365 Hari Bersamamu

Dari mana aku harus memulai? Sedangkan menuliskan tentang kita tak pernah sesederhana itu.
Apakah harus aku mulai dengan perkenalan kita?
Apakah harus aku mulai dari hal yang membuat hati kita berdebar satu sama lain?
Atau harus aku mulai dari rasa nyaman yang hinggap saat kita bersama?
Cerita kita begitu indah sehingga sangat sulit untuk aku tuliskan dengan kata-kata yang sederhana. Tapi selama 365 hari bersamamu membuat aku merasakan hal yang begitu membahagiakan, hal yang tak pernah aku temukan saat bersama orang lain. Kamu adalah setitik kebahagiaan yang kini aku dapatkan dan aku miliki hingga sekarang. Kamu adalah anggan tanpa asa yang aku titipkan melalui doa yang setiap hari aku panjatkan pada-Nya.
Kita mungkin memang belum terlalu lama bersama, tapi jika kau bertanya hal apa yang paling aku inginkan, kau akan melihat senyum bahagiaku yang mengatakan bersamamu. Jika kau bertanya siapa pria yang paling aku cintai selain ayahku, kau akan mendengar detak jantungku yang berdebar karena menyebut namamu. Dan jika kau bertanya kenapa harus kamu yang aku pilih padahal kamu tak sebanding dengan mereka yang saat itu berusaha mendekatiku, biarlah kuperjelas.
Kau tahu mencintaimu bukanlah suatu pilihan tetapi karena hatiku terlanjur jatuh padamu dengan seiringnya waktu. Jangan keliru akan hatiku, hatiku tak bisa memilih pada siapa ia akan jatuh hati. Hatiku hanya melakukannya dengan spontan dan yang pasti hatiku jauh lebih tahu dimana ia harus meletakan sebagian kepercayaannya, dan hatiku meletakannya padamu, pada hatimu.
Karena itu 365 hari bersamamu bukanlah suatu pilihan untukku, tapi karena Tuhan memang sudah menghadirkanmu untukku dan aku takkan pernah lelah untuk bersamamu. Jadi biarkanlah semuanya berjalan sesuai kehendakNya. Dan terpenting sekarang untuk kita adalah bagaimana menjaga cerita yang telah kita ciptakan dan membuatnya tetap ada bukan hanya untuk 365 hari tapi untuk selamanya.