Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kepada Bapak dan Ibu Wakil Rakyat, Inilah Curahan Hati Anak Muda Indonesia

Sumber Gambar: eramuslim.com

Marah, kecewa dan juga malu mungkin itulah kata yang mewakili perasaan sebagian masyarakat Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, berbagai pemberitaan tentang kinerja pemerintah jelas menggoreskan luka. Bapak dan ibu terhormat yang dipercaya mewakili kami seolah makin hilang hati nurani. Bukannya mendengar kabar tentang goresan prestasi, kami justru lebih sering melihat berita korupsi dan jual beli kekuasaan yang menyakiti perasaan.

Mengumbar janji perubahan saat masa kampanye sudah jadi kebiasaan. Dengan berbagai program yang disusun, bapak dan ibu meyakinkan kami bahwa akan ada perbaikan jika memilih kalian.

Default Image IDN

Rasanya tidak berlebihan jika kami menyebut bahwa aksi menjual janji adalah cara yang paling sering dipakai oleh kalian untuk menang dalam sebuah pemilihan. Mulai dari level pemilihan kepala daerah hingga presiden, menggunakan cara ini memang terbilang ampuh menarik simpati. Dengan sederet program yang telah diformulasi, kalian meyakinkan kami bahwa bapak dan ibu adalah sosok pemimpin yang dicari selama ini.

Mulai dari mengurangi kemiskinan, memperbaiki sistem pendidikan, hingga upaya peningkatan fasilitas kesehatan adalah sebagian dari janji yang sering kami dengar. Dengan penuh rasa percaya diri, kalian berjanji bisa memberi nafas segar pada sektor kehidupan yang terasa masih memprihatinkan. Ya janji-janji di kampanye itu memang memberi harapan baru akan perubahan yang lebih baik lagi.

Namun setelah terpilih kalian seolah lupa dengan janji yang telah diucapkan. Alih-alih menciptakan perubahan, bapak dan ibu sibuk berebut kekuasaan dan uang.

Default Image IDN

Keyakinan bahwa bapak dan ibu akan merealisasikan perubahan perlahan pudar saat kursi kekuasaan itu berhasil dimiliki. Entah apa yang terjadi di sana, namun yang jelas dari apa yang kami pahami kalian seolah melupakan janji yang telah diucapkan. Usaha melakukan perubahan seringkali hanya berakhir dengan cerita. Ya semua harapan itu luntur sesaat setelah nyamannya kursi wakil rakyat resmi diduduki.

Rasanya kami sudah terlalu akrab melihat bahwa usaha untuk merealisasi janji jauh dari mimpi. Jangankan untuk memenuhi berbagai harap yang diucapkan, bapak dan ibu justru terlihat lebih sibuk mengurusi urusan perut sendiri. Aksi korupsi, nepotisme dan kolusi sudah jadi tontonan yang terpaksa kami telan setiap hari. Bukannya sibuk bekerja untuk kemajuan bangsa, para pemimpin justru lebih asyik memperkaya pundi-pundi simpanan mereka.

Para wakil rakyat juga terlihat lebih sibuk memperjuangkan kepentingan segelintir pihak. Padahal di sini kami masyarakat Indonesia masih menunggu gebrakan untuk memajukan kehidupan rakyat.

Default Image IDN

Mendengar berita tentang wakil rakyat yang menyelewengkan amanah bukanlah hal asing lagi bagi kami. Rasanya kami sudah terlalu sering mendengar bapak dan ibu yang terhormat menggunakan wewenang untuk kepentingan tak bertanggung jawab. Kalian yang kami percaya berjuang di sana, justru terlihat lebih asyik memperjuangkan keuntungan segelintir pihak.

Sementara itu di sisi lain ratusan juta jiwa masyarakat di Indonesia menggantungkan harapan pada wakil rakyat yang telah dipilih. Dengan harapan besar, kami yakin bahwa bapak ibu akan datang membawa perubahan. Apalagi dengan janji yang telah terucap, asa kami akan adanya perbaikan juga makin besar. Tapi nyatanya semua keinginan melihat perubahan kembali harus kami telan saat melihat bahwa bapak dan ibu lebih senang berjuang untuk kepentingan sebagian kalangan.

Kami tentu tak menuntut perubahan terjadi sekejap mata. Tapi bolehkah kami berharap bahwa bapak dan ibu pemimpin di sana berjuang lebih keras untuk kebaikan bangsa?

Default Image IDN

Melakukan perbaikan tentu kami pahami tidak bisa dilakukan dengan cepat. Apalagi dengan semakin kompleksnya permasalahan bangsa, para wakil rakyat tentu memerlukan waktu membenahi semuanya. Dengan berbagai keterbatasan yang ada kami memahami bahwa  harapan kami melihat perubahan tidak bisa direalisasikan semudah membalik telapak tangan.

Namun meski tidak mudah dan memerlukan pejuangan, biarkan kami berharap agar para wakil rakyat dan bekerja sebaik-baiknya. Dengan banyaknya harapan yang menggantung di pundak kalian, kami mohon agar bapak dan ibu bisa bekerja sebaik-baiknya. 

Share
Topics
Editorial Team
Priscilla Immaculata Silaen
EditorPriscilla Immaculata Silaen
Follow Us