5 Alasan Ini Gak Membenarkan Kamu Buat Menikah, Jangan Buru-buru Ya

Pernikahan dalam budaya timur merupakan puncak kehidupan bagi seseorang setelah mapan dan dirasa mampu untuk berumah tangga. Namun, seiring berjalannya waktu pernikahan jadi hal yang sangat mudah dan harus terburu-buru dilakukan.
Padahal, walau lima pembenaran ini jadi alasannya, pernikahan bisa saja bukan jadi solusi yang tepat. Apa saja alasannya?
1. Dijodohkan oleh orangtua
Perjodohan rupanya masih sering terjadi. Bukannya orangtua gak boleh memilih menantu terbaik, namun anaknya bisa cinta gak dengan pilihan orangtuanya? Setelah menikah kan gak mungkin dengan mudah bercerai kalau akhirnya ternyata gak cocok. Maka, sebaiknya pikirkan baik-baik dan bijaksana tentang pernikahan karena perjodohan. Apalagi tanpa ada cinta di antaranya.
2. Sudah terlalu berumur dan harus segera punya pasangan
Karena mungkin sudah mau bau tanah, sebelum itu terjadi asal pilih pasangan dan menikah dengannya. Biasanya orang yang usianya sudah banyak akan 'obral' juga dalam bidang mencari pasangan. Tapi ini pernikahan lho, bukan sebagai ajang opsi terakhir kalau sampai gak laku. Asal pilih pasangan juga akan membuat sisa hidup gak bahagia.
3. Pasangan adalah orang kaya
Sering kali karena dia itu kaya, kamu langsung beranggapan kalau dia layak dinikahi. Hidup udah pasti sejahtera bin makmur. Gak peduli lagi mau karakter dia buruk, itu semua tertutupi oleh aset dan jumlah saldonya. Percayalah itu gak akan lama!
Jika sikapnya ternyata buruk, kamu akan menyesal dan gak berkutik jika dia juga ternyata pelit minta ampun. Namun kalau udah terlanjur menikah? Mau gimana dong?
4. Penampilan fisik yang menggoda dari pasangan
Oke, penampilan fisik itu jadi yang nomor 1 kamu lihat saat mau mengenal pasangan. Namun, gak juga menjamin bahwa kamu akan bahagia setelah menikah, 'kan? Lagi-lagi karakter dialah yang akan membuat kamu itu bahagia atau tidak. Kalau penampilan fisik, semua itu gak abadi. Banyak faktor yang bisa menyebabkan pada akhirnya dia akan terlihat gak menarik juga suatu hari nanti.