7 Tanda Dirimu Ternyata Manipulatif, Sering Gak Disadari!

Manipulasi adalah tentang mencoba mendapatkan hasil tertentu. Salah satu tandanya ialah ketika kamu merasa kesulitan saat tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan. Hal ini bisa membuat orang yang manipulatif melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, bahkan dengan mengorbankan orang lain.

Daripada menerima jawaban tidak, kamu akan memanipulasi situasi agar sesuai dengan keinginanmu. Misalnya, seperti tanpa disadari kamu mengarahkan percakapan untuk memenuhi keinginanmu sendiri.

Dikutip Verywell Mind, sering menggunakan rasa bersalah atau kasihan untuk membangkitkan respons tertentu merupakan tanda lain dari perilaku manipulatif. Perilaku ini dapat menciptakan dinamika di mana orang lain merasa berkewajiban untuk memenuhi permintaan atau memenuhi kebutuhan kamu, meskipun itu bukan untuk kepentingan mereka. Hal ini juga dapat merenggangkan hubungan dan mengikis kepercayaan dari waktu ke waktu.

Meskipun mungkin bukan manipulasi yang disengaja, penting untuk mengenali dampak penggunaan taktik emosional untuk memengaruhi orang lain. Sebaliknya, fokuslah untuk mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan secara terbuka dan jujur, serta hargai pilihan orang lain dalam mengambil keputusan.

Dengan sengaja menahan informasi atau secara selektif membagikan detail untuk mengontrol bagaimana orang lain memandang kamu atau suatu situasi dapat menjadi bentuk manipulasi, meskipun tidak dimaksudkan secara sadar. Perilaku ini dapat menciptakan narasi miring yang memengaruhi pikiran dan tindakan orang lain tanpa mereka sadari.

Perilaku tersebut juga termasuk manipulasi ketika kamu berbohong untuk suatu alasan. Pada dasarnya, mendapati diri sendiri sering mengulur-ulur waktu, menghindari, atau mengabaikan kebenaran adalah inti dari manipulasi tanpa disadari.

Untuk mengatasinya, membangun kepercayaan dan membina komunikasi yang terbuka dalam hubungan dapat membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan bahwa setiap orang merasa dihormati dan dihargai.

Kebiasaan yang serupa adalah memberikan pilihan kepada seseorang ketika kamu sudah memutuskan apa yang kamu inginkan. Misalnya, seperti bertanya kepada seorang teman, mana dari dua film yang lebih mereka sukai, tetapi kamu memaksa bahwa satu film adalah pilihan yang paling baik. Pada dasarnya, perilaku ini menyetir seseorang untuk mengikuti apa yang kamu mau.

Menyajikan sesuatu sebagai pilihan ketika kamu berharap untuk mendorong seseorang untuk memilih pilihan tertentu adalah sesuatu yang agak memaksa. Cara yang lebih baik untuk menghormati pilihan orang lain adalah dengan bersikap terbuka tentang preferensimu sendiri, seperti bertanya: "Aku lebih condong ke film ini, kalau kamu yang mana?".

Janji tanpa tindak lanjut adalah manipulasi. Mungkin kamu bersungguh-sungguh saat mengatakannya, tetapi sekarang hal tersebut tidak sepadan dengan waktu atau usahamu. Atau lebih buruk lagi, kamu mungkin tidak pernah berniat untuk menepati janji tersebut.

Apa pun itu, membuat janji kepada teman, keluarga, atau pasangan yang tidak ditepati adalah cara untuk memanipulasi mereka agar tetap ada dalam hidupmu. Terlebih ketika kamu tidak menepati janji setelah menaikkan ekspektasi, orang lain akan kecewa atau marah, dan mungkin akan merasa tertipu.

"Bersikaplah langsung, dan jika teman atau pasanganmu tidak ingin melakukan sesuatu, telusuri dengan jujur apa yang sedang terjadi," ucap psikoterapis yang berbasis di New York, Rebecca Hendrix, dikutip Greatist.

Melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain tentu saja bukan hal buruk. Namun, jika kamu melakukannya hanya karena kamu mengharapkan hal tersebut akan kembali dan menguntungkanmu, itu adalah manipulasi. Kamu tidak hanya tidak tulus kepada orang yang seharusnya kamu beri kebaikan, tapi kamu juga melakukan hal itu hanya untuk dirimu sendiri.

Perilaku ini adalah tanda jelas seorang manipulator, terlebih jika dibarengi dengan perilaku terlalu persuasif yang membuat orang berperilaku sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Orang yang manipulatif bisa sangat persuasif dan memiliki pemahaman yang tajam tentang taktik mental yang dapat melemahkan orang lain.

Tidak mengatakan apa-apa juga bisa menjadi pemaksaan secara emosional. Ketika kamu menghadapi konflik atau bahkan perasaan dirugikan yang tidak dibicarakan, kamu membuat orang lain tidak memiliki banyak pilihan selain mencoba menenangkanmu. Tidak masalah untuk mengambil waktu dan menenangkan diri, tapi jika berlangsung lama, hal ini bisa menjadi manipulatif karena memaksa orang lain untuk mengalah.

Ironisnya, perilaku ini sering kali muncul dari rasa sakit hati. Orang-orang secara tidak sadar menjadi manipulatif ketika mereka menggunakan keheningan sebagai senjata.

Itulah tujuh tanda seorang manipulator yang sering kali tidak disadari oleh dirinya sendiri. Perlu diketahui, bahwa manipulasi adalah salah satu coping mechanism terhadap trauma. Untuk mengatasinya, bantuan profesional diperlukan untuk mendeteksi adanya trauma yang terjadi pada diri sendiri. Semoga membantu, ya!