5 Alasan Lebih Baik Terlambat Menikah daripada Salah Langkah

Kebanyakan orang telah mendesak orang untuk menikah pada usia tertentu. Dan mereka yang belum menemukan pasangan mungkin dianggap pemberontak atau diremehkan karena belum menikah. Mengapa masyarakat berasumsi ada yang salah dengan orang yang lebih suka menunggu sampai nanti untuk menikah dengan orang yang tepat daripada dengan seseorang yang tidak mereka inginkan?
Nah, adakah yang tahu mengapa beberapa orang lebih suka melajang lebih lama? Yuk, simak berikut ini.
1. Memilih pasangan hidup kamu sendiri

Jika kamu lebih suka dengan pilihan kamu sendiri, terlambat menikah adalah pilihan yang baik dan tepat untuk kamu. Kamu tidak harus tunduk pada harapan masyarakat, kamu dapat melepaskan usia pernikahan yang ditetapkan masyarakat dan menikah dengan cara kamu sendiri dan kamu inginkan.
Kamu tak perlu mempertimbangkan apa yang orang lain asumsi dan pikirkan ketika kamu harus menikah. Jadi tetaplah fokus dan berpegang teguh dengan keputusan yang kamu ambil.
2. Lebih sedikit risiko untuk berpisah

Ketika kamu menunggu lama untuk bertemu orang yang tepat. Ada kemungkinan besar orang itu akan membantu kamu menemukan orang yang tepat untuk mengisi hati kamu.
Jika kamu lebih suka menunggu lebih lama daripada setuju untuk menikahi seseorang dengan tergesa-gesa. Hal itu bisa menjadi alasan lebih untuk pernikahan yang bahagia.
3. Kesempatan untuk menemukan orang yang tepat

Sebenarnya menemukan orang yang tepat membutuhkan banyak waktu, tenaga, kesabaran, dan pengertian. Tidak masalah jika seseorang ingin mengambil waktu untuk menemukan pasangan yang sesuai.
Kamu seharusnya tak merasa tertekan untuk menikah muda hanya karena hal itu meningkatkan status kamu di dalam masyarakat, tidak peduli seberapa sengsara atau tidak bahagianya kamu dalam pernikahan.
4. Perkembangan perasaan

Banyak pasangan menikah di usia akhir dua puluhan hanya untuk jatuh cinta dengan pasangannya. Usia dua puluhan dan awal tiga puluhan adalah untuk mempelajari pelajaran hidup dan mengambil resiko dalam semua aspek kehidupan.
Kamu lebih cenderung untuk berkembang dari perasaanmu sendiri. Dan lebih memilih sesuatu atau orang lain.
5. Komitmen yang tergesa-gesa

Ketika kamu menikah terlalu dini, terkadang kamu harus tergesa-gesa melalui berbagai tahap kehidupan yang tidak kamu persiapkan. Misalnya, mempunyai anak setelah 2 tahun menikah dan mengabaikan dikemudian hari, adalah keputusan dan pekerjaan yang jauh lebih buruk daripada terlambat menikah.
Sedangkan yang terakhir, kamu sangat yakin dengan komitmen yang ingin kamu buat. Membantu kamu keluar dari masa sulit dalam hidup kamu.
Sebelum kamu memutuskan untuk menikah karena tertekan dari orang yang berada di sekitar kamu atau hanya karena usia, tentunya hal ini akan membuat kamu salah memilih pasangan. Lebih baik kenali orang tersebut dengan baik, sebelum menyesal di kemudian hari.