3 Tips Ampuh Kalahkan Homesick dan Pikiran Negatif di Awal Merantau

05 Okt 2025, 22:04 WIB

Eli Suratmi

ilustrasi pergi merantau (pexels.com/Airam Dato-on)

Intinya sih...

Merantau bukan hal mudah, pikiran negatif sering muncul
Bangun rutinitas yang nyaman di tempat baru untuk mengatasi homesick
Cari support system dan ingat kembali alasan merantau untuk tetap bertahan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memutuskan untuk merantau memang bukan hal yang mudah, karena artinya kamu berani untuk meninggalkan zona nyaman. Tidak heran jika pikiran negatifmu akan selalu muncul bahkan merasa tidak sanggup untuk menghadapinya. Di satu sisi kamu akan merasa bangga karena berhasil mandiri, namun di sisi lain selalu muncul rasa takut tidak bisa survive di tempat baru.

Tapi tenang semua itu bisa kamu kendalikan sebagai kunci tetap bertahan di tanah rantau. Jika kamu nantinya berhasil menaklukkan pikiran negatif tersebut maka merantau bukanlah menjadi hal yang menakutkan. Nah, yuk coba simak 3 cara mengatasi pikiran negatif saat pertama kali merantau.

1. Bangun rutinitas yang sekiranya membuatmu nyaman di tempat baru

ilustrasi merangkai bunga (pexels.com/cottonbro studio)

Tempat baru memang selalu terasa asing sehingga pikiran negatif pun mudah muncul dengan sendirinya. Kamu harus berusaha beradaptasi dengan suasana kota, makanan, orang-orang, hingga ritme kehidupan sehari-harinya. Jika kamu tidak mampu survive maka hal ini akan membuatmu seperti tidak punya pegangan dan mudah sekali untuk berpikir hal buruk.

Nah, solusi tepat yang bisa kamu lakukan adalah membangun rutinitas untuk mendapatkan kenyamanan. Misalnya membuat jadwal untuk olahraga atau melakukan hobi yang kamu sukai secara rutin. Tanpa disadari hal kecil inilah yang dapat membantumu beradaptasi di lingkungan baru. Rutinitas yang nyaman juga akan membantumu terhindar dari overthinking.

2. Cari support system yang bikin kamu merasa punya tempat pulang

ilustrasi teman kos (pexels.com/Elle Hughes)

Kamu sering merasa kesepian ketika merantau? Sebenarnya ini hal wajar yang sering terjadi. Penyebabnya karena kamu jauh dari keluarga, jauh dari teman-teman lama sehingga kamu harus memulai beradaptasi dengan semuanya dari nol. Kondisi seperti ini dapat membuatmu merasa berat menjalani hari-hari di tanah rantau jika menjalaninya sendirian.

Jadi memiliki support system di tempat baru sangat penting agar kamu memiliki tempat untuk berkeluh kesah. Dengan begini kamu punya tempat pulang secara emosional meskipun jauh dari keluarga. Jadi, jangan ragu membuka diri untuk membangun relasi dengan orang baru.

3. Ingat kembali apa alasan kamu memutuskan untuk merantau

ilustrasi seseorang sedang berpikir (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu ragu bahkan pikiran negatif selalu menyerang, coba beri jeda sejenak untuk mengingat apa tujuan awalmu merantau. Apakah untuk berkuliah di kampus impian, mencari pengalaman kerja, atau mewujudkan mimpi besar lainnya. Alasan inilah yang nantinya akan menguatkan ketika langkahmu goyah.

Di dalamnya mungkin kamu akan menemukan kegagalan kecil, rasa kesepian bahkan ragu untuk melanjutkan langkah. Namun, dengan mengingat alasan utama kamu bisa melihat tantangan sebagai bagian dari proses. Jadikan alasan tersebut sebagai titik tumpu untuk lebih berani berjuang demi masa depan. Sebab, merantau bukan hanya tentang bertahan hidup di tempat baru namun tentang proses mengejar mimpi yang membuatmu lebih berani.

Merantau adalah sebuah perjalanan melawan rasa takut yang harus diklukkan. Kamu harus punya pegangan kuat agar lebih siap menghadapi rintangan ke depannya. Namun, lebih dari itu merantau akan membuat dirimu tumbuh dan menemukan versi diri yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.