Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kepribadian MBTI yang Paling Sering Memblokir Mantan Setelah Putus

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/katemangostar)

Putus cinta sering kali menjadi momen yang penuh emosi bagi banyak orang. Ada yang tetap menjaga hubungan baik dengan mantan, tetapi ada pula yang memilih untuk memutus komunikasi sepenuhnya. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah memblokir mantan di media sosial maupun aplikasi pesan. Keputusan ini bisa didorong oleh berbagai alasan, seperti ingin move on lebih cepat, atau sekadar menjaga kesehatan mental.

Beberapa tipe MBTI lebih rentan melakukan pemutusan hubungan total, terutama jika mereka merasa putus cinta adalah sesuatu yang harus segera diselesaikan tanpa gangguan emosional tambahan. Mereka percaya bahwa melihat atau berinteraksi dengan mantan hanya akan memperumit proses penyembuhan. Langkah ini dianggap sebagai bentuk perlindungan diri agar bisa lebih cepat bangkit dari keterpurukan emosional.

Penasaran kepribadian apa saja itu? Yuk, simak kelima kepribadian MBTI yang paling sering memblokir mantan setelah putus berikut ini. Keep scrolling!

1. INTJ

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/stockking)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/stockking)

INTJ dikenal sebagai individu yang sangat rasional dan tegas dalam mengambil keputusan. Bagi mereka, hubungan yang sudah berakhir berarti tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan komunikasi. Mereka melihat ke depan dan fokus pada pertumbuhan pribadi, sehingga menghindari kontak dengan mantan adalah langkah logis agar bisa lebih cepat melanjutkan hidup.

Selain itu, INTJ memiliki kecenderungan untuk menghindari hal-hal yang dianggap tidak produktif. Melihat atau berinteraksi dengan mantan dianggap hanya akan membuang waktu dan energi. Mereka lebih suka mengarahkan perhatian pada proyek atau tujuan hidup yang lebih penting daripada terjebak dalam nostalgia atau konflik emosional yang tidak diperlukan. 

2. INFJ

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/8photo)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/8photo)

INFJ memiliki sensitivitas emosional yang tinggi dan sering kali mengalami luka mendalam setelah putus cinta. Mereka bukan tipe yang bisa dengan mudah melupakan perasaan yang pernah ada, sehingga menjaga jarak dari mantan adalah cara terbaik untuk menyembuhkan diri. Memblokir mantan bukan berarti mereka membenci orang tersebut, tetapi lebih kepada kebutuhan untuk memulihkan diri tanpa gangguan dari masa lalu.

Karena INFJ sering kali berusaha memahami emosi mereka dengan mendalam, mereka cenderung membutuhkan ruang untuk memproses rasa kehilangan. Mereka juga tidak ingin terjebak dalam situasi yang membuat mereka merasa kembali terhubung dengan mantan, padahal hubungan itu sudah tidak lagi berjalan. Dengan memblokir, mereka bisa lebih fokus pada penyembuhan diri tanpa perlu tergoda untuk menghubungi atau mengawasi kehidupan mantan setelah putus.

3. ENTJ

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/cookie_studio)

ENTJ adalah individu yang sangat tegas dan berorientasi pada tujuan. Mereka tidak suka membuang waktu dengan sesuatu yang tidak memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi mereka. Ketika hubungan berakhir, mereka akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan hidup, termasuk memblokir mantan. ENTJ melihat masa lalu sebagai sesuatu yang tidak perlu diulang, sehingga membiarkan mantan tetap ada dalam lingkaran sosial mereka dianggap sebagai hambatan dalam proses move on.

Selain itu, ENTJ cenderung memiliki batasan yang sangat jelas dalam hidup mereka. Jika mereka merasa bahwa interaksi dengan mantan hanya akan membawa konflik atau menghambat pertumbuhan diri, mereka tidak akan ragu untuk memutus semua komunikasi. Keputusan ini diambil dengan cepat dan tanpa banyak pertimbangan emosional.

4. ISFP

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/stockking)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/stockking)

ISFP dikenal sebagai pribadi yang sangat emosional dan artistik. Mereka sering kali merasakan hubungan dengan sangat mendalam, sehingga perpisahan bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan bagi mereka. Agar bisa benar-benar pulih dari luka emosional, mereka memilih untuk memblokir mantan dan menghindari segala bentuk kontak.

Di sisi lain, ISFP lebih nyaman menjalani hidup dengan cara yang membuat mereka merasa damai. Mereka cenderung menghindari konflik dan drama, sehingga memblokir mantan adalah solusi terbaik untuk menjaga keseimbangan emosional mereka. Dengan menghilangkan akses komunikasi, mereka bisa lebih fokus pada aktivitas kreatif dan menemukan cara-cara baru untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa harus terjebak dalam kenangan lama yang menyakitkan.

5. ENFP

ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi pria yang memblokir mantannya (freepik.com/cookie_studio)

ENFP adalah individu yang sangat ekspresif dan penuh emosi. Mereka bisa sangat terikat secara emosional dalam sebuah hubungan, sehingga ketika putus, mereka merasa perlu untuk benar-benar menjauh agar bisa pulih dengan lebih baik. Memblokir mantan adalah salah satu cara mereka untuk menghindari godaan menghubungi kembali atau terjebak dalam siklus perasaan yang berulang-ulang. 

Selain itu, ENFP memiliki kecenderungan untuk mudah terpengaruh oleh emosi mereka sendiri. Jika melihat mantan masih aktif di media sosial atau memiliki kehidupan yang tampaknya berjalan baik, mereka bisa merasa kesulitan untuk move on. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menghapus semua jejak digital dari mantan agar tidak terpengaruh oleh nostalgia atau keinginan untuk kembali menjalin hubungan.

Memblokir mantan setelah putus bukanlah tanda kelemahan atau ketidakdewasaan, melainkan bentuk perlindungan diri bagi beberapa tipe kepribadian. Dengan fokus pada penyembuhan diri dan pertumbuhan pribadi, mereka bisa lebih cepat bangkit dari masa lalu dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifai
EditorRifai
Follow Us