Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pola asuh Co-parenting (instagram.com/gisel_la)

Pola asuh Co-parenting adalah kerjasama antara kedua orangtua yang sudah bercerai namun tetap kompak dalam mengasuh anak-anaknya. Dalam Co-parenting kedua orang tua memilih mengesampingkan perasaannya demi kepentingan anak. Sehingga anak-anak dapat menyesuaikan diri secara cepat dan minim mengalami trauma. 

Menerapkan Co-parenting tentunya penuh tantangan bagi kedua pihak. Mulai dari membangun komunikasi yang sehat hingga mengesampingkan luka dan masalah dari masa lalu. Namun demi meraih tujuan untuk kepentingan anak-anak, orangtua harus belajar untuk tetap kompak. Biar lebih jelas yuk pelajari tiga hal penting sukses terapkan Co-parenting pasca bercerai!

1. Tetapkan apa saja prioritas anak dan diskusikan cara pemenuhannya

ilustrasi keluarga dengan pola asuh Co-parenting (pexels.com/Monstera Production)

Bercerai tidak lantas memutuskan hubungan antara kedua pihak. Kehadiran anak dapat membuatnya tetap terhubung satu sama lain. Khususnya mengenai prioritas anak yang harus dipenuhi. Meskipun sudah bercerai, kepentingan anak tetap harus ditanggung bersama. 

Mulai dari kebutuhan tentang psikologis anak, pengasuhan, hingga ke biaya pendidikan dan kesehatan anak. Semuanya harus dibicarakan bersama mantan pasangan tentang cara dan siapa yang bertanggung jawab. Diskusikan tentang pembagian tugas dan cara memenuhi setiap kebutuhan anak. 

2. Lakukan komunikasi secara berkala dengan intensitas yang sedikit

Editorial Team

Tonton lebih seru di