5 Cara Mengurangi Sikap Mengkritik Berlebihan ketika Pacaran

Seperti yang sudah disinggung di awal, bisa jadi kritik berlebihanmu disebabkan oleh ekspetasimu yang terlalu tinggi. Kamu memproyeksikan ekspetasi serupa pada pasanganmu, pada temanmu, pada keluargamu.

Padahal, mereka tidak melakukan kesalahan apapun. Tapi kamu terus kecewa dan nggak bisa puas dengan perilaku mereka. Kamu ingin mereka sempurna, sesuai dengan harapanmu. Memang ada manusia yang sempurna?

Sadar gak, sih, terkadang kita terlalu fokus pada kesalahan orang sampai melupakan sikap baiknya yang lain. Bila dikritik terus, temanmu juga lama-lama muak. Sakit hati dan merasa seperti tidak diapresiasi.

Sesekali, pujilah orang-orang di sekitarmu. Ketika mereka berdandan misalnya, kamu tidak tahu seberapa keras usahanya untuk mendandani diri sendiri. Tidak ada salahnya mengapresiasi usahanya, ‘kan? Bila ada masukan atau nasihat, kamu bisa mengatakannya setelah pujian, jadi ia pun tidak terlalu sakit hati.

Sebuah pepatah mengatakan, “Jika tidak punya hal baik untuk dikatakan, maka jangan katakan apa-apa”. Nggak selamanya diam itu buruk. Dibanding mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orang, jauh lebih baik untuk tidak berkata apapun.

Jangan hanya mementingkan perasaanmu sendiri. Posisikan dirimu menjadi mereka: apa yang akan kamu rasakan bila terus-menerus dikritik orang lain? Pasti marah dan malu, bukan?

Bila ada perbuatannya yang mengganggu, tidak apa-apa untuk mengatakannya secara langsung. Tapi tetap perhatikan intonasi dan etika. Jangan gunakan kata-kata kasar atau hinaan yang bisa melukai hati teman-temanmu.

Niscaya, mereka pasti akan mendengar dan mempertimbangkan nasihatmu. Kuncinya, tetap kendalikan emosi dan jaga sikap.

Terkadang, kritik berlebihan tidak disebabkan oleh apa yang dilakukan orang lain, melainkan kecemasan diri sendiri. Secara tak langsung, kamu memproyeksikan rasa khawatir dan cemasmu pada orang lain.

Alih-alih melimpahkan perasaan negatif pada orang lain, belajarlah untuk mengontrol perasaanmu sendiri. Bisa dengan menulis jurnal, olahraga, dan aktivitas positif lain. Jangan karena emosi, kamu menumpahkan emosi itu pada orang yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan perasaanmu.

Kritik dan nasihat itu perlu. Tapi, bila diberikan berlebihan, malah bisa menumbuhkan luka dan kepahitan di hati orang. Karena itu, yuk, perlahan mari mengurangi sikap mengkritik yang selama ini kamu lakukan. Ubah dengan sikap yang lebih baik dengan memikirkan perasaan orang-orang di sekitar yang mendengar kritikan tersebut.