Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanamkan 5 Mindset Ini agar Jadi Pribadi yang Gak Mudah Mengeluh

ilustrasi menikmati hidup (unsplash.com/Fernando Brasil)

Saat menghadapi permasalahan hidup yang terus menerus datang, tak jarang muncul rasa lelah hingga kamu mulai mengeluhkan banyak hal. Meski mengeluh terdengar manusiawi, tapi kalau jadi terbiasa melakukannya malah berpotensi menurunkan produktivitas.

Kamu hanya akan sibuk melontarkan keluhan, tanpa mau berusaha bangkit. Biar gak jadi pribadi yang gampang mengeluh, yuk mulai tanamkan lima mindset berikut ini. Supaya mentalmu juga gak gampang melempem.

1. Berhenti membandinglan diri dengan orang lain

ilustrasi melihat orang lain (unsplash.com/Jametlene Reskp)

Pada dasarnya setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat kamu melihat orang yang tampak sempurna, di balik layar pasti tetap ada kekurangan yang disembunyikan. Di depan mereka, kamu gak perlu merasa insecure hingga berujung menurunkan kepercayaan diri.

Penting juga untuk kamu berhenti membanding-bandingkan diri. Entah tentang kelebihan atau malah adu nasib, gak ada gunanya sama sekali. Kamu hanya akan menghabiskan waktu percuma dengan perbandingan yang seolah sengaja dicari. Padahal, setiap orang itu unik lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

2. Fokuskan perhatian pada hal lain

ilustrasi bekerja (unsplash.com/Cayley Nossiter)

Dibanding buang-buang tenaga untuk mengeluh, akan jauh lebih produktif kalau kamu alihkan perhatian pada hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya, fokus dalam pengembangan diri pada karier atau pendidikan. Dengan begitu, kamu jadi terlalu sibuk untuk mengeluh.

Meski datang masalah sekalipun, kamu akan belajar untuk mengatasinya lebih dulu dibanding mengedepankan keluhan. Jadi, saat muncul keinginan mengeluh, mulai alihkan fokus perhatianmu pada hal-hal lain yang lebih produktif agar tidak terjebak kebiasaan mengeluh lagi.

3. Fokus pada apa yang sudah dimiliki

ilustrasi bahagia (Unsplash.com/Austin Distel)

Sebelum melontarkan kalimat keluhan, cobalah untuk melihat segala sesuatu secara lebih luas. Mungkin memang ada kekecewaan yang memuat kita merasa kalau mengeluh itu benar. Namun, saat mau mengubah sudut pandang dengan melihat hal-hal apa saja yang sudah dimiliki, semua jadi terlihat berbeda, lho.

Betapa sebenarnya kamu sudah mampu meraih banyak hal dalam genggaman dibanding merasakan kehilangan hingga ingin mengeluh. Saat fokusmu sudah lebih jernih, mengatasi segala permasalahan akan jadi lebih mudah. Mengeluh bukan lagi caramu menyikapi keadaan yang mungkin berpotensi mengecewakan.

4. Perbanyak rasa syukur

ilustrasi bahagia (Unsplash.com/Allef Vinicius)

Saat kamu sudah bisa fokus pada apa yang dimiliki, bersyukur akan jadi lebih mudah dilakukan. Rasa syukur yang kamu coba upayakan dapat menjadi benteng kokoh untuk menghalau keluhan saat masalah mulai muncul.

Yuk, mulai perbanyak rasa syukurmu, termasuk pada hal-hal kecil yang terkesan sepele. Dengan terus memupuk rasa syukur, niat mengeluh gak akan punya kesempatan untuk masuk dalam pikiran sebab kamu sudah merasa cukup dengan apa yang dimiliki saat ini.

5. Mulai belajar untuk lebih menikmati hidup

ilustrasi menikmati hidup (unsplash.com/Fernando Brasil)

Hidup cuma sekali, rasanya sayang kalau hanya dihabiskan dengan mengeluh sepanjang waktu. Bak menyia-nyiakan hidup, keluhan akan mulai menggerohoti tubuh dan pikiranmu dalam keterpurukan. Padahal, kalau tujuan hidupmu untuk meraih kebahagiaan, bagaimana bisa tercapai kalau masih hobi mengeluh?

Jadi, alih-alih mengeluhkan banyak hal, lebih baik menikmati hidup apa adanya. Gak cuma jadi bahagia, kamu juga akan menemui ketenangan dan kedamaian tanpa harus bersusah payah. Kuncinya ada di rasa syukur dan mau menikmati semua yang ada di hadapan.

Mengatasi kebiasaan mengeluh mungkin memang tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, saat ada upaya menghalau lewat pemikiran yang lebih terbuka seperti tadi, keluhan perlahan akan berkurang dan bahkan menjauh dari kebiasaan kita. Jangan buang waktu, yuk mulai ubah mindset-mu saat ini juga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us