Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bijak untuk Mengakui Rasa Bosan Pada Pasangan

Ilustrasi bicara (pexels.com/Keira Burton)
Ilustrasi bicara (pexels.com/Keira Burton)

Sudah sepantasnya kita bisa saling jujur pada pasangan walau itu mungkin suatu hal yang menyakitkan. Bahkan ketika kita merasa bosan dengan pasangan atau dengan hubungan yang dijalani. Memang sedikit menyakitkan, namun dengan mengakui perasaan tersebut justru bisa diperbaiki ke depannya.

Namun dalam mengungkapkan perasaan tersebut, perlu kehati-hatian. Dengan sikap bijak dan kehati-hatian tersebut bisa saja mampu merubah keadaan nantinya. Adapun cara bijak tersebut bisa kita lihat pada penjelasan berikut ini.

1. Cari waktu yang tepat

Ilustrasi bicara (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOV)A
Ilustrasi bicara (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOV)A

Setiap orang pasti pernah mengalami rasa bosan dalam hidupnya. Salah satu yang kerap terjadi ialah rasa bosan terhadap pasangan kita. Memang sesuatu yang akan menyakitkan baginya jika kita mau jujur, namun justru itu yang lebih baik.

Sebaiknya, kamu bisa mencari waktu yang tepat untuk berbicara sejujurnya pada pasangan. Waktu yang tepat tersebut seperti ketika suasana hati pasangan sedang baik. Kamu juga bisa memilih waktu ketika pasangan sedang santai dan tak repot.

2. Bicarakan perlahan pada pasangan

Ilustrasi bicara (pexels.com/Keira Burton)
Ilustrasi bicara (pexels.com/Keira Burton)

Untuk mengakui rasa bosan pada pasangan, kamu juga sebaiknya bisa membicarakan secara perlahan padanya. Hal ini perlu dilakukan dengan hati-hati karena menyangkut perasaan. Dengan bicara perlahan, bisa saja pasangan tidak akan begitu merasa tersinggung.

Bayangkan saja, kamu jujur akan perasaan bosan kepada dirinya. Sesuatu yang berat namun ketika disikapi dengan bijak tidak akan jadi masalah besar. Apa kamu sependapat dengan hal ini.

3. Lihat suasana hatinya

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Ketika kita akan berkata jujur pada pasangan, justru kebanyakan akan disambut baik walaupun menyakitkan. Jika memang saat ini kamu merasa bosan dengan pasangan, perlu cara yang tepat ketika ingin membicarakannya. Cobalah untuk melihat suasana hati pasangan saat ingin berbicara kepadanya.

Rasanya kurang tepat jika berbicara pada pasangan di saat dirinya sedang marah, sedih atau kecewa dan lainnya. Cobalah bicarakan apa yang sedang kamu rasakan ketika suasana hati pasangan sedang senang dan tenang. Hal tersebut nantinya akan diterima dengan baik oleh mereka, besar kemungkinan pasangan akan mau sedikit introspeksi diri.

4. Meminta pasangan untuk saling memahami satu sama lain

ilustrasi pasangan (pexels.com/katerinaholmes)
ilustrasi pasangan (pexels.com/katerinaholmes)

Cara bijak selanjutnya ketika mengakui rasa bosan pada pasangan dengan cara meminta pasangan untuk saling memahami satu sama lain. Pasangan akan sedikit belajar memahami apa yang kamu inginkan nantinya. Selanjutnya, kamu juga harus bisa memahami dirinya dan mau berubah ke arah yang lebih baik. 

Rasa bosan pada pasangan hingga perasaan lain yang berakibat kurang baik dalam hubungan bisa segera diatasi. Bahkan mungkin keduanya bisa saling bertukar unek-unek yang selama ini saling dipendam. Ke depannya hubungan akan jauh lebih baik dan jauh lebih terbuka serta mampu menerima satu sama lainnya.

5. Cari jalan tengah terbaik

ilustrasi pasangan (pexels.com/rodnaeproduction)
ilustrasi pasangan (pexels.com/rodnaeproduction)

Setelah berbicara baik-baik dengan pasangan akan rasa bosan yang dialami pada pasangan, langkah selanjutnya bisa mencari jalan tengah terbaik. Rundingkan dengan pasangan bagaimana kedepannya supaya sama-sama nyaman untuk keduanya. Jika memang bisa diperbaiki, sebaiknya keduanya bisa saling memperbaiki diri.

Namun jika rasa bosan tersebut salah satu penyebab hubungan yang kurang baik kedepannya, tidak ada salahnya untuk berpisah sejenak. Break dalam pacaran bukan suatu hal yang buruk kok. Bisa jadi setelahnya rasa sayang makin besar dan rasa bosan pada pasangan hilang.

Rasa bosan pada pasangan kerap terjadi dalam hubungan, terlebih ketika hubungan yang dijalani sudah terjalin lama. Apa kamu dan pasangan juga pernah merasakannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Ratna Dewi
EditorRinda Ratna Dewi
Follow Us