Seraya usia bertambah, setiap orang akan meninggalkan masa remaja dan memasuki masa dewasa. Pada saat itu terjadi, seharusnya gak hanya umur, tapi perubahan sikap dan perilaku juga terjadi. Sudah saatnya pemikiran ala anak remaja digantikan oleh pemikiran orang dewasa.
Jika secara usia kamu sudah bisa disebut orang dewasa, maka seharusnya kebiasaan ala anak ABG sudah gak kamu pelihara lagi. Seperti misalnya 6 kebiasaan berikut ini. Adakah yang masih melekat padamu?
Berpacaran dengan tujuan hanya untuk bersenang-senang adalah kebiasaan yang ABG banget. Orang dewasa tahu bahwa hubungan harusnya dijalin dengan target menuju ke jenjang yang serius. Bukan sekadar jadian beberapa bulan atau tahun lalu putus.
Perasaan orang lain sangat tidak patut dipermainkan begitu saja. Lagipula, bukankah sudah saatnya kamu lebih serius memikirkan masa depan sebaiknya daripada mencari kesenangan semata. Maka jangan pernah lagi menjalin asmara jika kamu belum punya niat untuk serius.
Kamu mungkin ingat bahwa ketika remaja khususnya di bangku sekolah, lingkungan pertemanan terasa seperti segalanya buatmu. Menghabiskan waktu dengan teman adalah momen yang terbaik. Rasanya ingin bisa kumpul bersama teman terus, sampai-sampai waktu untuk keluarga pun jadi jauh berkurang.
Nah, ketika sudah dewasa, tentu sikap seperti itu sudah harus berubah. Kamu harusnya sudah menyadari bahwa bukan teman, tapi keluarga lah yang benar-benar peduli dan sayang padamu. Maka hentikan kebiasaan mendahulukan hubungan dengan teman dibanding keluarga ya.
Namanya masih dalam proses pencarian jati diri, wajar jika seorang ABG berusaha meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, misalnya teman-teman. Gak hanya perilaku, standar dan nilai-nilai kehidupan pun bisa terpengaruh. Bahkan gak jarang ada remaja yang rela membuang standarnya dan mengadopsi standar teman-teman demi supaya diterima oleh mereka.
Sebagai orang dewasa, sekarang kamu seharusnya gak seperti itu. Kamu harus berani menjadi diri sendiri, gak perlu meniru-niru orang lain. Gak perlu juga mengiyakan standar orang lain kalau itu gak cocok denganmu. Bahkan jika pendirianmu membuatmu gak banyak teman, itu bukan masalah karena kemerdekaan menjadi diri sendiri jauh lebih berharga!
Demi bisa diterima di lingkaran pertemanan, seorang remaja juga kadang sampai memamerkan materi ataupun kemampuan yang ia punya di depan teman-temannya. Pamer berbagai keunggulan pada lawan jenis pun jamak. Tapi tentu, itu adalah sikap ala anak ABG yang harus kamu tinggalkan.
Pamer dengan niat untuk menyombongkan diri gak akan memberimu manfaat apa pun. Justru kamu malah bisa rugi karena orang-orang pasti malas dekat-dekat dengan orang sombong. Maka bersikaplah biasa saja dengan semua pencapaianmu di depan siapa pun.
Masa-masa remaja juga biasanya adalah masa-masa di mana kita mulai menggandrungi seorang tokoh idola. Misalnya aktor, penyanyi, atlet, dan sebagainya. Bisa jadi kita bahkan bisa disebut mulai terobsesi dengannya. Selalu berusaha meniru gayanya, bahkan mungkin berkorban banyak materi demi bisa bertemu dengannya.
Memiliki tokoh idola memang gak salah. Tapi seraya menjadi dewasa seharusnya kamu mulai belajar mengendalikan kesukaanmu pada tokoh idolamu. Kagum boleh-boleh saja, tapi jangan sampai kekagumanmu membuatmu terobsesi. Jauh lebih baik untuk berfokus pada orang-orang tersayang yang bisa memberimu kebahagiaan sejati.
Ingatkah kamu semasa sekolah berapa kali kamu menunda untuk belajar hanya demi melakukan kegiatan hiburan semata? Sebagai anak remaja, sense of urgency memang umumnya belum tampak. Tapi seraya kamu beranjak dewasa, tentu hal itu sudah harus berubah.
Yang namanya kewajiban tentu harus dikerjakan. Dan bukan hanya sekadar dikerjakan, waktunya pun harus tepat. Maka hindari menunda-nunda melakukan kewajiban. Jangan sampai keadaan keburu berubah dan kamu keburu gagal menyelesaikan tugas-tugasmu.
Itulah 6 kebiasaan ala anak ABG yang harus kamu tinggalkan seraya beranjak dewasa. Jadi gimana, masih adakah kebiasaan yang suka kamu lakukan? Kalau ada, segera singkirkan supaya kamu bisa menjadi orang dewasa seutuhnya!