5 Trik Membaca Buku saat Bepergian atau Commuting

- Pilih format buku yang paling nyaman
- Tentukan target bacaan harian yang realistis
- Pilih bacaan yang cocok untuk mood perjalanan
Bepergian setiap hari, entah naik bus, kereta, atau ojek online, sering dianggap sebagai waktu yang “hilang.” Padahal, kalau dipikir-pikir, waktu commuting itu bisa dimanfaatkan untuk membaca buku favoritmu. Banyak orang ingin produktif di perjalanan, tapi bingung harus mulai dari mana. Dengan sedikit trik, kamu bisa menjadikan waktu perjalanan sebagai sesi membaca yang santai tapi tetap efektif.
Masalahnya, membaca saat perjalanan itu kadang penuh tantangan: space sempit, suasana bising, sampai rasa mual kalau membaca di kendaraan. Nah, sebenarnya ada trik-trik kecil untuk mengatasi hal ini. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa tetap nyaman, fokus, dan makin dekat dengan target membaca. Yuk, kita kupas satu per satu bagaimana trik membaca buku saat bepergian atau commuting!
1. Pilih format buku yang paling nyaman

Langkah pertama adalah menyesuaikan format bacaan dengan gaya commuting-mu. Kalau kamu sering berdiri di kereta, e-book lebih praktis karena cukup pakai satu tangan. HP atau e-reader juga ringan, gak makan tempat, dan mudah diselipkan ke tas kecil. Namun, kalau kamu tipe yang suka sensasi membalik halaman, pilih buku fisik berukuran kecil atau paperback biar lebih mudah dibawa. Hindari buku tebal yang bikin tangan pegal atau makan banyak space.
Format audio juga bisa jadi opsi mantap. Audiobook bikin kamu tetap bisa mengetahui isi buku meski mata harus melihat jalan atau kondisi sekitar. Cocok untuk kamu yang gampang pusing kalau baca di kendaraan. Tinggal pasang earphone, pilih narator yang suaranya enak, dan perjalanan panjang langsung terasa lebih singkat.
2. Tentukan target bacaan harian yang realistis

Mungkin kedengarannya sepele, tapi punya target kecil bisa bikin kamu jauh lebih konsisten. Misalnya, 10–15 halaman setiap perjalanan, atau satu bab pendek sebelum turun dari kendaraan. Target kecil ini memberi kamu sense of achievement tanpa harus memaksakan diri. Bahkan, kalau perjalananmu hanya 20–30 menit, menetapkan target baca dua atau tiga halaman juga sudah oke.
Target ini juga membantu kamu tetap fokus. Ketika sudah ada batasan waktu dan jumlah bacaan, otak jadi lebih siap untuk “masuk” ke mode membaca. Jika kamu tipe yang mudah terdistraksi, trik ini akan sangat membantu.
3. Pilih bacaan yang cocok untuk mood perjalanan

Gak semua buku cocok dibaca saat commuting. Novel dengan bab pendek, nonfiksi ringan, atau kumpulan esai biasanya lebih cocok karena bisa dihentikan kapan saja tanpa bikin hilang alur. Kalau kamu sedang naik ojek, pilih bacaan yang gak butuh konsentrasi tinggi, misalnya tips produktivitas, cerita lucu, atau buku inspiratif.
Sebaliknya, kalau kamu naik kereta jarak jauh atau bus antarkota, kamu bisa memilih bacaan yang lebih berat. Pokoknya, sesuaikan intensitas bacaan dengan kondisi perjalanan. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati proses membaca tanpa tekanan atau pusing.
4. Ciptakan “zona fokus” di tengah keramaian

Commuting memang identik dengan kebisingan. Namun, bukan berarti kamu jadi gak bisa fokus. Coba bikin zona kecil yang bikin kamu merasa nyaman. Misalnya, pakai noise-cancelling earphone, duduk di dekat jendela, atau dengarkan playlist instrumental.
Kalau kamu mudah terganggu dengan drama orang di sekitarmu, coba buat ritual kecil sebelum baca, seperti tarik napas, minum air sebentar, atau baca satu kutipan motivasi. Ritual ini jadi sinyal bahwa otak akan masuk ke dunia bacaan. Lama-lama, kamu akan terbiasa fokus di tempat ramai.
5. Jika mual atau pusing, beralih ke audiobook

Kantuk, jalanan berlubang, atau kendaraan yang goyang bisa membuat orang sulit baca. Kalau kamu termasuk yang sering mual saat membaca di kendaraan, jangan memaksakan diri. Alihkan ke audiobook. Dengan begitu, kamu tetap bisa mengetahui isi buku tanpa membuat kondisi makin buruk.
Audiobook juga cocok untuk perjalanan malam ketika mata sudah capek. Kamu cukup duduk santai, pasang earphone, dan biarkan cerita mengalir. Pilih narator yang suaranya lembut atau punya intonasi bagus supaya kamu tetap betah mendengarkan.
Melakukan trik membaca buku saat bepergian atau commuting bukan hanya cara cerdas untuk menghabiskan waktu, tapi juga langkah kecil yang bisa mengubah rutinitas harianmu jadi lebih produktif dan menyenangkan. Dengan trik-trik ini, kamu bisa menemukan ritme membaca yang nyaman dan konsisten tanpa harus mengubah jadwal besar-besaran. Jadi, mulai besok, coba selipkan sesi membaca di perjalananmu. Siapa tahu, justru di tengah macet kamu bisa merampungkan membaca buku favoritmu. Selamat mencoba!


















