Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Aman Memutuskan Pertemanan yang Bikin Tidak Nyaman

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Rodnae Production)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Rodnae Production)

Mencari teman yang cocok dan sefrekuensi, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, jika kamu sudah terlanjur masuk dalam suatu pertemanan karena berada di lingkungan yang sama dan kamu merasa tidak nyaman, mungkin kamu akan merasa kesulitan untuk tetap melanjutkan pertemanan dengan mereka. Gunakan cara yang benar dan pikirkan secara mendalam sebelum memutuskan pertemanan. Gimana caranya?

1. Tanyakan pada dirimu apakah sudah siap untuk tidak berteman dekat lagi dengan dia

ilustrasi sedang berpikir (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)
ilustrasi sedang berpikir (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Sebaiknya, sebelum kamu memutuskan pertemanan yang sedang berlangsung tetapi tidak membuat kamu nyaman, kamu perlu pikirkan secara mendalam dan tidak perlu buru-buru. Tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu siap untuk tidak bergaul lagi dengan lingkaran pertemananmu?

Jika memang kamu lebih memilih untuk tidak berlama-lama di lingkaran pertemanan yang kamu miliki, maka tandanya kamu sudah siap untuk tidak bertemu dengan teman kamu secara rutin lagi.

Tidak masalah. Mungkin kamu lebih memilih untuk mencari teman yang lebih sefrekuensi dan punya pemikiran yang sejalan, sehingga kamu bisa nyaman berada di dekat temanmu.

2. Jika kamu sudah siap, maka kamu bisa sampaikan dengan kata-kata yang baik kepada temanmu

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Edmond Dantès)

Memutuskan pertemanan merupakan suatu hal yang sulit bagi beberapa orang. Maka dari itu, kamu tidak perlu gegabah, ya! Kamu bisa mulai dengan memberikan alasan logis dan jelas kepada temanmu, agar mereka bisa lebih paham.

Selain itu, gunakan kata-kata yang tidak terkesan menyudutkan atau menyalahkan. Sehingga mereka tidak akan merasa disalahkan akan hal ini. Kamu bisa beri tahu kepada mereka bahwa ini keputusan yang telah kamu pikirkan sejak lama.

3. Biarkan temanmu memberikan penjelasan juga

ilustrasi pertemanan (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/August de Richelieu)

Setelah kamu menjelaskan tentang hal yang membuat kamu tidak nyaman berada di satu lingkaran pertemanan bersama temanmu, maka kamu perlu mendengarkan penjelasan dan tanggapan mereka mengenai penjelasan kamu sebelumnya, agar tidak berat sebelah dan imbang.

Jika temanmu bisa bersikap dewasa, kemungkinan mereka akan memahami penjelasanmu tanpa perlu marah ataupun ngambek. Kamu juga mungkin akan merasa kesal dengan tanggapan mereka, tapi jangan marah, ya, karena kamu perlu selesaikan pertemanan dengan cara yang dewasa bukan seperti anak-anak.

4. Memutuskan pertemanan bukan berarti musuhan, jadi kamu masih bisa tegur sapa

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Zen Chung)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Zen Chung)

Nah, jika kalian sudah saling memahami, ada satu hal yang perlu diketahui. Memutuskan pertemanan dengan kawanmu, bukan berarti kalian menjadi musuh. Hanya saja, memutus pertemanan berarti kalian akan jarang nongkrong bareng, bahkan komunikasi akan berkurang.

Bila kamu berada di satu lingkungan dengan temanmu, maka sapa dia sesekali, tidak masalah, kok. Sebab, kalian masih berteman dan tidak perlu saling diam.

Bisa jadi, dari obrolan serius yang sudah dilakukan sebelumnya, kamu jadi paham dengan suatu hal yang membuatmu tidak nyaman dan kalian bisa berujung berteman kembali. Tetapi, jika kamu tidak melihat peluang ini, maka tidak perlu dipaksakan.

Semakin kita beranjak dewasa, kehilangan teman dengan cara yang baik ataupun buruk menjadi hal yang sangat wajar dan kita perlu pahami hal ini.

5. Jika kamu merasa temanmu bersikap menyebalkan, maka kamu bisa menjauh secara perlahan

ilustrasi melewati seseorang (pexels.com/Amina)
ilustrasi melewati seseorang (pexels.com/Amina)

Loh, ternyata temanmu bikin kesal? Mungkin sah-sah saja jika kamu mulai menjaga jarak dan bahkan tidak menegur dia ketika tidak sengaja berpapasan. Namun, hal ini akan menjadi sangat tidak nyaman, tetapi kamu akan terbiasa dengan perubahan ini, kok.

Semua tergantung dari hasil pembicaraan kalian sebelumnya. Jika kalian sudah sama-sama dewasa, pasti paham hal seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi dan harus disikapi dengan cara yang dewasa dan tidak kekanak-kanakan. 

Memutus pertemanan bukan berarti kita membenci teman kita, hanya saja ada beberapa hal yang membuat kita merasa tidak nyaman. Jika kamu sudah tidak nyaman, pasti kamu akan lebih memilih untuk diam dan tidak banyak bicara.

Nah, daripada menghancurkan suasana, lebih baik kamu mundur saja dari lingkaran pertemanan yang bikin gak nyaman. Dengan begitu, kamu bisa mencari teman yang membuatmu merasa nyaman dan bisa berbagi banyak hal. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajrina Annisa
EditorFajrina Annisa
Follow Us