Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Fatal Mak Comblang, Niat Baik Bisa Jadi Masalah

ilustrasi pasangan (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Arina Krasnikova)
Intinya sih...
  • Mak comblang tanpa konfirmasi bisa membuat salah satu pihak merasa tidak nyaman.
  • Jangan terlalu aktif menyebarkan informasi atau gosip tentang salah satu pihak kepada yang lain.
  • Beri ruang pada mereka untuk membangun hubungan sendiri setelah diperkenalkan, dan jangan menyalahkan salah satu jika percintaan gagal.

Menjadi mak comblang memang sering dianggap menyenangkan. Apalagi kalau kamu berhasil menjodohkan dua teman yang akhirnya saling jatuh cinta. Tapi, gak semua usaha menjodohkan berakhir manis, lho.

Kadang, niat baik malah berubah jadi masalah karena cara yang keliru. Biar gak terjebak dalam situasi gak enak, yuk simak lima kesalahan fatal yang harus kamu hindari saat jadi mak comblang!

1. Langsung kenalin tanpa konfirmasi ke dua belah pihak

ilustrasi pasangan berpegangan tangan (pexels.com/Maria Stepanova)
ilustrasi pasangan berpegangan tangan (pexels.com/Maria Stepanova)

Saking semangatnya, kamu langsung jadi penghubung tanpa tanya dulu. Ini bisa bikin salah satu pihak kaget atau bahkan merasa gak nyaman. Padahal, belum tentu mereka lagi ingin dikenalkan siapa pun.

Konfirmasi itu penting, bukan cuma soal sopan santun, tapi juga demi menjaga kenyamanan. Jangan sampai niat bantu malah bikin temanmu merasa dipaksa. Menjodohkan harus dari kesediaan, bukan kejutan.

2. Cerita A ke B, lalu cerita B ke A secara berlebihan

ilustrasi pasangan bertanya (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi pasangan bertanya (pexels.com/Samson Katt)

Jangan jadi perantara gosip yang terlalu aktif. Kadang kamu terlalu semangat nyeritain satu pihak ke pihak lain sampai jadi gak objektif. Akibatnya, ekspektasi pun jadi tinggi dan gak realistis.

Lebih baik sampaikan hal-hal seperlunya aja. Biarkan mereka kenal sendiri tanpa filter dari kamu. Hubungan yang tumbuh alami biasanya lebih kuat dan jujur.

3. Terlalu ikut campur setelah perkenalan berlangsung

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Katerina Holmes)

Setelah mereka kenal, kamu masih terus ngecek, nanya kabar, atau bahkan ikut menilai proses pendekatan mereka. Alih-alih membantu, kamu malah bikin mereka gak nyaman. Apalagi kalau sampai menekan salah satu buat cepet-cepet jadian.

Peran mak comblang cukup sampai titik perkenalan. Setelah itu, beri ruang untuk mereka membangun hubungan sendiri. Percayalah, gak semua hal perlu kamu kontrol.

4. Gak siap kalau ternyata mereka gak cocok

ilustrasi pasangan tulus (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi pasangan tulus (pexels.com/Vanessa Garcia)

Kadang kita berharap banget dua orang bisa klik. Tapi kalau ternyata mereka gak cocok, kamu gak terima dan malah menyalahkan salah satu. Ini bisa bikin kamu jadi pihak yang gak netral dan bikin hubungan jadi renggang.

Gagal jodohin itu wajar. Gak semua orang harus berakhir bersama meski terlihat cocok di awal. Yang penting, kamu udah bantu dengan cara yang baik dan elegan.

5. Menjodohkan cuma karena tekanan lingkungan atau iseng belaka

ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi pasangan berbicara (pexels.com/Samson Katt)

Menjodohkan bukan ajang lucu-lucuan atau sekadar ikut-ikutan. Kadang kamu cuma iseng atau merasa kasihan karena temanmu lama jomblo. Tapi kalau dasarnya gak serius, bisa menyakiti perasaan salah satu pihak.

Sebelum menjodohkan, pastikan kamu benar-benar niat membantu, bukan sekadar bercanda. Hati orang bukan buat main-main. Mak comblang yang bijak tahu kapan harus bertindak dan kapan harus diam.

Jadi mak comblang memang seru, tapi juga penuh tanggung jawab. Kesalahan kecil bisa berdampak besar kalau kamu gak hati-hati. Selalu pastikan menjodohkan dilakukan dengan niat tulus dan cara yang benar.

Dengan menghindari lima kesalahan ini, kamu bisa tetap jadi teman yang suportif. Siapa tahu, dari peran kecilmu, dua hati bisa saling menemukan. Tapi kalau pun gak jadi, setidaknya kamu udah bantu dengan cara yang beretika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us