5 Alasan Mutlak Kamu Boleh Membatalkan Pernikahan, Biar Gak Nyesal!

Rasa ragu memang kerap muncul kala mempersiapkan pernikahan. Ada perasaan mengganggu yang mengatakan bahwa menikah bukan langkah yang tepat.
Saat mengalaminya, tentu saja kamu akan merasa bimbang. Apakah ini sebuah firasat untuk membatalkan pernikahan? Jika kamu merasa ragu, coba telaah lagi lima kondisi berikut ini. Mungkin dari kelimanya, ada alasan mengapa kamu boleh berpikir untuk mebatalkan pernikahan.
1. Kamu berharap dia dapat berubah

Kamu sudah tahu bahwa ada beberapa hal di dalam dirinya yang gak sesuai dengan keinginanmu. Misalnya, dia sering berkata kasar, malas, gemar berpesta, dan lainnya. Namun, kamu menutup mata dan berharap dia akan meninggalkan kebiasaan buruknya ini setelah menikah.
Pernikahan bukan hal yang sederhana. Akan ada pasang surut yang dialami selama berumah tangga yang gak kamu harapkan. Maka dari itu, pikirkan dengan baik.
Dia yang akan kamu nikahi adalah orang yang akan menemanimu selama sisa usia. Jangan pernah berpikiran kamu atau status pernikahan bisa merubahnya. Dia akan berubah hanya jika dia mau melakukannya.
2. Kamu dan dia belum pernah membahas detail kehidupan rumah tangga

Beberapa orang enggan terlalu banyak mendiskusikan masa depan karena merasa ini menghilangkan romantisme mereka. Mereka takut meredam kegembiraan dan akhirnya menjalaninya tanpa persiapan.
Kenyataannya, banyak pasangan yang berpisah karena masalah-masalah yang gak pernah mereka diskusikan sebelum menikah. Misalnya, mengenai keinginan memiliki anak, pembagian biaya hidup bersama, rencana tempat tinggal, hingga kesepakatan tugas rumah tangga.
Apakah kamu ingin calon istrimu tetap bekerja di kantor? Apakah kamu dan dia akan mengontrak rumah atau tinggal bersama orang tua setelah menikah? Pertanyaan-pertanyaan ini harusnya didiskusikan sebelum menikah untuk menghindari konflik setelahnya.
3. Kamu dan dia gak pernah melewati masa sulit bersama

Pasangan menikah akan menghabiskan bertahun-tahun dalam membangun rumah tangga. Selama menjalaninya akan banyak masalah yang datang. Keluarga, keuangan, karier, bahkan hal kecil seperti meletakkan handuk di atas tempat tidur pun bisa memicu masalah.
Maka dari itu, kamu sebaiknya pernah menjalani masalah hidup dan menyelesaikannya berdua sebelum memutuskan menikah. Masa sulit yang ada selama pacaran adalah gambaran kecil kondisi yang akan dihadapi saat berumah tangga.
Jika kalian pernah berhasil melewati masa sulit tanpa konflik hebat, kamu memiliki modal untuk menghadapi kondisi yang lebih rumit. Sebaliknya, jika setiap masalah selalu membesar atau kamu selalu memilih untuk menyelesaikannya sendiri, bagaimana kamu bisa menjadi partner hidup ke depannya?
4. Kamu dan dia menikah untuk alasan yang salah

Apa alasan yang membuatmu ingin menikah? Apakah benar-benar dari keinginanmu dan dia? Ataukah kamu berencana menikah karena keinginan orang lain?
Jika kamu menikah karena keinginan orangtua, keluarga atau teman-temanmu telah menikah, maka sebenarnya kamu belum benar-benar siap berumah tangga. Jika berharap dengan menikah benih-benih cinta akan tumbuh, maka kemungkinan kamu keliru. Lebih baik menunda hingga cinta itu benar-benar tumbuh dan kamu siap hidup bersamanya.
5. Dia membohongimu

Keterbukaan dan kejujuran adalah fondasi yang harus dimiliki oleh setiap pasangan. Apa pun bentuknya, ketidak jujuran adalah masalah besar. Apalagi bila kebohongan itu berupa perselingkuhan. Jika dia pernah melakukannya, kemungkinan besar itu akan terjadi lagi.
Mungkin kamu bisa memaafkan kebohongan, tapi sulit untuk melupakannya. Jangan sampai masalah ini menjadi duri di dalam rumah tangga. Jadi, pikirkan ulang bila orang yang akan kamu nikahi ini pernah mengkhianatimu.
Rasa ragu adalah hal wajiar yang dialami menjelang pernikahan. Namun, jika lima hal ini ada di dalam hubunganmu, menunda atau membatalkan terkadang bisa menjadi pilihan terbaik.