Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Teks Ceramah Syukuran Haji, Berisi Harapan dan Rasa Syukur!

ilustrasi keluarga (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Thirdman)

Melaksanakan ibadah haji adalah impian yang sangat dinantikan oleh setiap Muslim. Namun sayang, tak semua umat Islam bisa menjalankan ibadah di Tanah Suci tersebut. Itulah kenapa, setelah menunaikan rukun Islam kelima ini, banyak jemaah yang mengadakan acara syukuran sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT.

Dalam momen yang penuh berkah ini, teks ceramah menjadi bagian penting untuk menyampaikan rasa syukur, pesan keimanan, serta harapan-harapan baik ke depan. Di bawah ini ada beberapa contoh teks ceramah syukuran haji yang bisa digunakan dalam berbagai acara syukuran. Isinya mencerminkan kebahagiaan, renungan spiritual, serta doa-doa yang menggugah hati, baik bagi yang telah berhaji maupun yang sedang menanti panggilan suci.

1. Teks ceramah I: Merenungi Makna dari Ibadah Haji

ilustrasi melaksanakan ibadah haji (unsplash.com/ Sulthan Auliya)
ilustrasi melaksanakan ibadah haji (unsplash.com/ Sulthan Auliya)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, dan kesempatan untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat, serta umatnya yang istiqamah hingga akhir zaman.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Hari ini kita akan bersama-sama merenungi makna dari ibadah haji, sebuah ibadah agung yang menjadi rukun Islam kelima. Haji bukan hanya perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Haji mengajarkan kita tentang kepatuhan, pengorbanan, keikhlasan, dan kebersamaan.

Saat kita mengenakan ihram, kita tinggalkan atribut dunia dan menunjukkan bahwa di hadapan Allah, semua manusia itu sama. Saat kita wukuf di Arafah, kita seolah-olah sedang berdiri di Padang Mahsyar, menanti keputusan Allah atas hidup kita. Dan saat kita melempar jumrah, kita diajarkan untuk melawan hawa nafsu dan godaan setan dalam kehidupan sehari-hari.

Haji bukanlah akhir dari ibadah, tapi awal dari perubahan. Maka dari itu, mari kita jadikan ibadah haji ini, baik bagi yang sudah menunaikannya maupun yang masih menanti, sebagai titik tolak untuk menjadi hamba Allah yang lebih taat, lebih sabar, dan lebih peduli kepada sesama.

Semoga Allah SWT menerima ibadah haji saudara-saudara kita yang telah menunaikannya, dan bagi kita yang belum, semoga diberi kesempatan dan kemampuan untuk menunaikannya di masa yang akan datang. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Teks ceramah II: Meraih Haji Mabrur, Impian Setiap Muslim

ilustrasi idul adha (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi idul adha (pexels.com/RDNE Stock project)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Hari ini kita akan membahas tentang sesuatu yang menjadi harapan dan doa setiap orang yang berangkat haji, yaitu haji mabrur.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya, "Amalan manakah yang lebih utama?" Beliau menjawab, "Beriman kepada Allah dan RasulNya." Lalu beliau ditanya lagi, "Kemudian apakah?" Beliau menjawab: "Jihad fi-sabilillah." Masih ditanya lagi, "Kemudian apakah?" Beliau menjawab: "Haji yang mabrur." (Muttafaq 'alaih).

Apa itu haji mabrur? Para ulama menjelaskan bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT, ditandai dengan ibadah yang dilakukan dengan ikhlas, sesuai tuntunan Rasulullah, dan membuahkan perubahan positif dalam perilaku setelah pulang dari haji.

Bukan hanya soal menuntaskan rangkaian ritual semata, tapi bagaimana setelah haji, seseorang menjadi lebih sabar, lebih jujur, lebih peduli terhadap sesama, serta semakin taat kepada Allah SWT. Haji mabrur tampak dalam akhlak dan amal setelah kembali dari Tanah Suci.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa yakni kemaksiatan besar atau yang kecil tetapi berulang kali, maka ia akan kembali dari ibadah hajinya itu sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya yakni tidak ada dosa dalam dirinya sama sekali." (Muttafaq 'alaih)

Jamaah yang dirahmati Allah,

Mari kita renungi, bahwa mendapatkan haji mabrur bukanlah perkara mudah, namun bukan pula mustahil. Kuncinya adalah niat yang ikhlas, mematuhi tata cara ibadah sesuai sunnah, serta menjaga diri dari dosa dan maksiat selama dan setelah ibadah haji.

Bagi kita yang belum berhaji, mari terus berdoa agar Allah SWT memberi rezeki dan kesempatan untuk menunaikannya. Dan bagi yang telah berhaji, semoga hajinya diterima dan menjadi haji yang mabrur, yang membawa keberkahan dalam hidup dan bekal menuju akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Teks ceramah III: Nikmat Bisa Berhaji

ilustrasi idul adha (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi idul adha (pexels.com/RDNE Stock project)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, terutama nikmat iman, nikmat sehat, dan pada hari ini, kita semua berkumpul dalam suasana penuh syukur, menyambut saudara-saudara kita yang baru saja menunaikan ibadah haji.

Selawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat ini menuju jalan kebenaran, hingga kita mengenal dan mampu menjalankan ibadah haji dengan tuntunan yang benar.

Bapak, Ibu, hadirin yang dirahmati Allah,

Berhaji adalah nikmat luar biasa. Tidak semua orang diberikan kesempatan, kemampuan, dan panggilan oleh Allah untuk bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci. Berangkat haji bukan hanya soal biaya dan rencana, tapi juga tentang izin dan kehendak Allah SWT.

Oleh karena itu, bisa berhaji adalah nikmat besar yang harus disyukuri sepenuh hati. Karena dari sekian banyak umat Islam di dunia, hanya sebagian kecil yang dipilih Allah untuk menjadi tamu-Nya. Betapa beruntungnya para hujjaj yang hadir di tengah kita saat ini.

Namun, nikmat haji tidak hanya berhenti pada perjalanan fisik ke Makkah dan Madinah. Justru yang paling penting adalah bagaimana nilai-nilai haji itu dibawa pulang dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak yang lebih baik, ibadah yang lebih khusyuk, hati yang lebih lembut, serta hidup yang lebih dekat kepada Allah—itulah tanda haji yang membawa keberkahan.

Maka dari itu, mari kita doakan bersama agar haji yang telah ditunaikan menjadi haji yang mabrur, diterima di sisi Allah, dan membawa kebaikan tidak hanya bagi yang menunaikannya, tetapi juga bagi keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitarnya.

Dan bagi kita yang belum berhaji, semoga Allah memberi kita umur panjang, rezeki yang halal dan berkah, serta kesempatan untuk menyusul mereka menjadi tamu-tamu Allah di Tanah Suci. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itu dia beberapa contoh teks ceramah syukuran haji yang singkat dan mudah dipahami. Semoga bisa memberi inspirasi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us