5 Tips Menanamkan Mindset Minimalis dalam Hidup, Jadi Lebih Tenteram

17 Jan 2022, 13:06 WIB

ilustrasi hidup minimalis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seiring meningkatnya perilaku konsumtif di tengah masyarakat, gaya hidup minimalis hadir sebagai angin segar yang dapat menyelaraskan kehidupan. Bukan tanpa alasan, minimalisme mengajarkan kita untuk lebih mindful terhadap segala sesuatu, termasuk dalam hal kepemilikan barang.

Menurut filosofi minimalis, manusia dapat menjalani kehidupan yang bahagia dan tenteram dengan menjadi sesederhana mungkin. Lebih lanjut, cara hidup ini juga memungkinkan kita memiliki manajemen finansial yang baik.

Penasaran bagaimana tips untuk menerapkan konsep ini di kehidupan sehari-hari? Simak info selengkapnya berikut ini.

1. Melakukan riset mengenai gaya hidup minimalis

ilustrasi belajar (pexels.com/RF._.studio)

Tak kenal maka tak sayang. Sebelum mencemplungkan diri dalam gaya hidup minimalis, kita perlu mengenal konsep ini lebih jauh. Untuk mempermudah pemahaman, kamu bisa mencari beberapa sumber, seperti artikel, buku, ataupun video di platform YouTube.

Kegiatan ini bertujuan agar kamu punya gambaran mengenai minimalisme serta panduan untuk menjalani hidup yang selaras dengan gaya hidup minimalis. Dengan demikian, langkah kamu akan lebih mudah dan terarah.

2. Gabung ke dalam circle orang-orang minimalis

ilustrasi sekelompok orang (pexels.com/Jopwell)

Perilaku seseorang sedikit banyak dipengaruhi lingkungan sosialnya. Ini selaras dengan ungkapan "dikelilingi tukang parfum akan membuatnya harum, namun berada di antara pandai besi bisa membuatnya penuh asap dan tercium tidak sedap".

Oleh karena itu, bergabung dengan para minimalis diharapkan bisa membantu kamu untuk menerapkan gaya hidup minimalis. Nantinya, kamu berkesempatan untuk melakukan diskusi bersama mereka dan melihat praktik minimalis yang mereka lakukan.

3. Menerapkan konsep minimalis secara perlahan

ilustrasi melakukan decluttering (pexels.com/RODNAE Production)

Tak ada perubahan drastis yang terjadi dalam semalam. Hal ini berlaku juga bagi seseorang yang baru menerapkan gaya hidup minimalis untuk pertama kalinya. Konsep ini memang mengajarkan kita untuk memiliki barang sesedikit mungkin, namun bukan berarti kita harus menyortir semua barang di rumah dalam satu waktu, atau disebut juga decluttering.

Sebagai gantinya, kamu bisa membagi tugas per area di rumah. Di minggu pertama, kamu mungkin ingin melakukan decluttering area kamar, di minggu selanjutnya kamu bisa fokus ke area ruang tamu, begitu pula seterusnya. Yang penting, jangan lakukan transisi yang dramatis agar prosesnya berkelanjutan.

4. Gunakan barang yang bersifat multifungsi

ilustrasi sofa multifungsi (pexels.com/Max Vakhtbovych)

Memiliki satu barang dengan bermacam fungsi tentu akan memudahkan hidup. Dengan adanya alat ini, kita gak perlu membeli beberapa barang dengan kegunaan yang berbeda. Alhasil, kita bisa menghemat uang dan ruang.

Ini juga menjadi life hack sebagian besar minimalis. Selain itu, mereka juga lebih memilih pakaian dengan warna netral agar bisa digunakan di segala jenis acara dan mudah untuk dipadu padankan.

5. Beli barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan

ilustrasi belanja (pexels.com/Anna Shvets)

Sering kali, kita berkeinginan memiliki barang hanya karena menggemaskan atau sedang diskon. Padahal sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut. Gak jarang, beberapa barang berakhir diabaikan dan tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu ini merupakan perilaku boros.

Karenanya, batasi keinginan tersebut dengan fokus terhadap hal-hal yang kamu butuhkan. Kamu juga bisa mengurangi penggunaan aplikasi e-commerce dan window shopping di toko ritel.

Transisi menuju kehidupan minimalis memang tak semudah kedengarannya. Namun lima tips ini diharapkan bisa membantu kamu untuk menerapkan mindset minimalis sehingga penerapan gaya hidup minimalis lebih mudah dilakukan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.