ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/mraqieb)
Surat Az-Zariyat ayat 31–60 ini termaktub dalam juz 27. Nah, ini diabacaan arab Surat Az-Zariyat ayat 31–60, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 31
قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ اَيُّهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ
Qāla fa mā khaṭbukum ayyuhal-mursalụn.
Artinya: "Dia (Ibrahim) berkata, 'Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan?'"
Ayat 32
قَالُوْٓ اِنَّآ اُرْسِلْنَآ اِلٰى قَوْمٍ مُّجْرِمِيْنَۙ
Qālū innā ursilnā ilā qaumim mujrimīn.
Artinya: "Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Lut),"
Ayat 33
لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ طِيْنٍۙ
Linursila 'alaihim ḥijāratam min ṭīnagar.
Artinya: "Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras),"
Ayat 34
مُّسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِيْنَ
Musawwamatan 'inda rabbika lil-musrifīn.
Artinya: "yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas.'"
Ayat 35
فَاَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيْهَا مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَۚ
Fa akhrajnā mang kāna fīhā minal-mu`minīn.
Artinya: "Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Lut) itu."
Ayat 36
فَمَا وَجَدْنَا فِيْهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ الْمُسْلِمِيْنَۚ
Fa mā wajadnā fīhā gaira baitim minal-muslimīn.
Artinya: "Maka Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang Muslim (Lut)."
Ayat 37
وَتَرَكْنَا فِيْهَآ اٰيَةً لِّلَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ الْعَذَابَ الْاَلِيْمَۗ
Wa taraknā fīhā āyatal lillażīna yakhāfụnal-'ażābal-alīm.
Artinya: "Dan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih."
AYat 38
وَفِيْ مُوْسٰىٓ اِذْ اَرْسَلْنٰهُ اِلٰى فِرْعَوْنَ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍ
Wa fī mụsā iż arsalnāhu ilā fir'auna bisulṭānim mubīn.
Artinya: "Dan pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir‘aun dengan membawa mukjizat yang nyata."
Ayat 39
فَتَوَلّٰى بِرُكْنِهٖ وَقَالَ سٰحِرٌ اَوْ مَجْنُوْنٌ
Fa tawallā biruknihī wa qāla sāḥirun au majnụn.
Artinya: "Tetapi dia (Fir‘aun) bersama bala tentaranya berpaling dan berkata, 'Dia adalah seorang pesihir atau orang gila.'"
Ayat 40
فَاَخَذْنٰهُ وَجُنُوْدَهٗ فَنَبَذْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيْمٌۗ
Fa akhażnāhu wa junụdahụ fa nabażnāhum fil-yammi wa huwa mulīm.
Artinya: "Maka Kami siksa dia beserta bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, dalam keadaan tercela."
Ayat 41
وَفِيْ عَادٍ اِذْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيْحَ الْعَقِيْمَۚ
Wa fī 'ādin iż arsalnā 'alaihimur-rīḥal-'aqīm.
Artinya: "Dan (juga) pada (kisah kaum) ‘Ad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan,"
Ayat 42
مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ اَتَتْ عَلَيْهِ اِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيْمِۗ
Mā tażaru min syai`in atat 'alaihi illā ja'alat-hu kar-ramīm.
Artinya: "(angin itu) tidak membiarkan suatu apa pun yang dilandanya, bahkan dijadikannya seperti serbuk."
Ayat 43
وَفِيْ ثَمُوْدَ اِذْ قِيْلَ لَهُمْ تَمَتَّعُوْا حَتّٰى حِيْنٍ
Wa fī ṡamụda iż qīla lahum tamatta'ụ ḥattā ḥīn.
Artinya: "Dan pada (kisah kaum) Samud, ketika dikatakan kepada mereka, 'Bersenang-senanglah kamu sampai waktu yang ditentukan.'"
Ayat 44
فَعَتَوْا عَنْ اَمْرِ رَبِّهِمْ فَاَخَذَتْهُمُ الصّٰعِقَةُ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ
Fa 'atau 'an amri rabbihim fa akhażat-humuṣ-ṣā'iqatu wa hum yanẓurụn.
