Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Stres Bisa Merusak Hubungan, Jangan Disepelekan!

ilustrasi pasangan stres (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi pasangan stres (pexels.com/Alex Green)

Masalah pekerjaan, tugas domestik sehari-hari, persoalan keuangan, adalah beberapa hal yang senantiasa mewarnai kehidupan berumah tangga. Stres akibat berbagai persoalan yang kamu hadapi tiap hari, gak hanya akan berpengaruh terhadap aspek pribadi, tapi efeknya pun akan terasa pada hubunganmu dengan pasangan.

Di bawah ini akan dibahas beberapa pengaruh stres pada rusaknya hubungan. Simak baik-baik, ya, karena dampaknya serius, lho, bagi hubunganmu. Check it out!

1. Frekuensi hubungan suami istri jadi berkurang

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Salah satu hal yang bisa mendekatkan kamu dan pasangan, baik secara fisik maupun emosional, adalah lewat seks. Dan tekanan yang kamu rasakan dari beban hidup, ternyata bisa memengaruhi kehidupan seksualmu, lho.

Dilansir Verywell Mind, secara fisiologis, saat stres, tubuh akan melepas hormon kortisol dan epinefrin. Kedua hormon tersebut dalam kadar tinggi, dapat menurunkan libido atau gairah untuk berhubungan intim.

Tak hanya itu, secara psikologis, ketika kamu stres, pikiranmu akan selalu sibuk. Kondisi tersebut membuatmu gak benar-benar menikmati hubungan seksual, atau gak kepikiran untuk melakukannya. Gimana bisa mesra, kalau berhubungan intim aja udah jarang-jarang.

2. Gak bisa jadi pendengar yang baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Salah satu bentuk menghargai pasangan, adalah dengan menjadi pendengar yang baik untuknya. Dan ini akan sulit kamu lakukan, ketika kondisimu tertekan.

Saat pasangan berbicara tentang sesuatu, pikiranmu malah memikirkan pekerjaan, atau masalah yang sedang membuatmu mumet. Tentu saja pasangan akan tersinggung, dan merasa kalau kamu sudah gak sayang lagi dengannya. Akhirnya, jadi bertengkar.

3. Pasangan jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarganya

ilustrasi kumpul bareng (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi kumpul bareng (pexels.com/cottonbro)

Gak ada yang salah ketika kalian menghabiskan waktu bersama keluarga masing-masing. Namun, ketika hal tersebut sudah dijadikan alat pelarian, itu yang mesti diwaspadai.

Stres membuatmu jadi pasangan yang kurang menyenangkan, salah satunya, kalau diajak ngobrol gak asyik. Sering dicuekin! Akibatnya, pasangan jadi merasa kurang terpenuhi kebutuhan emosionalnya, dan mencarinya lewat keluarga yang sudah jelas care terhadapnya.

4. Kamu jadi lebih sensitif terhadap hal-hal sepele

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Kondisi stres, sering menimbulkan sikap-sikap yang gak rasional. Kamu jadi lebih sensitif terhadap hal-hal sepele. Misalnya saja, saat pasangan bersin, batuk, atau bahkan bernapas ketika tidur. Sesuatu yang dulunya gak jadi masalah, kini membuatmu merasa terganggu.

Gak hanya itu saja. Saat stres, kamu jadi gampang marah pada pasangan. Rasa toleransimu terhadapnya jadi berkurang drastis. Pasangan lupa menaruh kunci, bisa jadi sumber pertengkaran besar, akibat reaksimu berlebihan.

5. Kamu jadi sering mengeluh

ilustrasi pasangan lakukan konseling (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan lakukan konseling (pexels.com/cottonbro)

Mengeluh memang bisa meringankan beban masalah. Akan tetapi, terlalu sering dilakukan, gak hanya bikin hidupmu jadi suram karena selalu berpikir negatif, tapi juga membuat lelah pasangan.

Pasanganmu pun pasti punya masalahnya sendiri. Dan menghadapi kondisimu yang tak henti-hentinya mengeluh, menimbulkan perasaan kesepian. Tadinya dia ingin “meminjam” kekuatanmu, untuk sekadar bersandar, jadi malah sebaliknya.

Ketika sudah berumah tangga, sangat mudah untuk terjebak dalam rutinitas. Membuatmu dan pasangan gak bisa meluangkan waktu bersama, atau melakukan me time sendiri-sendiri. Padahal, itu tetap perlu demi menjaga kamu tetap “waras”.

Rutinitas yang menggunung tanpa dibarengi dengan rehat yang memadai, mengakibatkan kondisi stres, yang akhirnya merusak hubungan. Maka dari itu, lebih seimbangkan lagi, ya, waktu sibukmu dengan waktu leyeh-leyehmu. Kamu berhak untuk itu, kok!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us