5 Tanda Orang Sedang Menilaimu Melalui Tatapan, jika Risi Ubah Posisi

Menatap pasti melihat, tetapi melihat belum tentu menatap. Ada perbedaan durasi dan jarak antara kegiatan menatap dengan melihat. Kalau kamu melihat sesuatu, biasanya gak berlangsung lama dan jaraknya sejauh jangkauan pandanganmu. Artinya, objek penglihatan dapat dekat atau jauh.
Sementara itu, menatap lebih lama dan jarak antara dirimu dengan objek dekat. Tatapan juga biasanya memiliki maksud tertentu. Bukan sekadar karena suatu objek berada dalam jangkauan pandanganmu. Di suatu ruangan yang berisi banyak orang misalnya, kamu melihat mereka semua.
Namun, hanya orang tertentu yang ditatap. Terdapat motivasi di balik tatapan. Lalu, kenapa ada orang yang sampai menatapmu? Boleh jadi mereka sedang menilai sesuatu darimu baik yang bersifat fisik maupun isi pikiran, perasaan, sampai watakmu. Berikut lima tanda seseorang sedang berusaha membuat penilaian tentangmu dengan cara menatapmu.
1. Melihatmu dari atas ke bawah atau sebaliknya

Untuk seseorang melihatmu dari kepala sampai ujung kaki atau sebaliknya tentu perlu waktu lebih lama dari sekadar melihat sekilas. Apalagi pandangannya turun atau naik perlahan-lahan. Artinya, cara melihat yang seperti ini masuk dalam kategori menatap.
Biasanya, tatapan seperti ini cuma ditujukan pada orang asing. Seseorang perlu mengenalimu. Juga menilai apakah cukup aman untuknya berinteraksi denganmu? Apabila dari pengamatannya terdapat tanda-tanda bahaya seperti kamu tampak menyembunyikan sesuatu di balik punggung, dia akan bersikap lebih waspada.
Namun jika dirimu mendapatkan tatapan seperti itu dari orang yang sudah biasa bertemu, kemungkinannya cuma satu. Penampilanmu sangat berbeda dari biasanya. Misalnya, kamu yang selalu tampil berantakan mendadak rapi sekali serta mengenakan setelan serba baru. Walaupun kalian sudah saling mengenal, sosokmu seakan-akan asing lagi baginya.
2. Menatap lekat-lekat ke matamu

Menatap tidak selalu mata bertemu mata. Kalau seseorang melihatmu langsung ke arah mata dan dalam waktu yang lama, kemungkinan besar dia gak sekadar berusaha menjaga kesopanan selama kalian mengobrol. Ia ingin menilaimu karena mata menggambarkan isi pikiran serta hatimu.
Memang tidak semua orang mampu membaca pikiran dan perasaan melalui mata. Namun jika seseorang berhasil melakukannya, hasilnya dapat lebih akurat daripada sekadar mendengarkan perkataanmu. Dari sorot matamu, orang lain bisa memperkirakan kejujuran misalnya.
Kamu dapat berpura-pura ceria dengan banyak bicara dan tertawa. Akan tetapi, kesedihan bakal tetap terlukis di sepasang matamu. Demikian pula apabila dirimu berusaha membohonginya untuk maksud yang buruk. Kamu mungkin tidak berani membalas tatapannya yang begitu menusuk seolah-olah hendak membongkar dustamu.
3. Fokus mengamati barang-barang yang melekat padamu

Kali ini tatapannya tidak tertuju padamu, melainkan barang-barang yang menempel padamu atau kamu bawa. Sebagai contoh, dirimu berkencan dengan gebetan. Sepanjang kencan kamu memergoki tatapannya tertuju ke sepatumu, jangan tangan, smartphone, hingga logo merek pakaianmu.
Boleh jadi ia tengah memperkirakan harga barang-barangmu. Bisa juga seseorang sedang menilai warna favoritmu yang dapat menunjukkan kepribadianmu. Kalau kamu tidak ingin dinilai oleh orang lain dari barang-barang yang dikenakan, gunakan produk yang mereknya gak menonjol.
Begitu pula motif atau gambar pada pakaian tidak terlalu menarik perhatian. Dirimu bisa memilih outfit yang sangat umum digunakan orang. Seperti kaus polos ketimbang kaus dengan tulisan pelesetan merek yang menarik perhatian siapa pun yang melihatnya. Jika seseorang tak menemukan petunjuk berarti tentangmu dari barang-barang yang kamu pakai, dia akan beralih untuk fokus ke sosokmu saja.
4. Menatap sambil memiringkan kepala dan kening berkerut

Dia tidak menatapmu lurus-lurus. Di tengah percakapan kalian misalnya, ia mendadak menatapmu seraya sedikit memiringkan kepala disertai kening yang berkerut. Hal ini sering dilakukan oleh orang yang menilai perkataanmu barusan kurang jelas, membingungkan, atau bahkan meragukan.
Dia berusaha mencerna ucapanmu baik-baik dan menemukan kejanggalan yang tidak dimengertinya. Tanpa ia menuntut penjelasan pun, alangkah baiknya dirimu menyambung keterangan. Ini juga waktumu buat menunjukkan bukti apabila sesuatu gak cukup cuma dijelaskan dengan kata-kata.
Saat kamu mampu membuatnya lebih paham dan yakin, otomatis kepalanya tegak kembali dan kerutan di keningnya hilang. Tanda tanya besar dalam benaknya sudah terjawab. Sikapnya yang semula serius juga menjadi lebih santai. Kabar baiknya, di balik caranya menilaimu dengan tatapan yang barangkali bikin kamu kurang nyaman, ia pendengar yang kritis.
5. Berhenti di bagian-bagian tertentu tubuhmu

Tatapan yang tertuju ke bagian tubuh tertentu gak hanya bisa dilakukan oleh lawan jenis. Terkadang teman sesama jenis pun melakukannya apabila ada sesuatu yang mencolok darimu. Misalnya, kamu dan teman sama-sama perempuan. Namun, dirimu memiliki banyak rambut di kaki dan tangan.
Ia yang tak memilikinya menjadi menilaimu unik. Kamu dapat mengatakan padanya tentang saudara-saudara perempuanmu yang juga mempunyai rambut tangan dan kaki. Sementara itu, dirimu perlu mewaspadai tatapan lawan jenis ke bagian-bagian tubuhmu.
Sering kali hal ini dilatarbelakangi oleh dorongan seksual. Contohnya, pria yang terus menatap dadamu untuk memperkirakan ukuran payudara. Jika kamu merasa tidak nyaman, segera tutupi bagian tubuh yang ditatapnya agar dia tahu bahwa dirimu menyadarinya.
Kamu juga dapat segera menjauhi orang asing yang melakukan hal tersebut. Atau, mengakhiri percakapan dan pergi sekalipun kalian saling mengenal. Bila dirimu yakin seseorang begitu memperhatikan area pribadimu, kamu pun berhak menegurnya supaya lebih menjaga pandangan dan kesopanan.
Berlama-lama menatap orang yang gak benar-benar akrab sebetulnya tidak sopan. Kecuali, kamu sedang diselidiki terkait suatu masalah. Orang yang memeriksamu bakal sering menatapmu buat mencari petunjuk kebenaran hingga mendorongmu supaya lebih jujur. Di luar situasi tersebut, dirimu boleh mengajukan keberatan. Katakan saja kamu risi dan minta seseorang berhenti menatapmu.