Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tantangan Shani Indira: Proses Jadi Dewasa di JKT48 Itu Susah

WhatsApp Image 2025-06-06 at 7.30.47 PM (1).jpeg
Shani Indira di BeautyFest Asia (BFA) 2025 yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka Jakarta pada Jumat (6/6/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Jakarta, IDN Times - Bagi Shani Indira, salah satu tantangan terbesarnya pasca tidak lagi menjadi anggota JKT48 adalah membuat konten. Akhir-akhir ini, Shani diketahui kerap membuat konten bersama dengan Popbela.com untuk Bellapedia.

Rupanya Shani merasa sering kagok atau canggung saat menunjukkan diri lewat konten-kontennya. Sebagai publik figur, apa pun yang dilakukan Shani kerap menjadi sorotan. Di panggung BeautyFest Asia (BFA) 2025, perempuan asal Jawa Tengah ini ungkap prosesnya dalam menjaga batasan diri sebagai publik figur.

1. Tumbuh bersama JKT48, Shani belajar untuk tidak terlalu memikirkan komentar negatif

WhatsApp Image 2025-06-06 at 7.30.48 PM (1).jpeg
Shani Indira di BeautyFest Asia (BFA) 2025 yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka Jakarta pada Jumat (6/6/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Menjalani hidup sebagai idol bukan hal yang mudah bagi Shani Indira. Sekalipun sudah lulus dari JKT48, Shani gak menampik bahwa komentar negatif tentang dirinya masih ada. Meski begitu, ia gak menjadikan hal itu sebagai suatu permasalahan serius.

"Mungkin karena aku udah dari kecil (bersama JKT48), aku benar-benar melewati step di mana aku merasa aman dan nyaman dengan komentar-komentar itu. Aku anggap komentar negatif sekarang sebatas orang yang gak suka," kata Shani.

2. Shani merasa bisa karena terbiasa

WhatsApp Image 2025-06-06 at 7.30.47 PM.jpeg
Shani Indira di BeautyFest Asia (BFA) 2025 yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka Jakarta pada Jumat (6/6/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Shani menganggap hal itu wajar terjadi karena dia tidak sepenuhnya membuka diri kepada publik. Selama sudah menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab, hal-hal-hal kecil seperti itu gak menjadi masalah.

Justru Shani bersyukur karena tumbuh bersama JKT48. Ada kalanya ia sempat kepikiran dan merasa down tetapi semua berhasil dilewatinya dengan baik.

"Proses menjadi dewasa di JKT48 itu susah tapi terima kasih untuk JKT48 yang bikin peraturan gak boleh membalas komentar negatif. Kita gak bokeh banyak bereaksi terhadap hal-hal itu dan aku bisa karena terbiasa," jelasnya.

3. Shani melihat tekanan sebagai motivasi

WhatsApp Image 2025-06-06 at 7.30.45 PM.jpeg
Shani Indira di BeautyFest Asia (BFA) 2025 yang berlangsung di Mall Kota Kasablanka Jakarta pada Jumat (6/6/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Terkadang dunia digital dan media sosial menuntut seseorang untuk tampil sempurna. Namun, Shani gak melihat hal tersebut sebagai tekanan. Justru, perempuan 26 tahun ini menganggapnya sebagai motivasi untuk berkembang.

"Pada dasarnya aku orangnya gak percaya diri, insecure, pemalu, dan sangat tertutup. Tapi balik lagi karena tuntunan pekerjaan, aku melihat sebagai hal yang positif. Kalau mereka melihatku seperti itu, kenapa aku gak jadikan itu sebagai hal yang bikin semangat?," ujarnya di acara BeautyFest Asia 2025 pada Jumat (6/6/2025) di Mall Kota Kasablanka, Jakarta.

Dari pandangan orang lain terhadapnya, Shani merasa selalu punya kesempatan untuk terus mengevaluasi diri. Bukan berarti sempurna, perempuan yang kini menjabat sebagai Wakil General Manager Theater JKT48 ini merasa kekurangannya juga bisa membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us