Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Memahami Diri Sendiri melalui Self Talking

ilustrasi memeluk diri sendiri (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi memeluk diri sendiri (freepik.com/cookie_studio)

Setiap orang tentu memiliki pemahaman masing-masing terhadap diri sendiri. Terdapat proses panjang yang harus dilalui seseorang hingga sampai pada tahap memahami dirinya apa adanya. Pada beberapa waktu bahkan proses tersebut tak kunjung menemui akhir. Kadang, proses tersebut harus berhenti di tengah jalan dan mulai dari awal karena kita tak puas dengan persepsi yang kita buat.

Lantas, apa aja, sih, tips jitu yang harus dilakukan untuk memahami diri sendiri? Dalam teori psikologi sosial, terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mencapai pemahaman diri. Penasaran apa saja tips tersebut? Check this out!

1. Introspeksi

ilustrasi perempuan menatap ke luar jendela (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan menatap ke luar jendela (freepik.com/freepik)

Bukan bermaksud menceramahi, introspeksi yang sebenarnya berarti melakukan peninjauan ke dalam diri. Introspeksi juga bisa dilakukan dengan menggali memori tentang kejadian-kejadian yang pernah dialami. Metode lainnya adalah berdialog dengan diri sendiri (self-talking).

Introspeksi sangat penting dilakukan karena dapat menuntun kita mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Jika kamu sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dirimu, kamu bisa menentukan langkah apa yang harus kamu lakukan selanjutnya untuk melaju ke depan. Semangat!

2. Amati perilaku diri sendiri

ilustrasi perempuan menatap cermin (freepik.com/kroshka__nastya)
ilustrasi perempuan menatap cermin (freepik.com/kroshka__nastya)

Mengapa ini perlu dilakukan? Cara yang dilakukan seseorang untuk memahami dirinya sendiri sama dengan caranya dalam memahami orang lain. Dengan mengamati perilaku yang dilakukan, seseorang bisa mengetahui cara menyikapi suatu keadaan dengan tepat.

Metode ini juga berguna untuk mengenal alasan kita melakukan sesuatu. Dengan begitu, perlahan demi perlahan kita bisa membenahi keadaan mana yang harus dihindari dan mana yang harus dihadapi. Jika seseorang telah mampu mengetahui perbedaan tersebut, maka dapat dikatakan ia telah memahami dirinya sendiri.

3. Minta penilaian orang lain

ilustrasi perempuan mengobrol bersama teman (pexels.com/jcomp)
ilustrasi perempuan mengobrol bersama teman (pexels.com/jcomp)

Kadang kala, seseorang tidak sepenuhnya memahami dirinya sendiri dengan baik. Beberapa di antaranya butuh penilaian dari kacamata lain untuk melihat yang tidak bisa kita lihat dari diri sendiri. Penilaian orang lain berguna untuk mendukung objektivitas kita. 

Penilaian yang datang dari orang lain tak sepenuhnya buruk dan harus dihindari. Kadang, komentar dari orang lain bisa bikin kamu sadar bahwa ternyata kamu sudah salah jalur dalam proses memahami diri kamu sendiri. Kadang juga, penilaian dari lingkungan sekitar bisa bikin kamu yakin bahwa apa yang kamu miliki saat ini ternyata lebih besar dari apa yang kamu tahu. Tentunya, kamu juga harus memilah komentar mana saja yang bisa bikin kamu melangkah ke depan. 

4. Melakukan perbandingan sosial

ilustrasi perempuan melihat handphone (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan melihat handphone (freepik.com/freepik)

Tak bisa dimungkiri, ada kalanya kita harus membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Umumnya, perbandingan sosial ini dilakukan tanpa sadar saat seseorang merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Alhasil, kita sering menggunakan orang lain sebagai parameter untuk menilai diri sendiri. 

Perbandingan sosial sebenarnya sangat riskan, hanya saja kamu bisa melakukannya untuk meningkatkan akurasi evaluasi yang kamu buat terhadap diri sendiri. Metode ini juga dapat dilakukan untuk meningkatkan self improvement, lho. Namun, tetap harus selektif, ya! Jangan sampai terlalu sering membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain!

5. Refleksi terhadap reaksi orang lain

ilustrasi perempuan mengobrol bersama teman (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi perempuan mengobrol bersama teman (freepik.com/tirachardz)

Ibaratnya cermin, seseorang bisa melihat dirinya sendiri melalui orang lain. Hal tersebut dapat terjadi karena kita mengamati bagaimana orang lain memandang sesuatu sehingga kita memasukkan pandangan-pandangan tersebut tanpa sadar ke dalam diri sendiri. 

Jika kamu ingin mengetahui apakah dirimu menarik atau tidak, kamu bisa mengamati bagaimana perilaku orang lain saat bersamamu. Bila ia betah ngobrol berlama-lama, terbuka, dan hangat kepadamu, bisa saja kamu menarik di mata mereka. Refleksi terhadap respon orang lain sangat penting untuk mengevaluasi diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa memahami diri sepenuhnya dengan lebih baik.

Bagaimana, tips di atas sudah pernah kamu terapkan? Ingat metode tersebut dengan benar, ya! Memahami diri sendiri itu penting karena kalau bukan kamu, siapa lagi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us