Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Logis Kenapa Kamu Perlu Menghindari Kebiasaan Berutang

moneycrashers.com
moneycrashers.com

Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, berutang bukanlah hal yang aneh. Kamu juga mungkin pernah berutang, entah dari temanmu, bank, lembaga penyedia kredit, atau orang lain. Bahkan, mustahil rasanya untuk menghapuskan kata "utang" dari hidup ini. Suatu saat, bisa saja kamu memang perlu meminjam uang.

Berutang itu sah-sah saja untuk dilakukan, tapi jangan sampai kamu menjadikannya sebagai kebiasaan untuk memenuhi keinginan yang sifatnya konsumtif. Pastikan kamu berutang hanya saat ada keperluan penting yang mendesak atau untuk tujuan produktivitas, seperti untuk membangun usaha atau berinvestasi.

Meski berutang lumrah dilakukan manusia, sebisa mungkin kita tetap perlu menghindarinya. Berikut ini beberapa alasan kenapa kamu perlu menghindari kebiasaan berutang.

1. Nilai uang pinjaman yang harus dikembalikan bisa bertambah

grow.acorns.com
grow.acorns.com

Kecuali pinjaman bebas bunga, kamu harus menanggung biaya atau bunga atas dana yang sudah kamu pinjam. Semakin tinggi tingkat bunga dan semakin lama waktu yang kamu perlukan untuk melunasi utangmu, akan semakin tinggi biaya atau denda yang dibebankan.

Bahkan, besaran bunga tersebut bisa lebih tinggi dari jumlah uang yang kamu pinjam. Ini jelas merugikan dan bahkan memberatkan karena kamu harus mengembalikan dana pinjaman dengan nominal yang jauh lebih besar dari uang sebenarnya

2. Utang mendorong kamu untuk membeli lebih dari kemampuan

pexels.com/Andrea Piacquadio
pexels.com/Andrea Piacquadio

Terutama dengan kartu kredit, kontrol diri kamu bisa saja hilang ketika dihadapkan dengan banyak barang mewah yang menggoda. Kamu bisa "kalap" karena bisa membeli barang-barang tersebut dengan mudah, tanpa mengingat fakta penting bahwa uang yang kamu pakai untuk berbelanja adalah pinjaman.

Yang lebih berbahaya, jumlah pengeluaranmu bisa saja lebih besar dari kemampuan finansialmu. Pada akhirnya, pengeluaran-pengeluaran tersebut akan mengejar dan membebanimu di kemudian hari.

3. Sekali berutang, kamu akan terlena untuk terus berutang

thegreenfund.com
thegreenfund.com

Bagi sebagian orang, berutang bahkan bisa menjadi kebiasaan atau gaya hidup. Karena sudah nyaman berutang, kamu bisa saja ketagihan untuk berutang lagi.

Kebiasaan berutang memang memudahkan kepentingan saat ini, tapi ini bisa membawa petaka di kemudian hari. Kebiasaan ini tentu harus kamu hindari kalau mau merdeka secara finansial.

4. Utang bisa merusak rencana keuangan dan masa depan

truestar.life
truestar.life

Dengan kebiasaan berutang, rencana keuanganmu bisa saja menjadi kacau. Semakin banyak kamu berutang, akan semakin sedikit uang yang bisa kamu sisihkan untuk kebutuhan lain.

Selain itu, setiap kali kamu berutang, ini berarti kamu meminjam dari uang yang seharusnya dipakai untuk masa depan. Akibatnya, kamu pun jadi lebih sulit untuk menabung demi masa depanmu.

5. Membuat jadi rentan stress

freepik.com/freepik
freepik.com/freepik

Hidup dengan banyak tunggakan utang tentu terasa seperti mimpi buruk, bukan? Apalagi kalau jumlah utang-utang itu lebih besar dari pendapatanmu. Kamu pun akan rentan mengalami stres atau depresi yang berkepanjangan. Bukan gak mungkin, kondisi kesehatan fisikmu pun akan terpengaruh.

6. Berpotensi merusak citra atau hubungan kamu dengan teman

herworld.com
herworld.com

Dengan sering berutang, image kamu di mata temanmu yang meminjamkan uang pun bisa memudar. Mereka mungkin akan menganggapmu gak becus dalam mengelola keuangan atau sebagai seorang yang "hedon". Kalau kamu telat bayar atau gak mampu bayar utang, hubungan pertemananmu bisa saja renggang bahkan putus. Wah, tentu kamu gak mau hal ini sampai kejadian kan?

Gak cuma teman yang kamu pinjam uangnya saja, tapi orang lain pun bisa kena dampak dari emosimu. Dengan tunggakan utang yang banyak, kamu akan mudah menjadi depresi dan mudah uring-uringan.

7. Orang terdekatmu bisa terlibat dan ikut stress

unsplash.com/Christian Erfurt
unsplash.com/Christian Erfurt

Ketika kamu berutang, mungkin saja orang-orang terdekatmu seperti orang tua atau pasanganmu secara gak langsung akan terlibat. Ini terutama sering terjadi kalau kamu gak mampu membayar tunggakan utang tersebut.

Orang tua atau pasangan yang sebelumnya gak tahu menahu soal utangmu pun bisa stres karena ikut dikejar-kejar debt collector. Tentu, kamu gak mau mengecewakan orang-orang terdekatmu kan?

Nah, itu tadi beberapa alasan kenapa kamu sebaiknya harus menghindari diri dari kebiasaan berutang. Kecuali memang dalam kondisi kepepet atau untuk keperluan produktif, sebaiknya kamu berpikir ulang untuk berutang.

Kalau kamu masih mampu memenuhi kebutuhanmu dengan uang yang ada sekarang, bersyukurlah dan jangan memaksakan diri demi gaya hidup konsumtif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Rivandi Pranandita Putra
EditorRivandi Pranandita Putra
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Contoh Narasi Rapor Kurikulum Merdeka PAUD, Singkat pada Intinya!

20 Des 2025, 08:29 WIBLife