pastikan drainase pot berfungsi dengan baik

ilustrasi tanaman dalam pot (unsplash.com/jwishard)
ilustrasi tanaman dalam pot (unsplash.com/jwishard)

Media tanam yang bagus tetap bakalan sia-sia kalau pot yang kamu pakai gak punya sistem drainase yang oke. Lubang di bawah pot itu gunanya supaya air gak ngendap. Soalnya, genangan air di akar itu musuh utama tanaman indoor. Kalau kebanyakan air, akar bisa membusuk dan lama-lama tanaman malah mati pelan-pelan.

Jdi, pastikan pot punya minimal satu lubang di bagian bawah. Tambahkan lapisan kerikil kecil atau pecahan genteng di dasar pot. Gunakan piring alas pot biar air gak belepotan ke mana-mana, tapi jangan biarkan piring tersebut penuh air sampai nempel ke pot. Sistem drainase ini adalah titik penentu hidup matinya tanaman, lho!

5. Setelah media siap, rawat dengan bijak

ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi tanaman indoor (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seiring waktu, struktur media bisa berubah, nutrisi berkurang, dan kelembapan gak lagi seimbang. Kamu perlu rajin ngecek kondisi media minimal 1-2 minggu sekali. Pegang dan rasakan teksturnya, apakah masih gembur atau udah padat? Kalau media terlalu padat, akar bisa kesulitan berkembang.

Kamu juga bisa tambahkan pupuk organik cair setiap 2-4 minggu. Ganti media tanam minimal setahun sekali. Tak lupa, pindahkan ke pot lebih besar kalau akar mulai keluar lewat lubang bawah pot. Ada effort yang harus dijalani untuk merawat tanaman, tapi hasilnya bikin bahagia.

Mempersiapkan media tanam untuk tanaman indoor perlu perhatian ekstra. Lima hal di atas jadi fondasi biar tanamanmu gak cuma hidup, tapi tumbuh dengan optimal. Jadi, tertarik untuk mencoba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Menjaga Hubungan Kerja Tetap Sehat dan Anti Drama Kantor

31 Des 2025, 15:15 WIBLife