Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Cara Pandang Keliru Wanita Sehingga Salah Pilih Jodoh

chobirdokan.com

Ladies, apakah kamu sekarang mengeluh dan merasa tidak tepat memilih pendamping hidup? Mungkin penyebabnya bisa jadi bukan karena laki-laki saja. Kenapa? Karena setiap orang bisa memilih dan menentukan yang terbaik baginya. Kuncinya ada dalam diri sendiri.

Namun, sayangnya terdapat cara pandang keliru yang membuat wanita salah dalam menentukan pilihan hati. Simak di sini.

1.Berharap dikejar-kejar pria

heraspiration.com

Telah menjadi budaya sejak dulu, bahwa pria harus mengejar-ngejar wanita. Budaya ini pula yang menyebabkan perempuan cenderung pasif dan bersifat menunggu dalam soal percintaan. Mereka ingin laki-laki berusaha ekstra keras melakukan pendekatan yang gigih untuk mendapatkan mereka.

Padahal lelaki yang pandai berkata-kata manis dan agresif dalam mendekati wanita biasanya merupakan tipe lelaki yang tidak jujur dan setia. Secara kepribadian, mereka mudah disukai karena mampu membuat wanita merasa nyaman. Jika sudah nyaman, wanita siapa yang tidak bertekuk lutut. Lelaki tipe ini mudah mendua dan mencari wanita lain yang lebih menarik.

Sedangkan lelaki yang tidak agresif dan kurang pandai merayu biasanya lebih menghargai wanita. Sehingga mereka akan berupaya menjadi pendamping yang baik bagi pasangannya. Jangan heran, kebanyakan lelaki yang masih melajang di usia matang, kebanyakan dari tipe seperti ini.

Jika ingin mendapatkan jodoh yang lebih baik, sebaiknya wanita menghilangkan sifat pasifnya. Ini bukan berarti wanita harus mengejar-ngejar pria. Baik pria maupun wanita masing-masing harus saling berusaha mendekatkan diri pada pasangan yang dianggapnya tepat.

2.Fokus mengincar pria mapan

cairohub.com

Wanita mana yang tidak menyukai pria mapan? Wanita yang mengincar pria mapan di zaman sekarang sesungguhnya bukan berarti materialisitis, tetapi tepatnya realistis. Tak ada yang salah dengan ini. Namun perlu diingat bahwa tidak semua lelaki yang mapan secara materi, apa yang dia miliki merupakan hasil jerih payahnya.

Banyak juga lelaki kaya yang hanya mengandalkan kekayaan orangtua, tanpa ikut bercucuran keringat dari hasil kekayaannya itu. Atau paling tidak berupaya meneruskan perjuangan orangtuanya yang sudah sukses dengan ikut bekerja keras.

Tipe lelaki seperti ini biasanya sulit untuk diandalkan dalam memimpin termasuk membina rumah tangga. Intinya, carilah lelaki yang bertanggung jawab, pekerja keras dan memiliki etos kerja yang baik. Kaya ataupun tidak. Jadi bukan materi yang dilihat, melainkan attitude nya. Attitude yang baik adalah modal utama untuk meraih kesuksesan di kemudian hari.

3.Tidak mau bersabar menunggu dan memilih

dreamstime.com

Jika sudah terbuai bujuk rayu dan kebaikan, biasanya seorang perempuan akan menganggapnya sebagai lelaki terbaik dan jadi pasangan paling tepat untuknya. Kesimpulan prematur ini membuat wanita membulatkan hati untuk menyerahkan jiwa dan raganya untuk lelaki itu.

Seiring waktu berjalan, mereka sadar bahwa ternyata pasangan yang mereka pilih tidaklah tepat. Ketika selanjutnya mereka dipertemukan dengan lelaki yang tepat, semuanya sudah terlambat. Lagu Sheila On 7 “Yang Terlewatkan” menjadi curahan hati yang tepat untuk situasi ini.

Wanita buru-buru menentukan pilihan, seolah lupa bahwa di luar sana masih banyak lelaki yang jauh lebih baik yang mungkin sedang menunggu mereka untuk dipertemukan takdir. Jangan heran, banyak wanita baik dan cantik yang menikah muda, juga menjadi janda di usia muda.

Jadi, jangan dulu terburu-buru menetapkan pilihan hati. Jadilah wanita cerdas yang sabar menunggu. Pacaran dan beromansa ria di usia muda tidaklah salah. Tetapi sambil menunggu lelaki yang paling tepat, utamakan saja dulu pendidikan dan karier.

Tingkatkan kualitas diri untuk meraih sukses di masa depan. Niscaya, jodoh yang berkualitas pun sudah menunggu mu di depan mata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Jolex
EditorJolex
Follow Us