Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Tips Keluar dari Jeratan Paylater dan Pinjol Menggunung

ilustrasi panggilan spam pinjol yang kerap mengganggu (freepik.com/EyeEm)
ilustrasi panggilan spam pinjol yang kerap mengganggu (freepik.com/EyeEm)

Layanan 'bayar nanti' atau paylater dan pinjaman online kini tengah menjamur. Gak sedikit orang yang terbuai dengan hal ini. Mereka membeli ini dan itu dengan uang yang gak mereka miliki. Ditambah lagi prosesnya sangat mudah dan dana cair dalam hitungan menit.

Namun, di balik segala kemudahan tersebut, terdapat bunga tinggi yang mencekik. Banyak orang kesulitan membayar tagihan sehingga meminjam lagi ke aplikasi lain. Hal ini terus berulang hingga tagihan paylater dan pinjol menggunung. Jika kamu salah satunya, yuk, simak sembilan tips di bawah ini. Baca sampai habis ya.

1. Tenangkan diri dan kuatkan tekad bahwa kamu bisa mengatasi masalah ini

ilustrasi khawatir (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi khawatir (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bayang-bayang akan tagihan utang yang menumpuk pasti membuat tekanan batin. Kamu akan mudah merasa stres, putus asa, dan gelisah. Nah, langkah pertama yang kamu bisa ambil adalah mengendalikan perasaan dan pikiran negatif tersebut terlebih dahulu.

Ingat, segala masalah pasti ada solusinya. Kamu juga gak sendirian. Di luar sana ada juga yang berjuang mengatasi masalah keuangan yang sama. Jadi, ayo semangat agar kamu bisa segera bebas dari tekanan ini.

Kamu bisa menarik napas sejenak, berjalan-jalan di alam terlebih dahulu, atau bermeditasi. Untuk mendapatkan solusi terbaik atas masalahmu saat ini, pikiran yang jernih adalah kunci.

2. Buatlah daftar tagihan berdasarkan urutan tenggat waktu

Ilustrasi membuat daftar tagihan. (unsplash.com/lilartsy)
Ilustrasi membuat daftar tagihan. (unsplash.com/lilartsy)

Masalah utama dari cicilan paylater dan pinjaman online alias pinjol adalah tenggat waktu yang mepet. Hal ini harus diperhatikan dengan cermat karena jika tidak, kamu akan dikenakan denda. Bahkan, diteror telepon bertubi-tubi di tanggal jatuh tempo atau hanya telat satu hari.

Banyak orang yang terjerat paylater dan pinjol gak mendata kapan saja mereka harus bayar dan berapa nominal yang mesti disiapkan. Hal ini membuat sebagian peminjam menjadi lengah dan gak bisa mengatur prioritas keuangan.

Jika kamu termasuk salah satunya, sekarang cobalah untuk membuat daftar tagihan berdasarkan tenggat waktu. Urutkan semua cicilan paylater dan tagihan pinjol kamu dari awal sampai akhir. Buat secara teliti ya. Jangan sampai ada yang terlewat atau salah catat. 

3. Hitung penghasilan dan nilai aset yang kamu miliki, jual jika perlu

ilustrasi menghitung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi menghitung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Setelah membuat daftar utang, kini saatnya menghitung penghasilan yang kamu miliki. Jika tagihanmu kurang dari 35 persen penghasilan bulananmu, berarti kondisi utang masih terbilang sehat karena peluang untuk melunasi masih bisa. Jika menyentuh hampir 50 persen, artinya kurang ideal. Kamu harus memangkas pengeluaran yang gak perlu.

Banyak dari orang yang terjerat paylater dan pinjol tagihan bulanannya lebih dari 50 persen penghasilan. Bahkan, gak sedikit yang di atas 100 persen. Hal ini biasanya disebabkan mereka gak sanggup membayar tagihan di awal-awal, lalu meminjam lagi ke aplikasi lain. Hal ini terus berulang hingga rasio utang gak terkendali.

Jika kondisi kamu sudah demikian, rencanakan untuk menjual aset yang dimiliki. Entah itu kendaraan, gadget, atau aset lain yang bernilai. Memang berat, tapi ini bisa jadi jalan keluar agar pola gali lubang tutup lubang bisa sedikit teratasi.

Tapi ingat ya, jangan menjual asetmu secara murah hanya karena kamu sedang terdesak. Justru jika uang yang didapat dari penjualan asetmu sedikit, kamu akan bingung karena harus mencari tambahan lebih lagi.

