5 Ekspektasi terhadap Pasangan yang Wajib Kamu Buang Jauh, Apa Saja? 

Bagaimana pun pasanganmu juga memiliki kehidupannya sendiri, yang mana hal tersebut tak selamanya hanya tentang kamu seorang. Berhentilah berekspektasi akan terus diprioritaskan olehnya. Misalnya saja kamu berharap dia mendahulukan kamu di atas kehidupan pribadinya.

Selain tidak akan memperoleh apa-apa, menunjukkan sifat semacam ini di hadapan pasangan hanya akan membuatmu terlihat kekanakan dan egois.

Kamu pun apabila diperlakukan dengan cara yang sama juga pasti tidak mau, kan?

Tak selamanya pasanganmu terus bisa mengerti kamu, lho. Daripada terus memaksakan diri agar pasanganmu mengerti apa yang kamu mau, ada baiknya lakukan sendiri apa yang kamu inginkan atau kamu juga bisa mengomunikasikannya bersama pasangan.

Jangan lagi menuntut untuk terus dimengerti bila kamu juga tak pernah melakukan hal yang sama pada pasanganmu. Tak hanya itu, kamu pun harus ingat bahwa dunia pasanganmu tak hanya berisi kamu seorang, lho.

Setiap orang pasti memiliki kesibukan masing-masing. Tak usah jauh-jauh ke pasanganmu, dirimu sendiri juga pasti memiliki kesibukan, bukan? Entah bekerja, sekolah, kuliah, dan masih banyak kesibukan lainnya.

Karenanya, kamu jelas tak boleh berekspektasi bahwa dia akan selalu berada di sampingmu setiap waktu. Akan ada waktu tersendiri bagi dia menghubungimu atau menghabiskan waktu bersama kamu.

Rasanya tak perlu bagimu untuk berpikir macam-macam bahwa pasangamu berselingkuh dan sebagainya, ya.

Lazimnya ekspektasi ini paling banyak dimiliki oleh kaum hawa. Meski tak semuanya, kebanyakan pihak yang paling sering berekspektasi untuk segera dinikahi datang dari perempuan itu sendiri. Walau tak memungkiri, banyak pula lelaki yang dengan terang-terangan ingin segera meminang kekasihnya meski belum siap sekalipun.

Namun apapun konteksnya, sebaiknya hindari untuk berekspektasi agar segera dinikahi.

Menikah bukan sebatas perihal mau atau tidak mau tapi lebih kompleks daripada itu. Bukan hanya kematangan fisik, psikis, mental, dan finansial, tapi lebih rumit lagi. Sehingga, kalau memang sama-sama belum siap, upayakan untuk tidak mendesak salah satu pihak.

Merindukan perlakuan romantis yang dilakukan pasangan semasa PDKT sah-sah saja, kok. Tapi, apabila kamu terus berekspektasi dia akan selalu menjadi orang yang romantis setiap detik setiap waktu, agaknya perlu kamu buang dulu.

Tak semua hal dalam sebuah hubungan asmara harus dilakukan dengan cara yang romantis. Mungkin juga, sebetulnya pasanganmu bukan tipe orang yang romantis-romantis amat. Daripada terus menuntutnya untuk menjadi sosok ini dan itu, kenapa tidak kamu sendiri yang keluar dari ekspektasi kamu sendiri?

Semoga apapun ekspektasi yang kamu miliki terhadap pasanganmu bisa kamu buang jauh-jauh, ya. Kamu dan dia bukanlah sosok yang sempurna. Oleh karenanya melalui hubungan ini, kalian berdua harus berusaha untuk saling bertumbuh satu sama lain agar hubungan bisa semakin langgeng kedepannya.