Bekerja di kantor prestisius dengan nama perusahaan mentereng dan berlimpah gaji puluhan juta per bulan memang menggiurkan. Apalagi untuk fresh graduate yang baru pertama kali bekerja. Diterima menjadi karyawan di kantor demikian, kemudian ditempatkan di pusat kota, memang bakal menaikkan harga jual.
Tapi, sebenarnya, di luar itu, ada hal yang lebih menantang. Cobalah meninggalkan zona nyaman untuk memilih bekerja di pelosok. Mengapa?
Kehidupan yang lepas dari ingar-bingar kemewahan dan segala hal serba ada, serba instan, tak akan bisa kamu rasakan kalau menyambangi lokasi-lokasi terpencil, terdepan, dan terluar. Misalnya, mau mengambil air saja, kamu harus jalan jauh ke mata air atau sumur. Belum lagi kalau listrik hanya ada di jam-jam tertentu.
Hidup berkecukupan, bahagia dengan sederhana, berhubungan baik dengan sesama adalah tujuan hidup orang-orang pelosok. Mereka tak melulu berpikir uang. Berbeda dengan orang di kota besar yang pikirannya sudah terpenuhi dengan “waktu adalah uang”. Maka di pelosok kamu akan menganggap kalau hidup itu bukan hanya sekadar uang, melainkan juga kebahagiaan yang tak pernah dapat ditakar dengan nominal.
Mereka akan mengajarkan bagaimana caranya berkomunikasi dengan tetangga, bagaimana berbagi dengan orang di samping kanan-kiri rumah, dan bagaimana bersosialisasi dengan baik. Teori tak pernah mengajarkanmu soal kemasyarakatan yang sesungguhnya, tapi ajaran nyata dari merekalah yang sesungguhnya menjadi pengalaman tak terlupakan buatmu.
Betapa beruntungnya kamu bisa memperoleh pendidikan sampai di jenjang yang tinggi. Tak semua orang di pelosok merasa seberuntung kamu. Untuk menjangkau sekolah saja mereka harus melalui jalur yang tak mudah. Bayangkan betapa enaknya kamu menjangkau tempat bisa dengan kemudahan infrastruktur yang sangat memadai.
Kalau sudah terbiasa berdialog dengan warga di pelosok, kamu akan melunturkan keangkuhan. Kerah baju tak akan lagi kamu naikkan ketika kamu nanti jadi pemimpin di perusahaan besar. Sebab kamu sudah biasa berdialog dengan orang, yang bahkan pendidikannya jauh lebih rendah. Kesahajaan orang di pelosok akan mengajarkan itu semua.
Kehidupan di pelosok yang begitu sederhana memantik hasratmu untuk menabung demi kebaikan masa depan, daripada sekadar terbelit urusan duniawi. Mereka mengajarkanmu bahwa bahagia itu tak melulu persoalan hura-hura.
Bekerja tak hanya mencari uang, tapi juga membawa perubahan. Bekerja di pelosok membuat matamu terbuka tentang kelemahan-kelemahan yang masih ada di daerah. Kamu akan terpantik menjadi orang yang kritis untuk memajukan desa itu, membawa masyarakatnya menuju perkembangan yang lebih nyata.
Kamu tak lagi berpikir akan menghabiskan liburan ke mana karena pastinya kamu punya keluarga baru yang wajib kamu kunjungi. Kamu juga harus menuntaskan rindumu di sana.
Apa yang kamu dapat di pelosok adalah gambaran nyata terhadap kehidupan yang sesungguhnya. Bekerja di pelosok membuat jendela hati dan pengetahuan terbuka terhadap hal-hal yang nyata bisa kamu dapatkan di lapangan.
Siap kerja di pelosok setelah lulus nanti?