Artinya: "Lalu mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, maka mereka disambar petir sedang mereka melihatnya."
Ayat 45
فَمَا اسْتَطَاعُوْا مِنْ قِيَامٍ وَّمَا كَانُوْا مُنْتَصِرِيْنَۙ
Fa mastaṭā'ụ ming qiyāmiw wa mā kānụ muntaṣirīn.
Artinya: "Maka mereka tidak mampu bangun dan juga tidak mendapat pertolongan,"
Ayat 46
وَقَوْمَ نُوْحٍ مِّنْ قَبْلُ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ
Wa qauma nụḥim ming qabl, innahum kānụ qauman fāsiqīn.
Artinya: "dan sebelum itu (telah Kami binasakan) kaum Nuh. Sungguh, mereka adalah kaum yang fasik."
Ayat 47
وَالسَّمَاۤءَ بَنَيْنٰهَا بِاَيْىدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
Was-samā`a banaināhā bi`aidiw wa innā lamụsi'ụn.
Artinya: "Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya."
AYat 48
وَالْاَرْضَ فَرَشْنٰهَا فَنِعْمَ الْمَاهِدُوْنَ
Wal-arḍa farasynāhā fa ni'mal-māhidụn.
Artinya: "Dan bumi Kami hamparkan; maka (Kami) sebaik-baik yang telah menghamparkan."
Ayat 49
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Wa ming kulli syai`in khalaqnā zaujaini la'allakum tażakkarụn.
Artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."
Ayat 50
فَفِرُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ ۗاِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۚ
Fa firrū ilallāh, innī lakum min-hu nażīrum mubīn.
Artinya: "Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu."
Ayat 51
وَلَا تَجْعَلُوْا مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۗ اِنِّيْ لَكُمْ مِّنْهُ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
Wa lā taj'alụ ma'allāhi ilāhan ākhar, innī lakum min-hu nażīrum mubīn.
Artinya: "Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain selain Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu."
Ayat 52
كَذٰلِكَ مَآ اَتَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا قَالُوْا سَاحِرٌ اَوْ مَجْنُوْنٌ
Każālika mā atallażīna ming qablihim mir rasụlin illā qālụ sāḥirun au majnụn.
Artinya: "Demikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, 'Dia itu pesihir atau orang gila.'"
Ayat 53
اَتَوَاصَوْا بِهٖۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُوْنَۚ
A tawāṣau bih, bal hum qaumun ṭāgụn.
Artinya: "Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas."
Ayat 54
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَآ اَنْتَ بِمَلُوْمٍ
Fa tawalla 'an-hum fa mā anta bimalụm.
Artinya: "Maka berpalinglah engkau dari mereka, dan engkau sama sekali tidak tercela."
Ayat 55
وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Wa żakkir fa innaż-żikrā tanfa'ul-mu`minīn.
Artinya: "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin."
Ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn.
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
Ayat 57
مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ
Mā urīdu min-hum mir rizqiw wa mā urīdu ay yuṭ'imụn.
Artinya: "Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku."
Ayat 58
اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ
Innallāha huwar-razzāqu żul-quwwatil-matīn.
Artinya: "Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh."
Ayat 59
فَاِنَّ لِلَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ذَنُوْبًا مِّثْلَ ذَنُوْبِ اَصْحٰبِهِمْ فَلَا يَسْتَعْجِلُوْنِ
Fa inna lillażīna ẓalamụ żanụbam miṡla żanụbi aṣ-ḥābihim fa lā yasta'jilụn.
Artinya: "Maka sungguh, untuk orang-orang yang zalim ada bagian (azab) seperti bagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka meminta kepada-Ku untuk menyegerakannya."
Ayat 60
فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ يَّوْمِهِمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَ
Fa wailul lillażīna kafarụ miy yaumihimullażī yụ'adụn.
Artinya: "Maka celakalah orang-orang yang kafir pada hari yang telah dijanjikan kepada mereka (hari Kiamat)."