Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?

Sesederhana bahagia sambut awalan tiga.

Tulisan ini hasil kolaborasi Indonesian Times dan Samsung GALAXY Tab S2, diperuntukkan bagi kamu yang sudah di penghujung usia 20-an.

Kamu pasti tahu rasanya, saat waktu berlalu begitu cepat sampai kamu seperti tidak sadar akan tahun-tahun yang sudah terlalui, hingga kamu sudah di penghujung usia 20-an kamu. Perasaan yang aneh, karena kamu masih ingat betul rasanya touchdown usia 20 tahun, dan seketika itu sembilan tahun terbang begitu saja. Lalu di sinilah kamu, sekali lagi siap untuk melakukan touchdown, kini di usia yang ke-30.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: sheknows.com

Menengok ke belakang, mungkin pencapaianmu sudah banyak, bahkan kamu mungkin sudah berhasil membayar nazar untuk membiayai orang tua dan keluarga. Tapi di atas semuanya: Bahagiakah kamu?

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: spiegel.de

Mungkin pertanyaan itu terdengar absurd. Karena sesungguhnya tidak ada rumus yang memetakan kebahagiaan. Manusia hanya bisa berusaha untuk bahagia. Namun saat kehidupan di dunia nyata mengambil plot yang lain, kita hanya bisa menerima, sambil lagi-lagi, berusaha tetap berbahagia. Dan ini waktunya kamu menebus berbagai kegagalan masa 20-an yang semuanya bersumber dari satu hal saja: Kegagalan untuk berbahagia.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: rebloggy.com

Anggaplah bahagia sebagai seorang sahabat lama. Ia ada, tidak pernah benar-benar beranjak, namun seringkali terlupakan. Ketika ia datang, kita merasakan euforia yang memabukkan, membuat kita rela mati di tempat, saat itu juga, asal bisa tetap merasakan perasaan berbunga-bunga itu. Sayangnya, sahabat lama ini hanya bisa mampir sesekali, seringkali karena kita lupa untuk memanggilnya bercengkerama. Sebab kebahagiaan terlanjur dipercaya sebagai sesuatu yang sementara, meski pada hakekatnya kebahagiaan adalah sebuah proses dan perjalanan, yang diawali dengan keputusan.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: Samasung Galaxy Tab 2

Di usia 20-an, kebahagiaan biasanya ditentukan dari gengsi semata. Ketika eksistensi kita mendapatkan pengakuan, usaha setengah-setengah memperoleh pujian, memiliki gandengan yang secara fisik di atas rata-rata, menuai elukan karena memiliki fisik nan sempurna, atau keindahan foto yang di-upload di media sosial. Semua kebahagiaan secara dangkal kita terima.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: lowram.com

Padahal, kebahagiaan seharusnya jauh dari hal-hal yang sifatnya di permukaan saja. Bila penghasilan yang diperoleh, secara cepat dihabiskan untuk mengikuti tren terkini dan menyusul teman-teman yang sudah terlebih dahulu melakukan suatu hal yang dianggap keren. Atau kala gadget atau smartphone yang digunakan, semata hanya untuk terlihat kekinian dan mampu membeli serta mengoperasikan barang mahal saja. Kalau begitu, di mana letak kebahagiaan sederhana berada?

dm-player
Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: eztkeresed.hu

Jika gaya hidup menjadi pengukur kebahagiaan, bisa kamu bayangkan berapa banyak waktu yang sudah kamu buang sia-sia untuk merasakan kebahagiaan yang sejati? Tidak usahlah terlalu jauh mencari, dan tanggalkan semua hal yang diberi embel-embel gaya hidup, karena gaya hidup yang paling kamu butuhkan asalnya dari dalam diri kamu sendiri: keputusan untuk berbahagia.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: rebloggy.com

Menjelang usia 30 tahun ini, sudahkah kamu memutuskan untuk berbahagia? Dengan segala yang kamu miliki, dengan keadaan keluarga dan orang-orang yang ada di sekeliling kamu, dengan pekerjaan yang kamu lakoni, dengan impian yang sedang kamu usahakan, sudahkah kamu bersyukur karena masih ada yang kamu kerjakan dan perjuangkan? Jika jawaban kamu belum, kepala tiga yang sebentar lagi mengambil alih, haruslah menjadi awalan yang bersih, dan hanya dipenuhi coretan bahagia selanjutnya.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: techinasia.com

Belajarlah untuk mau dibentuk oleh keadaan. Keadaan dan perjalanan waktu, saat kamu terima dengan rendah hati dan setia melakukan yang seharusnya kamu lakukan, dapat menghaluskan sisi-sisi diri kamu yang masih kasar. Tidak ada batasan umur untuk hal ini, kapan pun adalah waktu yang tempat untuk berubah. Jadikan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup sebagai keputusan yang dengan sadar kamu ambil ketika bangun di pagi hari, dan bukan cara kamu mengukur suatu situasi. Kamulah pengontrol dari situasi yang terjadi di sekitar kamu, dan kamu bisa memutarbalikkan keadaan buruk menjadi kesempatan bersyukur dan berbahagia. Saat ada hal yang begitu membatasi kamu, ambillah tindakan nyata agar tidak ada lagi alasan untuk tidak berbahagia. Ubahlah nasib kamu.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: openmindful.blogspot.com

Merasa cukup dan bahagia, salah satunya bisa juga kamu peroleh melalui pembiasaan diri dalam aktivitas sehari-hari. Menjelang usia 30-an, kamu akan lebih berbahagia kalau lebih terorganisir, produktif, dan masih sempat menikmati waktu berkualitas untuk hidup. Bagaimana kamu bisa tahu segala hal yang dilakukan menjelang usia 30 tahun ini sudah jauh lebih lancar dan produktif tanpa adanya alat pembantu yang menjadi ‘asisten’ kamu sehari-hari? Samsung GALAXY Tab S2, diperuntukkan untuk kamu yang sudah mapan dan ingin terus produktif, tapi tidak lupa caranya bersenang-senang.

Untukmu yang Memasuki Usia Kepala 3, Sudahkah Kamu Berbahagia?Sumber Gambar: Samsung Galaxy Tab 2

Samsung GALAXY Tab S2 mendukung kamu dalam menjalani kehidupan awal 30an secara lebih maksimal, baik secara pekerjaan maupun hal-hal yang bersifat hiburan. Dengan adanya tablet super cepat dengan koneksi 4G LTE, kamu bisa melakukan apa saja yang terpikir untuk membuatmu merasa bahagia. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan lebih awal hingga melakukan kontak dengan sahabat atau keluarga yang jauh di mata. Prosesor Octacore dan RAM 3GB pun membuat tablet ini bekerja tanpa gangguan lemot.

Bodi Samsung GALAXY Tab S2 yang begitu ramping pun bisa dengan mudah kamu bawa ke mana saja. Dengan variasi dua ukuran layar, 9.7 inci dan 8 inci , ketebalan tablet ini hanya 5.6 mm. Sementara untuk berat, sekitar 392g pada versi LTE 9.7 inci dan 272g di versi 8 inci. Sungguh ringan!

Mulai usia awal 30-an kamu dengan merasa bahagia dan lengkap dengan Samsung GALAXY Tab S2 yang mendukung kamu, dan kenali Samsung GALAXY Tab S2, di sini.

Topik:

Berita Terkini Lainnya