4. Minta bantuan finansial dari keluarga, teman, atau orang terdekat untuk memutus utang berbunga

ilustrasi diskusi keluarga (unsplash.com/Jason Goodman)
ilustrasi diskusi keluarga (unsplash.com/Jason Goodman)

Selama proses penjualan aset, kamu bisa minta bantuan orang terdekat, entah itu keluarga, sahabat, atau siapa pun. Rasa malu pasti ada, itu wajar. Kamu juga harus siap dengan penolakan atau bahkan dicibir. Tapi gak apa-apa, tugas kamu adalah terus mencoba mencari jalan keluar.

Saat meminjam, perlihatkan kesungguhan bahwa kamu akan amanah membayar utang itu nanti. Buat surat perjanjian bermaterai dan bawalah saksi. Mintalah keringanan waktu yang sedikit lebih lama, terlebih jika kamu masih berusaha menjual aset dan mencari pemasukan lain.

5. Minta bantuan badan amil zakat

ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)
ilustrasi zakat (freepik.com/freepik)

Orang yang terlilit utang termasuk di antara orang yang berhak menerima zakat. Kamu bisa datang ke badan amil zakat dan ceritakan masalah keuanganmu.

Carilah informasi terlebih dahulu mengenai prosedur pengajuannya. Semakin efektif langkah yang kamu ambil, semakin banyak pula waktu yang tersisa untuk berusaha melunasi utangmu.

6. Ajukan rekonstruksi utang

ilustrasi rekonstruksi hutang (unsplash.com/Alexander Grey)
ilustrasi rekonstruksi hutang (unsplash.com/Alexander Grey)

Mengajukan rekonstruksi utang paylater, apalagi pinjaman online bukanlah hal yang mudah. Kamu mungkin akan mendapat kata-kata kurang sedap, khususnya dari penagih pihak ketiga alias debt collector. 

Tapi, gak ada salahnya mencoba. Jika kesulitan melakukannya sendiri, kamu bisa mencari bantuan profesional. Hati-hati dengan oknum penipu yang kerap mengambil kesempatan dalam kesempitan.

7. Pangkas berbagai pengeluaran dan kendalikan gaya hidup

ilustrasi memangkas pengeluaran (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi memangkas pengeluaran (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Setelah segala hal yang disebutkan di atas dilakukan, kamu harus menghentikan akar mula dari permasalahan ini yakni gaya hidup yang berlebihan. Selain itu, hentikan pengeluaran yang gak perlu, seperti langganan aplikasi streaming untuk sementara. Pangkas sebagian pengeluaran tertentu untuk berhemat. Contohnya, jika kamu biasanya membeli makanan lewat food delivery atau makanan resto, cobalah untuk memasak sendiri. 

Prioritaskan penghasilanmu untuk kebutuhan utama dan sisanya dialokasikan untuk membayar utang. Ingat, semakin besar nominal yang bisa kamu sisihkan, semakin cepat masalah utangmu selesai.

8. Hentikan kebiasaan berutang dan belanja secara impulsif

ilustrasi belanja berlebihan (unsplash.com/Queens)
ilustrasi belanja berlebihan (unsplash.com/Queens)

Gak sedikit orang yang menjadikan utang dan belanja impulsif itu sebagai kebiasaan, lho. Makanya, gak heran ada orang yang terus-menerus terlilit utang sampai akhir hidupnya.

Ini jadi pelajaran buat kamu. Hentikan kebiasaan berutang untuk hal gak perlu dan dari membeli barang hanya untuk kesenangan dengan cicilan paylater. Jika kamu gak ada tekad untuk berhenti, ini akan menjadi bencana keuangan yang terus melanda hidup kamu.

9. Setelah utang selesai, mulai menabung dana darurat

ilustrasi menabung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi menabung (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Setelah masalah utangmu selesai, mulailah fokus hidup hemat. Kamu bisa menerapkan gaya hidup minimalis jika mau. Itu akan sangat berguna untuk mengurangi hal-hal yang gak perlu.

Selain itu, kamu harus mulai menabung dana darurat. Untuk besarannya bisa tiga sampai enam bulan pengeluaranmu. Jika kamu adalah seorang freelancer yang penghasilannya gak tentu, akan lebih baik jika dana daruratmu dibuat menjadi dua belas kali pengeluaran.

Dana darurat bisa jadi penyelamat kamu di kemudian hari jika terjadi hal terduga yang membutuhkan biaya. Alhasil, kamu gak perlu berutang lagi seperti sebelumnya.

 

Nah, itu dia sembilan tips yang bisa kamu terapkan jika saat ini tengah terlilit paylater dan pinjol yang menggunung. Jangan patah semangat ya. Kamu pasti bisa melewati ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sierra Citra
Atqo Sy
Sierra Citra
EditorSierra Citra
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us