5 Hal Pemicu Perceraian yang Sering Tak Disadari Pasangan

Umumnya orang lebih menyukai kejujuran, apalagi bagi pasangan yang telah menikah. Sudah bukan menjadi hal yang biasa apabila salah satu dari kita menyembunyikan hal yang seharusnya terbuka bagi pasangan. Ketika kita mencoba bersekongkol dengan hawa nafsu diri, bisa saja kita akan menjadi budak bagi mereka dan keadaan yang tadinya tenang bisa saja berubah menjadi pertengkaran.

Egois rasanya jika kau melihat wanitamu harus bekerja banting tulang membantumu memenuhi kebutuhan keluarga sedang engkau hanya duduk saja menonton tv dan bermain game. Tugas berat hanya dipikul sebelah dan seharusnya hal itu adalah kewajibanmu. Hidup sekarang ini keras! Tak kuat kau menanggungnya sama saja kau memberi derita bagi pasangan jiwamu. Jika ia lelah, dan merasa kau sudah tak peduli padanya ia bisa saja lepas dari genggamanmu.

Bukankah ketika kau memilihnya, kau menerima apa adanya dirinya? Seburuk apapun kondisinya kau akan berjanji tetap menyayanginya. Namun seiring berjalannya waktu tabiatmu berubah tanpa sebab yang pasti. Kau menuntutnya menjadi seperti yang kau mau. Kau tak pernah memahami perasaan sesungguhnya darinya. Apakah ini akan tetap dinamakan cinta?

Satu kata ini sangat sepele namun rasanya sangat sesak dan diri seolah tak dianggap. Tak ada kompromi untuk satu hal ini, karena ketika kita mengalaminya kita hanya akan seperti orang asing yang tidak pernah mengenal satu sama lain. ironisnya kita adalah sepasang kekasih dalam ikatan sah namun hubungan yang kita jalani hanya seperti sayur tanpa garam, hambar!

Didustai oleh cinta sakitnya seperti ditusuk ribuan jarum kata pepatah lama. Menduakan cinta sama saja mengorbankan perasaan salah satu pasangan. Engkau bisa saja menganggap ini sebuah permainan yang mengasyikan, namun engkau sejatinya telah mendustai kemurnian cinta itu sendiri.

Sulit rasanya menyembuhkan hati yang terluka karena cinta, hanya akan menjadi noda dan membekas selamanya dalam hati. Ia yang kau dustai kan pergi darimu tanpa kata maaf!