5 Keuntungan Punya Pasangan Satu Visi, Tak Sekadar Cinta

Makin berbeda visi kalian, akan makin sering kalian bertengkar soal visi siapa yang paling benar dan dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Lebih jauh lagi, mana visi yang akan diajarkan pada anak-anak?

Bahkan jika kamu cukup mampu mengalah, lama-kelamaan pasti capek juga, kan, kalau visimu seperti dianggap gak penting? Contoh, visimu ialah hidup harus selalu diisi juga dengan kegiatan berbagi.

Namun menurut pasanganmu, yang penting hanyalah keluarga kecil kalian dan jangan sok dermawan bila belum kaya raya. Kalaupun kamu berbagi pakai uangmu sendiri, dia pasti tidak menyukainya. Apalagi jika pencari nafkah hanya satu orang, ribut besar, deh.

Seperti disebutkan di awal, salah satu tanda kesamaan visi di antara kalian ialah tujuan hidup yang relatif sama. Misal, tujuan pernikahan kalian bukanlah sekadar untuk memiliki anak melainkan membuat kalian berdua makin maju.

Tak heran apabila status sebagai seorang ayah dan ibu yang penuh kesibukan tak menghentikan semangat kalian untuk bersekolah lagi dan terus membangun karier. Demi kehidupan kalian gak stagnan setelah pernikahan, kalian bakal terus saling support buat kemajuan bersama.

Segala hal di dunia ini butuh biaya. Termasuk untuk membiayai visi kalian. Contohnya, ketika visi kalian adalah hidup harus selalu diisi dengan berbagi.

Berarti kalian harus mengelola uang sedemikian rupa sehingga pos untuk berbagi gak pernah kosong. Kalian bisa menambah pekerjaan atau investasi demi kegiatan berbagi selalu terlaksana.

Punya satu visi bukan berarti pekerjaan kalian harus sama. Yang terpenting ialah adanya kesediaan untuk bahu-membahu agar pekerjaan masing-masing dapat berjalan dengan lancar.

Contohnya, kalian sama-sama harus bekerja sedangkan anak masih kecil. Dengan kesamaan visi yaitu pernikahan tak perlu menghentikan karier salah satu dari kalian, kalian akan kompak dalam bergantian menjaga anak.

Siapa yang hari ini dapat bekerja dari rumah? Siapa yang hari ini bisa mengajak anak ke kantor sebentar? Atau, kalian memerlukan tempat penitipan anak? Kalian terus berkoordinasi supaya pekerjaan masing-masing tetap berjalan tanpa membuat anak telantar.

Visi yang sama akan lebih mudah dijaga dan diwujudkan oleh dua orang. Jadi, tak ada alasan lagi untuk kalian berpisah. Lagi pula, menemukan pasangan baru dengan visi yang sama tidaklah gampang.

Lain dengan jika visi kalian berbeda. Makin tajam perbedaannya, makin kalian merasa gak bisa selamanya bersama. Kalau dipaksakan, kalian akan sama-sama tidak bahagia dan justru tambah tertekan seiring waktu.

Sulit untuk mendapatkan pasangan dengan visi yang sama ketika kamu masih terlalu muda. Sebab pemahaman akan visi sendiri pun biasanya baru dicapai saat kamu benar-benar telah dewasa secara psikis dan mengenali dirimu dengan baik.

Oleh karena itu, saran untuk tidak menikah terlalu dini kerap diberikan buat menghindarkanmu dari berumah tangga dengan seseorang yang tidak sevisi denganmu. Meski cinta, perbedaan visi dapat membuat kalian merasa lebih baik berpisah di kemudian hari. Cegah, ya!