Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Hemat Keuangan dari Konsep Beli Pakai Jam Kerja

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Defrino Maasy)
ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Defrino Maasy)
Intinya sih...
  • Belanja dengan menghitung waktu kerja
  • Kemampuan finansial dan manajemen waktu
  • Meningkatkan kemampuan diri untuk nilai lebih
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dengan menggunakan konsep beli produk bayarnya pakai waktu, bukan pakai uang. Artinya, mau kamu beli barang maupun jasa, perlu dikalkulasikan dengan waktu. Yakni, waktu yang kamu habiskan untuk beli itu setara dengan berapa uang yang kamu dapatkan saat waktu itu dipakai bekerja. 

Secara lebih kompleks, dengan penghitungan bayar pembelian pakai kalkulasi waktu itu bisa bikin siklus keuangan jadi lebih sehat, lho. Secara berkelanjutan, berikut sederet ulasan tips hemat keuangan ala konsep beli produk bayarnya pakai waktu akan jam kerja.

1. Berpikir dua kali sebelum mengeluarkan uang

Ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Ahsanjaya)
Ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Ahsanjaya)

Misalnya saja kamu bekerja dari senin sampai jumat dengan 8 jam kerja per hari. Dengan beban jadwal kerja tersebut, kamu mendapatkan gaji Rp4 juta per bulannya. 

Maka, jika diambil rata-rata kerja 4 minggu per bulan, total kamu bekerja selama sebulan 160 jam. Artinya, kamu dapat uang sekitar Rp25 ribu per jamnya. 

Nah, angka Rp25 ribu yang akan dipakai dalam kalkulasi setiap pengeluaran uangmu untuk pembelian apa pun itu. Tujuannya apa? Ya biar kamu bisa lebih produktif dalam menggunakan waktu luangmu sekaligus pengeluaran uangmu.

Misalnya saja, jika kamu menghabiskan uang Rp250 ribu untuk sekali hangout. Artinya, hangout tersebut dibayarkan dengan 10 jam kerjamu. Wah, bukankah itu durasi waktu yang cukup fantastis hanya untuk ditukar sekali jalan? Coba perhitungkan baik-baik. 

2. Ketidakmampuan finansial melahirkan pengelolaan waktu secara produktif

ilustrasi waktu (pixabay.com/Monoar_CGI_Artist)
ilustrasi waktu (pixabay.com/Monoar_CGI_Artist)

Setelah sadar betapa berharganya waktu saat ditukar ke rupiah untuk bayar ini dan itu. Kamu kan menyadari jika kamu belum mencapai level kemapanan finansial. Kamu masih harus menukar 10 jam kerja hanya untuk membayarkan nongkrong di kafe senilai Rp250 ribu. 

Jadi, sekarang ini bukan saatnya memakai banyak waktu buat bersenang-senang. Tapi, lebih kepada menggunakan waktu secara produktif. Daripada waktumu terbuang untuk hangout, mending dipakai kerja sampingan supaya nilai tukarnya lebih produktif.

3. Meningkatkan kemampuan diri supaya jam kerja punya bayaran atau nilai lebih

Ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Defrino Maasy)
Ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Defrino Maasy)

Gak sekadar pakai waktu buat bekerja sampingan supaya dapat nilai tukar berupa gaji tambahan. Tapi juga menaikkan nilai akan kemampuan dirimu. Jangan hanya kerja keras mengandalkan jual kuantitas waktu yang nonstop. 

Tetapi juga kerja secara cerdas supaya waktu kerja yang dikeluarkan bisa lebih efektif dan efesien. Ya, dengan durasi kerja yang lebih singkat tetapi dengan bayaran yang jauh lebih tinggi. Semua itu butuh ugrade skill, terus asah kemampuanmu secara optimal, ya.

4. Kemapanan finansial lahirkan sudut pandang waktu yang berharga

ilustrasi progresif (pixabay.com/jerrykimbrell10)
ilustrasi progresif (pixabay.com/jerrykimbrell10)

Time is money, waktu ialah hal yang begitu berharga, waktu yang berlalu pun gak bisa ditukar kembali. Tentu kamu sudah tak asing lagi dengan semua pernyataan tersebut, ya.

Terlebih, bagi orang yang sudah mapan secara keuangan dengan pola pikir yang melek akan finansial. Gak heran kalau mereka rela membayar karyawan atau jasa ini dan itu, pun untuk urusan domestik maupun non domestik.

Bagi orang yang sudah mapan secara finansial, mendelegasikan tugas kepada orang lain sedangkan ia sendiri masih mampu bukanlah buang-buang uang. Melainkan lebih kepada waktunya yang sangat berharga, ada peluang besar lain yang harus diprioritaskan.

Sesederhana saat waktumu dalam satu jam saja itu bernilai jutaan rupiah. Tentu bukan buang-buang uang saat kamu memperkerjakan asisten rumah tangga untuk membersihkan rumahmu.

Secara waktu, daripada ia bersih-bersih rumah sendiri, lebih produktif waktunya dipakai untuk dipakai kerja yang nilainya jutaan rupiah per jam. Secara keuangan, uang yang ia keluarkan itu akan berbalik berkali-kali lipat, ya.

Pada akhirnya, penukaran hingga penggunaan waktu yang tepat akan berujung pada efisiensi finansial. Bak investasi waktu, bila tepat sasaran waktu yang dihabiskan dengan bijak akan berbuah kemapanan secara finansial. Sepakat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us